24

3.9K 374 2
                                    

Keesokan paginya terlihat Taeyong yang telah bangun dan berada di dapur bersama dengan bibi kang untuk membuatkan sarapan. Sedangkan jaemren dan chenle masih berada didalam mimpi mereka. Hingga jaemin merasakan terhanggu dengan sinar matahari yang mengintip dari balik gorden kamarnya. Lalu diapun membuka matanya dan tersenyum melihat bagaimana chenle memeluk sang istri dengan erat. Jaemin lantas turun secara perlahan dan mendekat pada renjun yang berada di sisi lain tempat tidur mereka lalu diapun mengelus kepala sang istri dan mendekatkan wajahnya secara perlahan pada wajah sang istri dan mengecup bibir yang menjadi candu nya itu. Renjun yang merasa sedikit terganggu akhirnya membuka matanya secara perlahan dan sontak saja menahan dada jaemin yang masih mengecup bibirnya bahkan wajahnya. Jaemin tersenyum.

"Pagi sayang " ucapnya pelan agar tak mengganggu tidur anak mereka apalagi chenle pasti akan memonopoli renjun sampai di Korea nantinya.

"Hyung jam berapa?"

"08:00" renjun sontak membulatkan matanya dan mendorong jaemin hingga sang suami duduk dan diapun langsung duduk lalu beranjak tapi belum sempat renjun melangkah jaemin malah menarik tangannya dan membuat sang istri berada di pangkuannya saat ini.

"Ada apa hyung?"

"Kau mau kemana sayang?"

"Ke bawah, membuatkan sarapan. Aku sudah sangat telat Hyung." Uvap renjun berusaha lepas dari pangkuan suaminya itu.

"Kurasa tidak perlu."

"Maksud Hyung?"

"Kurasa bibi kang sudah menyiapkannya. Sekarang yang perlu kau lakukan adalah mengambilkan pakaian yang akan aku gunakan. Aku akan mandi lebih dulu, atau kau ingin kita mandi bersama sayang?" Ucap jaemin tersenyum bahkan renjun sangat kaget apalagi perubahan sifat suaminya ini sangat bukan Presdir Na Jaemin yang dia kenal sebelumnya.

"Aku— aku akan menyiapkan pakaian Hyung " Ucap renjun lantas diapun turun dari pangkuan suaminya dan berlari menuju walking in closet dengan wajah merona nya, membuat jaemin tersenyum karenanya.

"Berterimakasih lah padaku dad, karena aku pura-pura tidur dan tak mengganggu kalian tadi." Jaemin sontak saja melihat kebelakang dan kaget karena sang anak sudah duduk bahkan tersenyum dengan tatapan menggodanya.

"Yaampun dad, wajah terkejutmu sangat lucu." Ucap chenle tertawa.

"Sejak kapan kau bangun?" Bingung jaemin.

"Sejak Daddy berpindah mungkin. Tapi yasudahlah, aku akan bersih-bersih juga. Tapi, Daddy harus ingat setelah ini Mama milikku. Milik Na chenle." Ucap chenle lalu diapun langsung beranjak dan keluar dari kamar orangtuanya itu. Bersamaan dengan renjun yang keluar dari walking in closet.

"Loh? Lele dimana Hyung?"

"Dia kembali ke kamarnya karena ingin mandi dan bersiap-siap." Ucap jaemin.

"Kalau begitu, ini pakaian Hyung. Aku akan menyiapkan pakaian lele dulu." Ufap renjun lalu diapun memberikan pakaian milik suaminya itu dan keluar dari kamar mereka menuju kamar chenle. Jaemin tersenyum ntah kenapa sekarang dia merasa sangat senang dan lengkap, dia bersumpah dalam hatinya kalau dia akan berusaha mempertahankan apa yang dia miliki saat ini, dia tak akan membiarkan siapapun mengacaukan kebahagiaannya juga keluarga kecilnya sama sekali.





Disini sekarang jaemin, renjun, chenle, dan jaeyong berada di meja makan untuk sarapan bersama walaupun sudah sangat telat karena jam sudah menunjukkan pukul 09:00 tapi mereka tetap harus sarapan kan?

"Apa kalian benar-benar tetap memutuskan untuk kembali ke Korea hari ini?" Ucao jaehyun.

"Iya dad, soalnya chenle harus sekolah." Ucap renjun, dia tak ingin anaknya terlalu lama libur sekolah.

"Iya dad, lain waktu kami bisa kembali lagi kesini untuk liburan saat sekolah chenle sudah mulai libur panjang." Ucap jaemin.

"Terserah kalian saja. Kalau begitu Daddy dan mommy akan menyusul saja lusa karena Daddy harus pergi kontrol dulu " Ucap taeyong.

"Hmm." Angguk jaemin.

"Saat kalian pulang, jangan biarkan menantu Daddy kelelahan. Semua acara untuk resepsi pernikahan juga tuxedo yang akan kalian gunakan hanya tinggal kalian pilih di boutique yang telah dipulihkan oleh mommy, dan yang pasti jaemin, kau harus segera mempublikasikan pernikahan kalian. Mengerti?"

"Saya mengerti dad." Ucap jaemin dan renjun hanya diam saja. Bahkan dia dapat memastikan hidupnya tidak akan setenang dulu lagi, dulu memang sangat recoh jika menyangkut perusahaan tapi sekarang dia sangat yakin hidupnya akan di kelilingi banyak orang lagi, karena statusnya sekarang adalah istri dari Na Jaemin. Na Renjun.



















At. Korea, mansion Lee.

Haechan sampai di mansion milik siswanya itu, dengan membawa rantang yang mana dia telah memasak sarapan yang dia janjikan untuk jisung dengan senyum merekah di wajahnya.

Ding! Dong!

Ceklek.

"Haechan ssam? Silahkan masuk." Ucap salah satu maid yang memang sempat berkenalan kemarin dengannya. Haechan lantas masuk dan diapun langsung menuju ruang tengah lalu melihat jisung keluar dari lift dengan mata sipit yang melebar karena dia terkejut.

"Haechan ssam?" Kagetnya.

"Hai pagi " Ucap Haechan tersenyum senang.

"Apa Haechan ssam tidak mengajar? Kenapa kemari sepagi ini?" Ucap jisung bingung.

"Haechan ssam mengajar, tapi Haechan ssam kan punya janji pada jisung. Ini Haechan ssam membawakan sarapan untuk jisung dan semuanya. Haechan ssam sangat senang karena jisung menyukai makanan buatan Haechan ssam." Ucap Haechan tersenyum.

"Kenapa repot-repot Haechan ssam, aku hanya bercanda saja."

"Arra. Tak usah di pikirkan. Ayo kita siapkan." Ucap Haechan lalu diapun mendorong kursi roda yang dipakai jisung menuju meja makan. Tanpa keduanya ketahui ilyoung melihat dari lantai dua.

"Dia orang yang baik sepertinya Hyung, aku bahkan bisa melihat mata jisung yang berbinar saat dia datang. Apa jisung ingin dia sebagai ibunya?' Ucap Doyoung menatap suaminya.

"Apa salahnya jika memang iya sayang, lagian aku lihat-lihat dia anak yang baik dan tulus. Kurasa itu yang membuat jisung nyaman dan gampang tersenyum padanya." Ucap taeil fan Doyoung hanya mengangguk tanda setuju. Disaat bersamaan jeno keluar dari kamarnya dan kaget melihat ayah dan ibunya.

"Kenapa bunda dan ayah belum turun?'

"Ini juga akan turun. Ayo." Ucap Doyoung berjalan lebih dulu dan jeno hanya menatap bingung ibunya taoi tak lama karena taeil langsung merangkul anak sulungnya itu.

"Kenapa ayah?"

"Tidak ada. Hanya saja ayah ingin kau cepat menikah, tidak perduli itu pilihanmu ataupun jisung, yang penting kalian berdua bahagia." Ucap taeil tapi jeno hanya diam saja karena dia tak tau harus menjawab apa saat ini.








































👨‍👨‍👦👨‍👨‍👦👨‍👨‍👦





Never Good Bye (jaemrenle)END✔ Sudah Terbit!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang