Renjun turun ke lantai satu mansion itu, diapun memutuskan untuk segera pulang karena dia sudah memesan taxi. Disaat bersamaan renjun melihat bibi kwon membawa jaemin yang mabuk dengan susah payah.
*Yaampun tuan Na, tuan Na kenapa bi?" Kaget renjun lantas membantu bibi kwon memapah jaemin.
"Tidak tau asisten Huang, tuan Lee mengatakan tuan Na yang mabuk saja katanya tuan na ada banyak pikiran." Ucap bibi kwon.
"Aaa.'
Di kamar jaemin.
"Bi, tolong ambilkan segelas air ya." Ucap renjun melepaskan jas jaemin juga dua kancing teratas pria itu.
"Ne." Angguk bibi kwon lalu pergi dari ruangan itu.
Renjun dengan cekatan melepaskan sepatu dan kaus kaki jaemin lalu menyelimutinya dan saat akan beranjak, renjun kaget karena jaemin memegang tangannya dan melihat jaemin. Yang membuka matanya.
"Tuan na butuh sesuatu?" Ucap renjun.
"Apa aku bisa percaya padamu?" Ucap jaemin lantas menutup matanya kembali.
"Sepertinya tuan Na benar-benar memikirkan kedatangan istrinya tadi, mungkin besok aku akan mengatakan mengenai mantan istrinya yang mengunjungi chenle tadi." Monolog renjun lalu diapun melepaskan tangan jaemin dan segera pergi mengabaikan debaran jantung yang selama ini dia sangkal dengan sangat keras.
At. Apartemen xxx.
Renjun masuk kedalam plat apartemennya dengan wajah lelah lalu diapun kaget karena teman satu apartemennya telah menunggu dan berdiri dengan tangan yang disilangkan di depan dada.
"Kau membuatku kaget saja." Ucap renjun mengelus dadanya karena hampir terkena serangan jantung.
"Kenapa kau baru pulang renjun? Ini kali pertama aku melihatmu pulang semalam ini setelah 4 tahun." Ucap sang sahabat.
"Haechan, aku benar-benar tak tau harus bercerita seperti apa denganmu." Ucap renjun pada sang sahabat Lee Dong Hyuck atau biasa dipanggil Haechan. Dan diapun duduk di sofa, Haechan lantas membawakan segelas air untuk renjun lalu duduk disebelah sang sahabat.
"Apa maksudmu? Apa ada hal yang buruk? Apa pekerjaanmu lebih berat dariku yang menjadi guru SMA dan menghadapi semua murid menyebalkan?"
"Hmm, memang sudah sangat berat dari awal." Ucap renjun.
"Ada apa renjun?"
"Aku menemani chenle malam ini, dia mengatakan rindu dengan kenangan lama."
"Jelas saja, selama ini kau berperan sebagai ibunya. Lagian aku mau mengatakan sesuatu padamu." Renjun lantas melihat kearah sahabatnya itu.
"Dia semakin mirip denganmu. Bahkan caranya saat bertindak, sikapnya dan semua tingkahnya sangat mirip denganmu. Juga dia mirip denganmu, kau seperti benar-benar ibu kandungnya." Ucap Haechan dan renjun hanya bisa menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa sembari menutup matanya.
"Apa ada hal yang lebih buruk lagi?" Penasaran Haechan.
"Dia tiba-tiba meminta izin untuk memanggil aku mama." Ucap renjun dan haechan benar-benar tak menyangka.
"Jadi? Apa kau memperbolehkannya?!"
"Aku tak menjawab sama sekali. Lagian aku tak ingin disebut mengaku-ngaku sebagai istri ayahnya."
"Renjun, lagian apa kau tak memiliki perasaan dengan tuan Na itu?"
"Aku tak bisa percaya dominan lagi Haechan." Ucap renjun.
"Renjun, semua dominan tidak sama. Dan lagi, aku yakin tuan Na tak sama dengan sih brengsek itu." Ucap Haechan.
"Tetap saja, alam tak akan merestui Haechan. Kau tau penderitaan ku bukan? Aku bersyukur bertemu dengan chenle, karena aku bisa melimpahkan semua kasih sayangku padanya setelah aku kehilangan calon anakku. Kau tau betul itu." Ucap renjun meneteskan airmatanya.
"Aku tau, tapi kau sangat bersyukur bukan? Karena setidaknya anak itu tak akan menderita menjadi anak dari seorang bajingan."
"Arra. Tapi, aku tetap takut untuk masuk di hubungan baru Chan. Aku takut sekali hiksss... Semuanya terngiang-ngiang di ingatanku. Semua hal menyakitkan 17 tahun yang lalu hiksss..." Tangis renjun pecah seketika dan Haechan langsung memeluk sahabatnya itu, kaena dia sangat tau betapa menderitanya renjun saat itu. Karena dia adalah orang yang selalu bersama renjun saat itu.
"Gwanchana, kau hebat. Aku bangga padamu renjun. Kau berhak bahagia. Kau sangat berhak. Sekarang berhenti menangis renjun, aku tak akan membahasnya lagi denganmu. Aku janji." Ucap Haechan sembari mengelus punggung sempit sahabatnya itu. Dan renjun hanya menangis menumpahkan segalanya.
👨👨👦👨👨👦👨👨👦
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Good Bye (jaemrenle)END✔ Sudah Terbit!
FanficSudah terbit di Hifumi Publisher!!! Chapter masih lengkap! Start: 30 Juni 2023 End: 10 Juli 2024 "Kau bukan ibuku, bagiku ibuku hanya Huang Renjun." 330Na Chenle. "Apa aku pantas untukmu?" Huang Renjun. "Aku mencintaimu, walaupun terlambat tolong te...