35

3.2K 310 11
                                    

Jaemin memasuki kamarnya dan renjun lalu diapun melihat anaknya tertidur di sebelah renjun sembari memeluknya erat, renjun tidak tidur dia hanya mengelus sayang kepala anaknya itu.

"Bagaimana keadaanmu sayang?" Ucap jaemin mendekat dan menggenggam tangan istrinya itu.

"Aku sudah jauh lebih baik Hyung."

"Syukurlah, sekarang kau tenang saja karena tak akan ada yang berani melakukannya lagi. Aku ada disini, kau akan aman."

"Nana hyung?" Jaemin sontak menatap lembut istrinya itu.

"Apa ini ada sangkut pautnya dengan ibu kandung chenle?" Jaemin hanya diam dia tahu kalau tak mungkin menyembunyikan semua ini dari istrinya tapi istrinya berhak tau karena ini bersangkutan dengannya juga keluarga mereka. Dan tanpa mereka sadari chenle terbangun dan mendengar semua itu.

"Hmm, tapi kau tenang saja. Pria brengsek itu tak akan berani lagi melakukannya. Aku tak akan membiarkan dia menyentuhmu juga anak kita. Aku bersumpah untuk yang itu."

"Tapi kenapa dia tega Hyung? Aku tak akan melarangnya bertemu lele, apa harus sampai begini? Ancaman itu benar-benar membuatku sangat takut Hyung." Jaemin lantas duduk disebelah istrinya dan memeluk renjun tanpa mengganggu chenle yang tidur.

"Tenang saja sayang, kau aman. Selagi aku ada disini. Aku sangat mengenal pria brengsek itu, dia tak akan menyerah, dan dia sangat tak tahu diri, tapi aku dapat pastikan kalau dia tak akan bisa menyentuh kira sama sekali. Kau tenang ya hmm?"

"Hmm." Angguk renjun sedangkan chenle berusaha menahan rasa kesalnya karena mendengar hal itu.

"Aku bersumpah aku akan membunuhnya jika bertemu dengannya. Dia telah menyakiti Mama. Maka dia akan menerima balasan dariku jika berani datang menghadapku." Batin chenle

"Jangan tinggalkan aku Hyung, aku tak punya siapapun lagi."

"Aku tak akan melakukan itu sayang. Kau tenang ya. Aku tak akan melakukannya walaupun kau yang memintanya. Mengerti?"

"Hmm." Angguk renjun didalam pelukan suaminya itu.

"Kau sudah makan?" Renjun hanya menggelengkan kepalanya.

"Aku akan mengambilkan makanan lebih dulu, tunggu disini saja oke." Ucap jaemin melepaskan pelukannya dan diapun akan beranjak tapi renjun menahannya.

"Aku ingin ikut Hyung."

"Kau sudah kuat?"

"Hmm." Angguk renjuun dan jaeminpun membantu renjun berdiri secara perlahan agar anak mereka tak terbangun lalu keluar dari dalam kamar mereka. Disaat bersamaan chenle membuka matanya dan diapun langsung mengambil ponselnya lalu menghubungi jisung.

"Jie, kau harus membantuku."

"..."

"Aku akan kesana sebentar lagi."

Setelahnya chenle pun segera keluar dari kamar orangtuanya menuju kamar nya sendiri untuk bersiap-siap menemui jisung di kediaman keluarga Lee. Mengingat jisung tak mungkin janjian diluar karena dia masih dalam keadaan sakit.








Di meja makan.

Jaemin menemani renjun makan, tadi renjun sudah mengatakan untuk ikut makan tapi jaemin mengatakan dia sudah makan, dia terpaksa berbohong pada renjun karena jujur saja sekarang dia tak mood untuk makan apalagi melihat bagaimana takutnya istrinya itu. Membuat Jaemin menahan amarahnya bahkan dia jadi tak nafsu makan sama sekali.

"Lihat bayiku sangat belepotan." Ucap jaemin tersenyum lalu diapun menghapus noda makanan disudut bibir renjun. Renjun hanya menatap suaminya itu dengan tatapan polos dan wajah yang merona seketika. Membuat Jaemin semakin tersenyum karena renjun sangat menggemaskan padahal usianya sudah 32 tahun. Jaemin jadi tak yakin usia renjun sudah kepala tiga kalau dia saja terlihat sangat menggemaskan.

Disaat bersamaan chenle mendekat membuat keduanya langsung tersenyum.

"Lele mau kemana?" Ucap renjun melihat anaknya telah rapi.

"Aku ada kerja kelompok di tempat jisung ma, aku boleh pergi bukan?" Ucap chenle melihat jaemren bergantian.

"Hmm." Angguk renjun.

"Daddy?"

"Baiklah, minta pak song mengantar dan menunggumu mengerti? Jika terjadi sesuatu langsung katakan pada Daddy."

"Siap Daddy." Ucap chenle lalu diapun mengecup pipi chubby renjun lalu pergi begitu saja.

"Dia sangat menyayangimu sayang."

"Aku tahu Hyung, aku tak mau kehilangan chenle."

"Tidak akan sayang, kau akan aman. Itu janjiku padamu, juga pada diriku sendiri, jika terjadi sesuatu pada kalian aku tak akan bisa memaafkan diriku sendiri."

"Jangan begitu Hyung." Ucap renjun menghentikan acara makannya.

"Kalian sangat berharga bagi Hyung, Hyung rela kehilangan ny—" renjun mencium bibir suaminya itu karena dia tak ingin mendengar apapun lagi. Dia tak mau kehilangan siapapun dalam hidupnya. Jaemin terkejut awalnya tapi setelahnya diapun menutup matanya dan mulai melumat bibir manis istrinya yang sangat membuatnya candu itu. Karena yang terpenting adalah kebahagiaan rumahnya.





















👨‍👨‍👦👨‍👨‍👦👨‍👨‍👦

Never Good Bye (jaemrenle)END✔ Sudah Terbit!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang