Fight 60

29.9K 2K 40
                                    

Di bawah kepemimpinan Adamson, gedung TC-markas pusat DIB Group memiliki standar kerja minimum. Umumnya sekitar 8 jam perhari. Para karyawan memanfaatkan waktu bekerja dengan sungguh-sungguh. Tapi tak jarang dari mereka merenggangkan ketegangan di sela bekerja.

Begitu pun dengan Theo, sebagai orang yang paling dekat dengan Adam. Ia blak-blakan streaming drama korea di meja kerjanya saat Adam tidak memiliki jam terbang alias jadwal kosong.

Ya, Theo itu agak berbeda dengan kebanyakan lelaki. Biasanya lelaki lebih senang menonton film yang dibumbu action. Menyukai drama korea bukan berarti Theo menjadi lelaki menye-menye yang suka menciptakan drama. Karena panutannya adalah Lee min ho, actor korea yang terkenal dengan perannya yang keren dan dingin.

"Ugh, drama yang ku tonton belum update," keluh Theo seraya menaikturunkan jempolnya pada layar handphone.

"Jadwal Tuan Adam juga sudah selesai," ia melirik ke arloginya. Masih siang, belum waktunya pulang.

"Apa boleh buat," ia menyandarkan diri ke kepala kursi. Membuka aplikasi tiktok dan menikmati segala konten yang tersedia. Yah, beginilah kehidupan Theo sehari-hari. Kata siapa dia laki-laki panutan yang memanfaatkan waktu secara produktif? Seorang Theo juga tidak bisa menolak asyiknya scroll media social. Tak jarang Theo main game online. Ia tidak melakukannya sekarang karena Adam pernah berujar tidak suka dengan orang yang kecanduan game online.

"Hah, sepertinya sedang ada trend baru," ujar Theo datar. Bola matanya menangkap gadis remaja sedang berjoget-joget ria.

Jempolnya terus naik turun. Mengganti konten demi konten. Theo akan berhenti ketika konten itu dirasa menarik. Lalu, keningnya lama kelamaan mengerut berkat satu konten.

"Lho, ini kan...."

Theo sigap berdiri. Ia memasuki ruangan Adam yang tampak hampa karena hari ini Starla izin tidak masuk. Mungkin ini ada hubungannya dengan video yang baru saja Theo lihat.

"Tuan, Tuan!"

"Tck! Apa ibu mu nyidam toak saat hamil mu dulu, hah? Jangan teriak-teriak!" kecam Adam. Sudah tahu ia kesal karena Starla tidak masuk tanpa memberi alasan jelas. Sekarang ditambah Theo yang berteriak-teriak tidak jelas.

"Tuan harus lihat ini!" handphonenya ia majukan tepat di hadapan Adam. menampilkan peristiwa Starla dan Alarie di café kemarin. Rupanya seorang warga net mengunggahnya ke tiktok.

"Ah, ternyata karena ini dia tidak masuk," gumam Adam.

"Apa yang harus ku lakukan Tuan?" sigap Theo. Ini adalah ranahnya bertindak. Menghapus satu video bukan masalah berat untuk Theo. namun, di luar dugaan!

"Tidak, kamu tidak perlu melakukan apapun."

"Ha? Tapi Nona Starla...."

"Kamu tidak lihat siapa yang diserang di komentar?"

"Oh, aku baru menyadarinya. Tapi Tuan, bukankah ini beresiko juga untuk Nona Starla? Maksud ku rumor perselingkuhan ini pasti akan mempengaruhi FG Group. Baik internal maupun para investor."

"Tidak masalah, dengan ini internal FG Group akan dirombak ulang. Pengemis itu sudah pasti akan diusir. Lalu tugas ku hanya menyingkirkan hama yang tersisa seperti David Faranggis."

"Yah, mungkin ini bisa menjadi kesempatan Nona Starla untuk mendepak orang-orang itu. Tapi bagaimana resiko setelahnya? Para investor itu pasti akan menarik semua investasinya. Karena bagi investor, citra baik seseorang itu adalah hal yang harus dimiliki seorang pemimpin. Ini akan menjadi akhir FG Group."

"Tck! Biarkan saja mereka menarik semua investasinya. Kamu lupa FG Group punya Adamson sebagai investor? Aku yang menjamin FG Group tidak akan hancur. Sebaliknya, setelah Starla berhasil menyingkirkan orang-orang itu. Aku akan membuat FG Group kembali ke masa jayanya."

Lipstik Merah Starla (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang