Pukul 17.27
Kediaman Keluarga ParulianSecara kebetulan, tiga mobil milik keluarga Parulian itu datang secara bersamaan. Diawali dengan mobil Mami yang memasuki pelataran rumah, disusul oleh mobil yang dikemudikan Pak Beno, kemudian mobil Papi yang juga masuk kedalam pelataran rumah megah itu. Begitu turun dari mobil, senyum milik Mami langsung merekah. Ah, sebuah kebetulan yang menyenangkan. Sekarang, berada dirumah secara bersamaan seperti ini hampir menjadi suatu moment yang langka. Apalagi Papi mulai sibuk mempersiapkan tour nya.
"Wahh, seneng deh. Kita pulang nya bareng2 gini." Ucap Mami menyambut Papi dan kedua putrinya di teras rumah
"Mami tumben baru pulang?" Tanya Kak Syarla
"Habis ada meeting, sayang. Eh, ini anak Mami yang satu ini kenapa lesu bngett?? Laper, ya?" Balas Mami sambil tangannya membawa Nabila kedalam rangkulannya
Belum sempat Nabila membalss pertanyaan Mami, suara Papi yang baru saja turun dari mobil lebih dulu menginterusi.
"Wahh, wahh. Sayang2 nya Papi baru pulang, nihh." Sapa Papi yang kemudian memberi kecupan pada pipi kedua putrinya dan dahi milik Mami. Ah manisnyaa.
"Pi, besok tanggal merah. Kita staycation, yuk." Sahut Kak Syarla sambil kedua tangannya memeluk Papi dari samping
Mendapat todongan seperti itu, tentu saja Papi langsung memperlihatkan ekspresi bingungnya. Staycation bukanlah ide yang buruk. Tapi rencana putri sulungnya itu terlalu mendadak. Papi bahkan belum sempat melihat scedhule nya untuk besok. Hemh. Tapi yang jelas, menolak permintaan putrinya tidak akan pernah menjadi pilihannya. Bagaimanapun, Papi akan terus mengusahakan semua keinginan putri2nya.
"Kita masuk dulu, yuk. Ngobrolnya dilanjut didalem aja." Sahut Mami. Melihat gelagat suaminya yang tampak kebingungan, maka dengan cepat Salma mengambil alih. Salma paham betul bahwa Rony tidak akan menolak ajakan putrinya itu. Tapi tetap saja, semua harus dipikirkan. Lagian, Salma merasa sedikit heran dengan dua gadisnya hari ini. Si sulung yang mendadak ingin staycation dan si bungsu yang mendadak menjadi pendiam.
"Oke, deh. Kita bahas nanti lagi ya, Pi. Kalau pun jadi, kita cari hotel yang deket2 aja. Yang penting kita bisa kumpul dengan suasana yang baru. Biar ga boring, hehe." Ucap Syarla yang kemudian berjalan merangkul Nabila yang mengajak adiknya itu untuk naik ke lantai dua. Tempat kamar mereka berada.
Kamar Nabila.
Syarla sengaja mengantar adiknya itu sampai ke kamarnya. Syarla tidak ingin Nabila merasa sedirian. Syarla benar2 ingin memastikan bahwa Nabila akan selalu baik2 saja. Bahwa ada atau tidak adanya Paul didalam hari2nya, Nabila akan selalu baik2 saja. Maka setelah Nabila menutup pintu kamarnya, Syarla kembali memberi pelukan super erat pada adik kesayangannya itu.
"Makasih ya, Kak. Kak Syarla udah berusaha ngehibur aku dengan ngajakin staycation." Ucap Nabila
"Sama2. Kakak cuma ga mau kamu sedih terus. Kalaupun besok Papi ga bisa join,, kita staycation berdua. Kak Syarla bakal temenin Nabila seharian, full." Blas Kak Syarla
Mendengar itu Nabila semakin mengeratkan pelukannya. Nabila terharu. Betapa ia sangat beruntung memiliki Kak Syarla dihidupnya. Kak Syarla adalah orang yang kasih sayangnya tidak ingin Nabila bagi dengan siapapun. Kak Syarla benar2 sosok Kakak yang bukan hanya bisa Nabila jadikan panutan, Kak Syarla lebih dari itu.
"Masih mau nangis, ga? Kak Syarla temenin." Imbuh Kak Syarla yang kini tengah menatap Nabila dengan sayang
Nabila menggeleng.
"Kak Syarla istirahat, aja. Nabila juga mau bersih2." Balas Nabila yang terlihat memaksakan senyumnya
Kak Syarla mengangguk. Kemudian memberi adiknya itu sebuah senyuman. Berikutnya kedua tangan gadis cantik itu mendarat di atas kedua bahu Nabila, kemudian mengusapnya lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salmon Familia
FanfictionKeluarga bahagia. Selamat menikmati keseharian sebuah keluarga kecil yang mungkin hanya akan kalian temui di sini, hahaa.. Just for fun ya guys:)