“S-Strala?” ucap Adam.
Dari pada memikirkan penampilannya yang hanya mengenakan handuk sampai pinggang dan berhasil memperlihatkan six pack yang diminati para wanita budak nafsu itu, Adam justru tak bergeming beberapa menit sambil memandangi Starla dengan wajah tak terdefinisi.
Terkejut iya, penuh tanya iya dan malu pun iya. Ah, mungkin otaknya sedang mencerna kehadiran Starla yang sepagi ini.
“Selamat pagi Tuan Adamson,” sapa Starla dengan raut datar.
Sontak kesadaran Adam pun kembali.
Tanpa digubris, Adam langsung menarik lengan wanita bernama Soya itu dengan kasar. Sedangkan Starla tetap diam di tempat menerima bantingan pintu dari Adam.BRAK!
Mata Starla mengerjap-ngerjap. Terkejut dengan aksi spontan Adam. “Rupanya aku benar-benar kepagian. Aku melihat sesuatu yang tidak seharunya dilihat!” gumam Starla.
Diam-diam wajahnya bersemu merah karena melihat secara langsung tubuh Adam yang terekspos. Ia langsung memalingkan wajah dan memilih duduk di kursi tunggu.
Tidak lama wanita itu keluar dengan pakaian rapih sekaligus membawa tasnya. Ada Adam di belakangnya yang sudah mengenakan kemeja abu-abu dan celana hitam.
“Ehem… ucapan ku barusan hanya bercanda. Aku tidak sungguh-sungguh mengatakannya. Lagi pula, aku dan Adam tidak melakukan apapun kok semalam. Kamu jangan berpikir macam-macam," ucap wanita itu. Dengan mata tertutup pun Starla tahu kalau dia sedang berbohong. Terdengar dari nada suaranya yang sedikit terbata-bata seperti di suruh oleh seseorang.
Dan jika tebakan Starla benar. Adam lah yang menyuruhnya. Dasar!
"Santai saja. Aku sudah tahu Adam selalu terlibat skandal wanita," ucap Starla. Ia melirik sekilas ke Adam dengan maksud tertentu. Tentu saja untuk menyindirnya.
Wanita itu pun pergi. Pakaian merah yang tampak ngejreng dan terbuka itu sangat mengkhawatirkan hati Starla. Bagaimana jika ia diperk*sa saat jalan pulang?
“Starla?” panggil Adam.
“Kamu datang pagi sekali. Apa segitu inginnya bertemu dengan ku?”
“Jangan mudah menyimpulkan. Aku punya alasan kenapa harus berangkat pagi,” jawab Starla ketus.
“Alasannya?”
Tidak mungkin kan Starla bilang jika ia sedang menghindari Daniel? Starla tidak ingin keretakan rumah tangganya diketahui Adam. Dengan begitu kelemahannya pun semakin menganga lebar.
"Bukan apa-apa."
"Apa... kamu merindukan ku?" celetuk Adam ke-pede-an.
Sejenak Starla melirik horor bercampur jijik tentunya. "Apa itu mungkin?"
"Hahaha... tentu saja tidak mungkin. Tapi, aku yakin suatu saat ketidakmungkinan itu akan menjadi mungkin. Tidak ada yang tahu masa depan kan?" ujarnya lagi sambil menaikan bahu.
"Kamu cukup santai ya? Untuk orang yang baru saja ketahuan melakukan hal tidak senonoh di pagi buta."
"Ehem... itu tidak benar. Kamu dengar sendiri kan? Pengakuan orang itu," elaknya.
Starla memutar bola matanya jengah. "Ya, ya, ya. Terserah kamu saja. Lagi pula aku tidak peduli."
Adam terlihat gelisah. Walau mencoba ditutupi dengan senyuman pun masih terlihat bahwa dirinya menyimpan ketakutan. 'Bagaimana kalau kebencian Starla semakin menjadi?' Batin Adam.
Argh! Padahal Adam sudah menyiapkan interior aesthetic semalaman sampai ia ketiduran di sofa. Semua itu demi menyambut Starla. Tapi kenapa harus terjadi kesalahpahaman begini?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Lipstik Merah Starla (END)
ChickLitStarla Faranggis dan Adiputra Daniel memutuskan menikah setelah menjalin kasih selama dua tahun. Siapa yang menyangka di malam pertama Starla memergoki Daniel tengah bermain api bersama Alarie, teman terdekatnya. Kejanggalan aneh pun satu persatu...