29

4.2K 390 18
                                    


Renjun menepati janjinya pada chenle, setelah dia selesai bersih-bersih diapun langsung turun dan menemani sang anak menonton televisi sedangkan jaemin mengatakan tak bisa dan memohon maaf karena ada pekerjaan yang harus dia lihat, lagian dia gak mau kalau sampai acara pesta pernikahan mereka tidak jadi weekend nanti. Dan renjun hanya mengangguk paham, menawarkan untuk membantu malah jaemin mengatakan tidak perlu dan menyuryh istrinya untuk menemani anaknya, anak mereka saat ini.

"Daddy gak ikut ma?" Ucao chenle karena sejak kedatangan sang ibu beberapa menit yang lalu jaemin tak kunjung menyusul.

"Daddy ada pekerjaan sedikit, maklumi saja. Yang penting ada Mama."

"Hmm, lagian lele rindu seperti ini ma, lele sangat ingat terakhir kali Mama menemani Lele sebelum menikah dengan Daddy itu, saat lele berumur 13 tahun, dan setelahnya Mama menuruti daddy untuk menjauh dari lele. Bahkan disana lele tau kalau Mama bukan Mama kandung lele."

"Maafin Mama ya." Ucap renjun sembari mengelus kepala chenle.

"Tidak apa ma, lagian lele juga paham. Disisi lain mama menuruti perkataan atasan Mama dan disatu sisi lainnya mama menyayangi lele. Makasih ya ma karena sudah menyayangi lele dengan tulus, walaupun lele bukan anak mama." Ucap chenle dan renjunpun memeluk anaknya itu.

"Mama akan selalu menyayangi kamu lele, sampai kapanpun bagi Mama kamu tetap adalah anak mama. Anak kandung Mama, anak yang paling Mama sayangi. Lele bagian hidup Mama sejak dulu." Ucap renjun.

"Hmm, lele juga sangat sayang pada Mama. Sampai kapanpun Mama adalah Mama kandung bagi lele. Kalaupun ibu kandung lele nantinya datang, lele tidak akan bersama dengannya. Hanya Mama, karena sejak awal hanya Mama yang bersama lele, maka sampai akhir lele akan bersama mama dan menjadi anak mama."

"Hmm." Angguk renjun.








_________________




Hari sudah menunjukkan pukul 22:00 waktu Korea, dan renjun baru saja keluar dari kamar chenle setelah memastikan anaknya tidur, lalu diapun masuk kedalam kamarnya dan jaemin. Dia sadar kalau jaemin belum ada didalam kamar, diapjn lantas keluar kembali dan menuju ruang kerja suaminya itu.

Tok...tok...tok...

Ceklek.

Renjun menyembulkan kepalanya dari pintu dan jaemin yang melihat tersenyum seketika.

"Kenapa belum tidur?" Ucap jaemin dan renjunpun masuk lalu menutup pintu ruangan kerja itu.

"Hyung? Apa masih banyak? Ingin dibantu?" Ucap renjun mendekat dan diapun melihat pekerjaan yang benar-benar sangat banyak tengah di kerjakan jaemin.

"Tidak sayang, aku tidak mau kamu kelelahan dan sakit, sekarang kamu segera kembali kekamar, nanti setelah selesai Hyung juga akan ke kamar."

"Gak mau, biar aku bantu." Ucap renjun lalu diapun membawa separuh berkas yang ada di meja kerja itu ke arah sofa lalu mulai melihat secara satu per satu. Jaemin hanya tersenyum melihatnya dan diapun ikut pindah kesebelah istrinya itu.

"Kalau sudah lelah langsung berhenti ya." Ucap jaemin sembari mengelus kepala renjun.

"Iya Hyung, lagian aku juga sudah sering lembur sebelum jadi istri Hyung, jadi ini sudah biasa." Ucap renjun.  Jaemin lantas mengambil berkas yang tengah dilihat oleh renjun dan diapun mengukung tubuh istringa itu.

"Ke—kenapa Hyung?" Gugup renjun.

"Sekarang kau hanya bertugas menjadi istriku sayang, kau bukan lagi asistenku, tugasmu hanya bersama denganku dan lele. Jadi, aku tak mau kalau kau kelelahan. Kalaupun harus lembur berarti dengan pekerjaan lain."

"Pekerjaan lain? Apa hyung?" Bingung renjun dan itu membuat jaemin benar-benar menahan rasa gemas pada istrinya itu.  Jaemin lantas mendekatkan wajahnya pada telinga renjun.

"Olahraga malam kita sayang." Bisik jaemin. Sontak saja renjun lantas mendorong suaminya itu dengan wajah merah padam.

"Ada apa? Kau belum siap?"

"Bu—bukan begitu Hyung, aku hanya malu. La—lagian aku sedikit takut." Ucap renjun gugup.

"Tak perlu takut, kita sudah sama-sama tak melakukannya sejak kita berpisag dengan pasangan masing-masing sayang, dan sepertinya sekatang kita harus menjadi suami-istri yang sebenarnya, dan berkas ini besok saja hyung lanjutkan di kantor. Ayo kita ke acara malam kita." Ucap jaemin lalu menggendong ala koala istrinya itu.

"Hyung?"

"Kenapa sayang?"

"Pelan-pelan ya." Cicit renjun dengan wajah yang sudah menyerupai tomat saking merahnya.

"Iya sayang." Ucap jaemin tersenyum lalu melangkahkan kakinya dengan cepat menuju kamar mereka untuk melakukan malam sakral keduanya.


















___________________








Keesokan paginya, terlihat chenle tengah menunggu kedua orangtuanya yang tak kunjung turun dari lantai dua dimana kamar mereka berada. Padahal tadi saat chenle akan turun dia juga sudah menggedor pintu kamar orangtuanya itu. Membuatnya kesal karena menunggu. Bibi kwon tersenyum kecil melihat tuan mudanya itu.

"Silahkan sarapan duluan saja tuan muda." Ucap bibi kwon memberikan segelas susu.

"Gak mau bi, mau nunggu Mama sama Daddy." Ucap chenle ketus.

"Baiklah, terserah tuan muda saja." Ucap bibi kwon lalu diapun langsung pergi mengurus pekerjaan yang lainnya.

Di kamar jaemren.

Keduanya masih tertidur setelah malam panjang mereka bahkan dibalik selimut itu tak ada sehelai pun benang yang melekat pada keduanya. Sungguh malam yang bersejarah bagi keduanya.

Salah satu dari keduanya mulai merasa terusik dengan sinar matahari yang mengintip dari balik gorden kamar mereka membuatnya mengusakkan kepalanya pada yang lebih besar. hingga yang lebih besar membuka matanya secara perlahan dan melihat pelaku yang mengusak padanya, lalu tersenyum dan diapun mengelus kepala istrinya penuh sayang.

"Injunie? Ayo bangun. Kita sudah sangat telat untuk sarapan. Sepertinya lele sudah menunggu kita." Ucap jaemin dan renjunpun mulai terganggu lalu diapun membuka matanya secara perlahan dan seketika melihat jaemin yang menatapnya sembari tersenyum membuatnya merona karena teringat kejadian tadi malam.

"Kau sakit sayang?" Ucap jaemin sembari menempelkan tangannya pada dahi renjun.

"Hyung." malu renjun dan jaemin hanya tertawa.

"Baiklah, aku tidak akan menggoda istriku lagi, tapi tadi malam benar-benar sangat tak terlupakan sayang."

"Iss Hyung." Kesal renjun.

"Sudah, nanti saja kalau mau ngambek, chenle sepertinya sudah menunggu lama. Ayo kita mandi bersama saja langsung biar cepat.' Ucap jaemin lalu diapun turun lebih dulu dari atas tempat tidur dalam keadaan trlanjang membuat renjun kaget ditambah lagi dia langsung menggendong renjun dalam keadaan yang sama dan masuk ke toilet. Semoga saja jaemin tak kelepasan lagi dan chenle tak menunggu lebih lama lagi, karena dia bisa saja terlambat sekolah nantinya. Apalagi ini hari pertama dia masuk setelah libur karena mereka ke LA kemarin.

































👨‍👨‍👦👨‍👨‍👦👨‍👨‍👦

Never Good Bye (jaemrenle)END✔ Sudah Terbit!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang