54

2K 265 4
                                    

Hari yang di tunggu akhirnya tiba juga, hari dimana pesta pernikahan besar Na Jaemin dan Huang Renjun. Banyak tamu dari kolega bisnis milik jaemin juga sang ayah yang datang dan teman-teman sang ibu juga teman-teman nya, jangan lupakan teman renjun, dan juga pastinya teman anak mereka berdua, karena chenle memang mengundang beberapa teman dan guru di sekolahnya.

Acara itu terlihat sangat meriah, dan dijaga dengan sangat ketat karena tak mau apa yang mereka rencanakan tak berhasil atau ada sabotase nantinya.

Saat ini renjun masih berada di ruangan khusus miliknya dan jaemin, dia bersama dengan anaknya sedangkan taeyong tadi sudah pamit sebentar untuk menyapa teman dan kolega suaminya.

"Mama sangat cantik sekali." Ucap chenle tersenyum lebar melihat pantulan renjun di cermin.

"Anak mama juga terlihat sangat manis." Ucap renjun tersenyum.

"Mama?" Renjun lantas melihat anaknya dengan sedikit mendongakkan kepalanya karena posisinya sedang duduk sedangkan chenle berdiri.

"Kenapa sayang?"

"Mama akan selalu bersama lele dan papa selamanya bukan?"

"Hmm, Mama akan bersama dengan lele dan papa selamanya. Sampai pada akhirnya anak mama ini memberitahu Mama dan papa kalau sudah ada orang yang mampu menjaga anak mama dan papa." Ucap renjun tersenyum.

"Mama janji ya." Ucap chenle masih menatap ibunya.

"Hmm, Mama berjanji." Ucap renjun tersenyum sembari mengangguk dan tersenyum. Chenle lantas memeluk ibunya itu yang langsung dibalas oleh sang empu.

Ceklek.

Chenle melepaskan pelukannya pada sang ibu lalu melihat sang ayah yang masuk lalu mendekat.

"Sayang?"

"Kenapa Nana Hyung?"

"Para wartawan sudah datang, ayo kita harus di wawancara sebentar sebelum acara kita benar-benar dimulai."

"Baiklah hyung, lele lebih baik melihat teman-teman yang lele undang saja." Ucap renjun pada anaknya.

"Ne mama. Mama tak perlu cemas pada lele." Ucap chenle tersenyum. Dan renjun hanya menganggukkan kepalanya saja lalu diapun langsung pergi dengan jaemin sembari memeluk lengan kekar suaminya itu. Chenle tersenyum melihat ayah dan ibunya itu lalu diapun keluar dari ruangan itu untuk melihat temannya yang datang karena dia mengundangnya.




Jaemin dan renjun sampai di salah satu ruangan untuk melakukan wawancara bahkan kamera mereka sudah mengarah pada jaemren.

Jaemin dan renjun serentak membungkuk lalu mereka berdua akhirnya duduk.

"Baiklah, karena Presdir Na dan nyonya Na sudah ada ditempat, bagi yang akan mengajukan pertanyaan, silahkan." Ucap Jay.

"Presdir Na? Kenapa Presdir Na dan nyonya menikah diam-diam? Apa nyonya tanpa sadar sudah hamil?"

"Itu sama sekali tidak benar, saya awalnya datang ke LA karena ayah saya sedang sakit, dan istri saya ikut. Lalu saat ayah saya sudah sadar dan semakin membaik kami memutuskan untuk menikah karena perasaan kami sama selama ini."

"Apa nyonya sudah sangat lama menyimpan perasaan pada Presdir Na? Mengingat nyonya sudah 15 tahun bekerja dengan Presdir Na."

"Awalnya saya tak memiliki perasaan apapun, karena jujur saya tak pernah ingin menikah karena masa lalu yang saya terima, tapi semuanya kalah dengan perasaan yang tumbuh dan rasa sayang pada anak kami."

"Apa Presdir Na dan nyonya ingin memiliki anak secepat mungkin?"

"Tidak menutup kemungkinan untuk itu sama sekali, jika Tuhan berkehendak maka kami berdua akan sangat senang." Ucap jaemin menatap renjun dan renjun hanya tersenyum seketika.

"Kami semua mengucapkan selamat atas pernikahan Presdir Na dan nyonya Na."

Dan baik jaemin maupun renjun hanya tersenyum pada para wartawan yang meliput mereka.

Disisi lain, chaeryoung datang bersama dengan Taehyun karena dia memang mengundangnya sebagai partner lagian chenle pasti tak akan marah apalagi mereka saling mengenal.

"Wah, yeoksi pesta konglomerat emang berbeda sekali." Kagum chaeryoung.

"Apa kau tak pernah melihat pesta seperti ini?"

"Tentu saja pernah di televisi. Dan ini kali pertama dalam hidupku. Mommy dan mama ku juga ada disini, mengingat mereka adalah karyawan dari ayah chenle."

"Aaa, berarti kau bukan anak kandung mereka bukan? Apalagi mereka adalah sesama wanita."

"Kau benar, tapi aku senang memiliki mereka sebagai orangtuaku." Ucap chaeryoung bangga.

"Terserah kau saja." Ketusnya.

"Chenle dimana sih? Kenapa tak terlihat?" Gerutu chaeryoung.

"Mungkin dia bersama ayah dan ibunya.'

"Kau benar juga, dia pasti sangat bahagia sekali sekarang, lihat banyak wartawan sepertinya semua media akan menayangkan secara langsung acara ini."

"Bukankah itu hal biasa?"

"Terserah kau saja. tuan serba tahu." Kesal chaeryoung lalu diapun meninggalkan Taehyun begitu saja.

Sementara itu, somi, Felix tengah berada di sekitar tempat minuman yang ada di acara megah itu.

"Aku sangat iri pada nyonya Na. Dia sangat beruntung. Pupus sudah harapanku pada Presdir Na." Ucap somi.

"Bukankah Presdir Lee masih ada?"

"Dia sudah punya kekasih."

"Masih kekasih belum istri. Itu tandanya kau masih punya harapan."

"Kau bisa bicara seperti itu karena kau sudah menikah dengan pengacara Han." Ucap somi ketus dan felix hanya menggelengkan kepalanya melihat koleganya itu.

Sementara itu di luar terlihat jeno, Haechan dan jisung berada di parkiran atau lebih tepatnya masih berada didalam mobil.

"Didalam akan banyak wartawan. Kau bisa pergi lebih dulu, lagian aku tak ingin egois apalagi sampai mempublikasi hubungan kita saat kau tidak ingin. Biar nanti aku masuk bersama dengan jie." Haechan hanya menatap jeno dan jisung yang mau tak mau harus menurut demi ketenangan calon ibunya itu.

"Baiklah, aku duluan Hyung, jie."

"Hati-hati mommy." Ucap jisung dan Haechan hanya menganggukkan kepalanya lalu diapun turun dari dalam mobil lalu diapun di persilahkan masuk oleh penjaga pintu saat pintu tempat acara itu terbuka lebar.

Lima menit setelahnya jeno dan jisung pun masuk kedalam gedung itu, tapi jeno di kejutkan dengan Haechan yang menunggunya di depan pintu. Tapi, dia hanya menjalankan rencana Haechan agar tak terlalu terlihat akrab sama sekali. Haechan yang melihat itu langsung mengejar jeno dan memeluk lengannya membuat sang empu kaget sampai berhenti bahkan jisung membulatkan matanya melihat Haechan melakukan itu.

"Haechan?"

"Aku sudah memutuskan untuk memberitahu semua orang Hyung, karena aku tak mau banyak yang mendekati kekasihku." Ucap Haechan pelan dan jeno yang mendengarnya tersenyum sampai puppy eyesnya terbentuk seketika.

"Baiklah, kita akan melakukannya sayang." Ucap jeno pelan lalu mereka berjalan tanpa perduli tatapan semua orang dan jisung yang mengikuti dengan senyum yang menghiasi wajah tampannya. Senyum langka milik anak Lee Jeno itu.











































👨‍👨‍👦👨‍👨‍👦👨‍👨‍👦

Never Good Bye (jaemrenle)END✔ Sudah Terbit!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang