14

4.2K 419 6
                                    


Jaemin, renjun dan chenle sudah kembali dari berbelanja dan sekarang terlihat renjun yang berada di dapur untuk menyusun bahan belanjaan dan juga memasak makan malam, bahkan chenle juga membantunya karena anak itu memaksa dan renjun tak bisa melakukan apapun jika begitu bukan?

"Kita akan masak apa bunbun?"

"Hmm? Chenle maunya apa?"

"Sup ayam, kimbab dan telur gulung." Ucap chenle antusias.

"Baiklah, aku akan memasak itu."

"Biar chenle bantu bunbun."

"Tidak perlu, karena aku tidak mau kau terluka chenle, barang dapur sangat berbahaya. Mengerti?"

"Tapi chenle bukan anak kecil lagi bunbun. Please?" Ucap chenle menatap renjun dengan tatapan berbinarnya.

"Baiklah, tapi lihat bagaimana aku melakukannya oke?"

"Hmm." Angguk chenle semangat lalu renjunpun mulai mengeluarkan bahan-bahan untuk memasak makanan yang di inginkan oleh chenle. Dan mulai mengajarkan anak itu cara memotong juga mengocok telur karena ini kali pertama anak itu melakukan hal seperti ini sejak 17 tahun dia hidup. Dan tanpa keduanya sadari jaemin melihat hal itu dengan tatapan hangatnya dan dia juga merasa ada terpaan udara hangat di relung hatinya yang selama ini dingin.

"Semoga keputusanku saat ini tepat Tuhan." Batin jaemin.

Disaat renjun akan mencuci ayam yang telah dua potong menjadi beberapa bagian, diapun menyadari keberadaan jaemin.

"Hyung butuh sesuatu?" Ucap renjun membuat chenle menatap kaget ayahnya itu bahkan jaemin juga kaget karena merasa ketahuan tapi bisa mengendalikan ekspresi nya dengan baik.

"Ya, saya butuh kopi."

"Aaa, baiklah. Saya akan buatkan, Hyung bisa tunggu di ruang tengah saja."

"Ne." Angguk jaemin dengan wajah datar lalu diapun kembali keruang tengah sedangkan chenle hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah ayahnya itu.

"Chenle jangan menyentuh hal yang berbahaya selagi aku mengantarkan kopi ayahmu ini, oke?"

"Siap." Ucap chenle sembari memberikan tanda hormat pada renjun. Dan renjunpun pergi dengan membawa segelas kopi untuk jaemin.

Di ruang tengah.

Renjun meletakkan kopi itu diatas meja dan jaemin melihatnya lalu menahan tangannya yang akan kembali ke dapur.

"Ada apa hyung?"

"Setelah makan malam, bisakah menemui saya di taman belakang mansion ini, ada hal penting yang ingin saya bicarakan."

"Apa ini soal pekerjaan Hyung?"

"Lebih."

"Baiklah." Ucap renjun mengangguk lalu jaeminpun melepaskan tangan renjun dan renjunpun pergi ke dapur.

"Aku pasti akan membuat hidupmu bahagia renjun, karena sekaranf aku tidak ingin berbohong lagi kalau selama ini aku mencintaimu. Aku akan berdamai pada masa lalu ku, dan membuatmu berdamai dengan masa lalumu juga memulai masa depan yang lebih indah bersama." Batin jaemin.

Ting!

Un-know

Aku ingin bertemu dengan anakku Hyung.

Jaemin mengabaikan pesan yang sangat dia tau pengirimnya itu lalu diapun membuka laptopnya untuk melihat perkembangan perusahaan tanpa dia juga sembari meminum kopi yang dibuatkan oleh renjun.



















Never Good Bye (jaemrenle)END✔ Sudah Terbit!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang