Alezira Erfiza Richard

32K 1.2K 25
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hayyy semuanya sudah lama nih ga buat cerita, sekarang mimin dateng lagi dengan cerita baru.

InsyaAllah cerita ini mampu megisi waktu luang kalian. Yuk intip cerita nya

























Hembusan angin di pagi hari senantiasa memberikan ketenangan bagi seorang gadis cantik yang kini duduk diam di balkon kamarnya. Menatap sendu pada figura di tangannya. Figura yang berisikan foto anak kecil yang di gendong oleh ayahnya sembari tersenyum bahagia.

Dia Alezira Erfiza Richard, gadis remaja 18 tahun yang kini duduk di bangku sekolah XII, dia memiliki mata hazel dengan rambut hitam pekat sangat berbeda dengan keluarganya yang berdarah Eropa. Yah dia hanya anak angkat dari keluarga Richard. Alezira yang baik, dan penurut membuat keluarga nya menjadikannya anak kesayangan. Dia sekarang memiliki keluarga yang utuh, dia memiliki mamah, papah, dan juga adik laki-laki yang tak. Jauh darinya.

"Ayah tau betapa sedihnya Zi liat kondisi ayah yang semakin memburuk di rumah sakit, dan ibu pergi meningggalkan kita demi keluarga barunya."

Alezira kecil yang saat itu berusia 5 tahun menatap sendu pada ayahnya yang terbaring lemah dengan banyak selang yang menjalar di tubuhnya, Alezira kecil setia menunggu ayahnya bangun dan mengajaknya main bersama sesuai janjinya pada Alezira kecil. Namun pernyataan dokter mampu membuat Alezira membeku di tempat dengan air matanya sudah tak terbendung lagi, ia memeluk tubuh ayahnya yang sudah dingin dan menangis histeris.

"Ayah bangun! Ayah udah janji sama Zi buat main bareng ayah jangan tinggalin Zi, Zi cuman punya ayah. Ayah bangun yah, "

Tok.... Tok.... Tok....

Pintu terbuka secara perlahan wanita paruh baya muncul dengan tatapan sendu, perlahan menghampiri Alezira yang sedang menangis memeluk jasad ayahnya. Merengkuh tubuh Alezira kecil memeluknya dengan erat membisikkan kata -kata penenang untuk Alezira kecil.

Wanita itu mengaku adik tiri dari ibunya. 'Diana', dia yang membayar semua biaya pengobatan ayah di rumah sakit.

Suara tangisan Alezira sudah reda ia mengedurkan pelukan dari wanita itu, Alezira menatap kosong jasad ayahnya, bagi anak sesuai nya mungkin tak akan tau apa itu mati namun Alezira berbeda, dia terlalu cerdas di seusianya. Ia mengerti ayahnya tidur untuk selamanya dan tak akan bangun lagi.

Diana yang melihatnya mengelus lembut pipi Alezira dan berjongkok di depan Alezira, dia memegang kedua bahu Alezira dengan lembut.

"Alezira inget bibi kan? " tanya Diana lembut

Alezira mengangguk pelan menatap Diana tanpa berniat menjawab pertanyaan Diana.

"Alezira mau kan tinggal sama bibi? " tanya Diana lirih

peran pengganti (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang