moodswing

6.3K 540 56
                                        








❀ Happy Reading ❀








Gus Bara hanya diam terpaku melihat tangan Nafiya dan Gus Arshya bertautan. Seharusnya Gus Bara merasa baik-baik saja karna dari awal ini yang Gus Bara inginkan melihat Gus Arshya dan Nafiya bersama. Tapi setelah ini terjadi hatinya terasa di cubit,

Gus Bara tersenyum kecut ia mengingat saat dimana Gus Arshya menyebut nama Nafiya dengan lengkap dan tegas saat mengucapkan janji suci di pengadilan agama. Memorinya mulai berputar saat dimana Nafiya mengeluh, tersenyum, tertawa, caranya berbicara, caranya menatap, Nafiya tak seperti gadis pada umumnya yang manja dan memperlihatkan sisi kelemahannya pada seseorang untuk di kasihi.

Nafiya orang yang tangguh dan mempunyai pendirian sendiri, ia juga menerima nasehat ketika ia memang salah.

"Gus Bara? " ucap Nafiya

Gus Bara melihat ke arah Nafiya dan Gus Arshya secara bergantian. "Iya? "

"Gus Bara mau ke ndalem juga? " tanya Nafiya, di angguki gus Bara

"Kita barengan aja Gus. "

"Saya harus ke poto copy dulu kalian duluan saja. "

"Ya udah hati-hati Gus. "

"Iya, assalamu'alaikum. "

"Wa'alaikumsalam."

"Boleh gak sih Nafiya poliandri? " gumamnya pada diri sendiri namun terdengar Gus Arshya.

Gus Arshya langsung melihat Nafiya tajam sembari mengeratkan genggamannya. Yang di tatap hanya diam saja tak merespon sama sekali.

"Kayaknya kalo nikahnya sama Gus Bara pasti sekarang lagi jalan-jalan, makan-makan, terus bulan madu deh. " ucap Nafiya memanas-manasi Gus Arshya

Gus Arshya yang mendegar itu hanya diam ada yang mengganjal di hatinya, ia tak suka Nafiya menyebut Nama orang lain di hadapan nya.

"Na-"

"Apa kamu menyesal menikah dengan saya? " tanya Gus Arshya memotong ucapan Nafiya

Nafiya terdiam sejenak sebelum menjawab pertanyaan Gus Arshya. "Nafiya gak tau apa-apa tentang pernikahan ini gus, secara tiba-tiba gus Arshya menjadi suami Nafiya. Nafiya gak bisa bilang menyesal atau apa tapi Nafiya berusaha menerima komitmen ini secara perlahan. "

"Apa kamu masih berharap pada gus Bara? "

"No, "

"Apa saya punya kesempatan untuk itu? "

"Jangan pernah berharap cinta pada saya gus, saya gak percaya cinta. "

"Kenapa kamu berkata seperti itu? "

"Cinta itu kebohongan gus, gak ada namanya cinta di dunia ini. " ucap Nafiya melepaskan genggaman tangannya dan berjalan lebih dulu meninggalkan gus Arshya sendiri.

Gus Arshya terdiam menatap kepergian Nafiya. Saya akan buktikan cinta itu nyata Nafiya, saya mencintaimu lillah Ta'ala. Batin Gus Arshya

******

"Assalamu'alaikum umi. " salam Nafiya sembari menyalim tangan bu nyai

"Wa'alaikumsalam, ayo masuk dulu nak. " ucap bu nyai

"Gimana? " tanya bu nyai antusias

Nafiya mengerutkan keningnya bingung, gimana apanya nih? Wah otak gue ambigu anjir di kasih pertanyaan begitu. Batin Nafiya

peran pengganti (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang