39

2.6K 249 1
                                    

Hari sudah menunjukkan pukul 12:00 dan terlihat chenle, jisung, chaeryoung tengah makan siang bersama di kantin.

"Kau tau jie, chaeryoung mendaparkan target baru." Ucap chenle antusias.

"Benarkah? Baguslah." Ucap jisung datar.

"Kenapa kau memberitahunya? Tak ada gunanya, dia juga tak akan perduli." Ucap chaeryoung. Dan chenle hanya mengangkat kedua bahunya memaklumi sifat jisung yang satu itu.

Lalu ketiganya melihat salah satu siswa yang tadi pagi diantarkan chenle ke depan ruang guru. Jisung hanya menatap datar sedangkan chaeryoung berpikir kalau ini kali pertama dia melihat siswa itu, apalagi dia sangat yakin kalau pria itu adalah dominan.

"Boleh aku bergabung? Aku hanya mengenal chenle, karena tadi dia sempat membantuku ke ruang guru."

"Bagaimana?" Ucap chenle melihat keduanya tapi jisung hanya mengangguk dengan wajah datarnya. Dia hanya tak suka jika ada dominan lain yang berteman dengan chenle.

"Tentu saja boleh, duduk saja. Abaikan saja dia, dia memang datar dan dingin." Ucap chaeryoung.

"Ne. Gomawo." Ucapnya.

"Siapa namamu?" Ucap chaeryoung.

"Choi Taehyun."

"Aaa aku Shin chaeryoung dan sih dingin ini lee jisung."

"Salam kenal."

"Kau pindahan dari mana?"

"Amsterdam." Ucap Taehyun.

"Wah. Kenapa kau pindah?"

"Kupikir itu urusan pribadi chaeryoung, lebih baik tak tahu bukan? Kita juga baru kenal." Ucap jisung dingin.

"Jie benar." Ufap chenle.

"Wah, kalian berdua benar-benar. Kenapa tak jadian saja? Kalian itu sangat cocok." Ucap chaeryoung kesal. Sedangkan Taehyun hanya menatap keduanya bergantian.

"Jangan banyak bicara dan makan makananmu. Bicara saat makan sangat tidak sopan." Datar jisung dan chaeryoung langsung diam dengan wajah cemberut lalu memakan makanannya. Taehyun juga memakan makanannya dan melihat kearah chenle.

"Seharusnya dia tak datang kesini dan mencarimu lagi juga berkeinginan menjadi ibumu kembali. Karena dia adalah ibuku." Batinnya. Chaeryoung menyadari Taehyun yang memperhatikan chenle lalu melihat jisung yang juga menatap Taehyun tidak suka.

"Wah sepertinya Taehyun menyukai chenle. Ini sangat berbahaya karena ini bisa membuat singa dalam tubuh jisung terbangun. Auranya cukup mengerikan saat ini." Batinnya.

Disaat bersamaan Haechan mendekat pada mereka karena dia ingin memastikan benarkah jisung sudah mulai bersekolah kembali. Ternyata benar, dia tersenyum dengan sangat cerah.

"Jisung?" Sang empu lantas melihat Haechan begitu pula mereka bertiga yang langsung membungkuk sedikit.

"Haechan ssam?"

"Ssam senang karena kau sudah kembali sekolah, apa kakimu sudah jauh lebih baik?" Ucap Haechan dan jisung langsung tersenyum kecil.

"Hmm, sudah lebih baik ssam." Ucap jisung bahkan aura mengerikan jisung tergantikan begitu saja membuat chaeryoung dan Taehyun kaget tapi chenle hanya tersenyum saja karena sepertinya sahabatnya sejak kecil itu memang menginginkan Haechan menjadi ibunya. Chenle pasti akan membantunya.

"Ssam?" Haechan melihat kearah chenle.

"Kenapa chenle?"

"Ssam tak mau melihat Mama?"

"Apa Mama mu masih sakit?" Cemas Haechan.

"Anio, tapi sepertinya Mama pasti akan sangat senang kalau ssam datang." Ucap chenle.

"Hmm, kalau begitu akan ssam usahakan. Tolong jaga Mama dengan baik ya."

"Chenle akan menjaga Mama dengan baik. Ssam tenang saja. Mama akan aman dan akan terus tersenyum. Karena Mama adalah Mama chenle. Bahkan Mama adalah Mama kandung bagi chenle." Ucao chenle tersenyum cerah membuat jisung terpesona seketika. Haechan bahkan menyadari bagaimana jisung menatap chenle saat ini.

"Baiklah, ssam akan percaya. Kalau begitu, ssam kesana dulu oke?" Dan semuanya serentak menganggukkan kepalanya dan seketika itu aura jisung berubah kembali menjadi menyeramkan.



























At. Mansion Na.

Bibi kwon menyambut kedatangan jaeyong bahkan semua pekerja juga melakukan hal yang sama. Lalu taeyong pun mencari keberadaan menantu dan anaknya yang tak terlihat sama sekali.

"Dimana renjun dan jaemin?"

"Tuan dan nyonya berada dalam kamar nyonya. Belum turun sejak tadi, padahal sudah jam makan siang."

"Aaa, kalau begitu biar saya bangunkan.' Ucap taeyong akan menuju lift tapi lift terbuka lebih dulu dan jaemin membulatkan matanya kaget karena orangtuanya sudah berada di mansion.

"Mommy? Daddy? Kenapa tak menghubungi jaemin?" Ucap jaemin kaget sedangkan bibi kwon langsung kembali ke dapur dan yang lainnya kembali bekerja.

"Apa maksudmu anak nakal, aku bahkan sudah menghubungimu dan renjun sejak tadi, tapi tak ada yang mengangkat sama sekali. Kemana saja kalian?" Kesal taeyong.

"Aaah, sepertinya kami tak dengar mom, maklumi saja tadi kami sedang—"

"Sudahlah sayang, mereka pengantin baru, sepertinya mereka sedang menyiapkan cucu untuk kita." Ucap jaehyun.

"Terserah saja. Sekarang dimana menantuku? Apa kau terlalu kasar padanya?" Kesal taeyong.

"Renjun masih tidur Mom, dia sangat kelelahan. Aku tak tega membangunkannya. Jadi, nanti saat dia bangun aku akan membawanya makan." Ucap jaemin.

"Kau ini, sudahlah kalau begitu biarkan menantuku istirahat. Sekarang kita makan saja lebih dulu." Ucap taeyong berjalan kedapur diikuti oleh ayah dan anak itu.
















At. Apartemen xxx.

"Sekarang kau akan melakukan apa Choi Beomgyu? Sepertinya na jaemin memperketat keamanan untuk istri dan anaknya, kalau kau bertindak gegabah, aku takut kau akan berada dalam bahaya."

"Tak perlu mencemaskan ku. Seharusnya kau mencemaskan dirimu sendiri, siapa tahu jalan mu lebih sulit dariku." Ucap beomgyu ketus.

"Kurasa tidak beomggu, karena aku sangat yakin tentang hal itu." Ucap jisu.

"Kita lihat saja nanti." Ucap beomgyu lalu diapun pergi dari apartemen itu. Saat dia baru saja keluar, diapun membulatkan matanya melihat pria dominan yang berada di hadapannya saat ini.

"Hyung?"







































👨‍👨‍👦👨‍👨‍👦👨‍👨‍👦

Never Good Bye (jaemrenle)END✔ Sudah Terbit!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang