Gemericik suara air memenuhi suatu ruangan. Kaca buram yang disekat khusus bagian shower menampakkan seseorang sedang berdiri menengadah ke atas sambil menerima butiran air yang jatuh.
Tubuh atletis terawat yang tadinya dipenuhi peluh sehabis treatmill memaksa Adam membasuh seluruh raganya. Percayalah! Dilihat dari kaca buram saja, siluet tubuh Adam mampu membuat wanita mimisan seketika.
Six pack sudah jelas tercetak pada tubuh terawat itu. Adam tidak pernah telat menyempatkan diri olahraga. Tentu saja sebelum insiden patah tulang ini terjadi. Hari ini gips nya sudah boleh dilepas. Adam pun langsung berlari-lari kecil di treatmill untuk menjaga tubuhnya agar tetap terbentuk sempurna.
Ia menghadap pantulan dirinya di cermin. Menatap tangannya yang sudah bebas dari balutan gips. Senyumnya mengembang sempurna. "Padahal aku yang dirugikan tapi kenapa aku yang senang?" lirihnya sembari mengingat momen tadi siang bersama Starla di sebuah resto.
Tok tok tok
"Permisi Tuan. Apa mandinya sudah selesai?" sahut suara wanita dari luar pintu.
Adam berdecak. Merasa khayalannya diganggu. "Sebentar lagi!" pekiknya dengan nada kesal.
"Ayolah Tuan. Aku sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi," godanya dengan nada sensual.
"Dasar tidak sabar!" gerutu Adam. Dengan segenap usaha ia mencoba melilitkan handuk ke pinggang. Cidera pada tangan kanan yang dominan melakukan sesuatu membuatnya kesusahan. Walau begitu, ia tidak mau 'adik' kebanggaannya dilihat oleh janda anak satu di balik pintu itu.
Derak bunyi pintu terdengar. Adam muncul dengan gagahnya. Bulir air menetes dari anak rambut yang basah. Terjun menuruni tubuh six pack hingga perlahan hilang terkikis oleh kulit kokohnya.
"Kenapa melamun? Cepat siapkan baju ku!" dengus Adam.
Sebuah siulan terlontar dari bibir wanita sexy yang saban hari membantu Adam berbenah diri. Dia Soya, pemilik bar malam sekaligus agen mata-mata Adam untuk mengakses informasi dari dunia malam.
"Please, hug me daddy," desahnya disengaja. Soya sudah biasa melihat tubuh tel*njang laki-laki. Namun, hanya milik Adam lah yang membuatnya panas luar dalam.
"Cepat lah! Aku tidak membayar mu untuk melihat aset berharga ku!" lontar Adam pedas.
"Hehe. Salah siapa punya tubuh seperti itu. Janda anak satu seperti ku pun bisa merasa puber lagi jika melihatnya," ucap Soya genit. Ia mencangking baju santai Adam untuk memakaikannya.
"Aku iri dengan wanita yang sudah Tuan tiduri," mata Soya melirik ke atas. "ah, tidak! Aku iri dengan wanita yang akan memiliki tubuh Tuan seutuhnya kelak," ralat Soya. Tangannya terampil memakaikan kaos santai dan celana. Tolong jangan tanyakan tentang pakaian dalam. Karena Adam tidak segila itu meminta tolong pada Soya untuk memakaikannya.
"Apa kamu sudah dapat informasi yang ku minta?" dalih Adam. Demi apapun Adam tidak ingin melanjutkan pembicaarn pribadi dengan Soya. Karena selanjutnya ia akan tersihir dan masuk dalam perangkap mulutnya. Ya, begitulah ratu malam ini menjalankan bisnis gelap. dari mulutnya yang diam-diam menghanyutkan, ia mampu menggiring seseorang untuk membuka informasi bahkan aibnya sendiri.
"Emh... aku tidak mendapat apa-apa tentang Adiputra Daniel. Dia laki-laki bersih yang namanya tidak ada di daftar tamu malam. Tapi...."
Alis Adam terangkat satu. menunggu Soya melengkapi kalimatnya. Namun, alih-alih melanjutkan, Soya justru menggoda Adam dengan keinginan gila nya.
"Tapi apa?" sahut Adam tidak sabar.
"Emh... kiss me first! Then, I'll tell you whatever you want."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lipstik Merah Starla (END)
ChickLitStarla Faranggis dan Adiputra Daniel memutuskan menikah setelah menjalin kasih selama dua tahun. Siapa yang menyangka di malam pertama Starla memergoki Daniel tengah bermain api bersama Alarie, teman terdekatnya. Kejanggalan aneh pun satu persatu...