"Kamu...."
"Hai sayang, merindukan ku?" sapa Daniel dengan senyum tengil.
"Kamu tidak seharusnya masuk kesini!"
"Emh... ya, memang. Tapi...."
Daniel bergerak cepat. Ia mendekati Starla dan membuat gadis itu berlindung dengan kedua tangannya ketakutan.
Salah sangka, ternyata Daniel bukan hendak mencelakai Starla melainkan bersimpuh di kakinya.
"Starla... ku mohon. Jangan ceraikan aku. Kamu tahu? Aku sangat mencintai mu. Aku tidak tahu apa arti hidup ku jika tidak bersama mu," rengek Daniel.
Tatapan jijik tanpa sengaja Starla layangkan. Bagaimana mungkin ada laki-laki yang tidak punya kehormatan sama sekali seperti ini? Starla telah salah menaruh hati pada laki-laki ini. itu adalah kenangan yang harus Starla hapus dari memori kepalanya!
"Daniel jangan seperti ini! kita sudah sepakat akan mengakhirinya kan. Surat panggilan pengadilan pun sudah keluar," ucap Starla seraya menghindar. Namun Daniel semakin mengeratkan pelukannya di kaki Starla.
"Ku mohon Starla. Ku mohon maafkan aku. Aku khilaf. Perempuan itu yang menggoda ku duluan."
Itu salah mu karena tergoda kan?! batin Starla.
"Daniel, ayolah jangan seperti ini...." bujuk Starla. Ia pun mengalah dan duduk mensejajarkan diri. Alih-alih langsung membantu Daniel berdiri, Starla justru mendapati aroma alkohol menguar. Jadi Daniel mabuk?
Gawat! Sebelumnya Starla pernah berurusan dengan orang mabuk. Ya, itu adalah ingatan bersama Adam dulu. Saat dirinya tanpa malu menyerang Starla brutal. Kali ini pikiran negative memenuhi Starla. Perlahan Ia meraih handphonenya di meja hendak menghubungi nomor Adam. Namun sayang! Starla kalah cepat. Daniel berhasil mensahut handphone Starla.
"Siapa yang mau kamu hubungi, hm?"
Mata Daniel menyipit. Memperhatikan nomor yang tertera di layar. "Ini nomor Adamson kan?""Kamu ingin menghubunginya?! Hah! Ternyata benar! Diam-diam kamu memiliki hubungan dengan laki-laki pemain itu!"
Tangan Daniel mengudara. Tanpa aba-aba ia melayangkan tamparan ke wajah Starla dengan kuat sampai tubuh Starla limbung ke lantai dengan suara tamparan menggema.
"Dasar jalang! Kamu tidak jauh berbeda dengan Alarie!"
Starla diam, Perih menjalari hati dan pipinya. Apa-apaan situasi ini? Daniel gila! ia tdiak waras! Starla harus keluar dan minta pertolongan! Sebelum laki-laki itu berbuat hal yang tidak-tidak.
"Mau kemana kamu?!"
"Argh! Sa-sakit!" rintih Starla. Merasakan kepalanya menegang ulah Daniel menjambak kuat rambut Starla.
"Hah, pasti kamu sudah melakukan banyak hal dengan Adamson. Kalau begitu, tidak ada salahnya kan?"
"Apa maksud mu?" timpal Starla dengan tatapan tajam.
"Malam ini aku masih suami mu kan? Layani aku dengan baik Starla."
"Kamu gila!" dorong Starla. Ia berusaha pergi namun lagi-lagi gagal karena tangannya dicekal.
"Daniel lepas!" teriak Starla. Tak lelah ia memukul Daniel sekuat tenaga.
"Hahaha, percuma saja melawan. Setinggi apapun derajat mu, kodrat mu adalah perempuan lemah!"
Setelah mengatakan itu Daniel mengangkat Starla. Tak tanggung-tanggung, Daniel membanting tubuh Starla ke atas sofa.
Denyutan hebat Starla dapatkan pada kepalanya karena tepantuk pinggiran sofa. Sibuk menetralkan denyut yang kian menyakitkan. Tak terduga Daniel berhasil melepas kaosnya. Ia menyeringai mengerikan dan menindih tubuh Starla. Seolah tak berhenti sampai situ, Daniel mencekik Starla seraya merancau aneh. Mengatakan kalau Starla sudah selingkuh dengan Adam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lipstik Merah Starla (END)
ChickLitStarla Faranggis dan Adiputra Daniel memutuskan menikah setelah menjalin kasih selama dua tahun. Siapa yang menyangka di malam pertama Starla memergoki Daniel tengah bermain api bersama Alarie, teman terdekatnya. Kejanggalan aneh pun satu persatu...