72

1.2K 206 6
                                    

Jaemren telah berada di acara itu begitu pula dengan nohyuck bahkan mereka berempat berada dimeja yang sama.

"Terimakasih pada para hadirin yang datang ke acara yang selalu kita lakukan dalam lima tahun sekali ini, saya juga berterimakasih karena pada akhirnya Presdir Na Jaemin menyempatkan hadir dengan nyonya Na, juga pernah Presdir Lee jeno yang hadir dengan calon istrinya."

Semua yang hadir hanya bertepuk tangan tapi jeno dan jaemin hanya berwajah datar dan melihat sekeliling kemana dia dapat melihat anak buahnya dengan pistol masing-masing dan menyamar seketika. Dia juga melihat sih brengsek yang akan menargetkan istrinya berada disana tapi renjun tak menyadarinya sama sekali.

"Baiklah acara utama akan kita mulai, penghargaan pengusaha terbaik tahun ini jatuh pada Presdir Na Jaemin dari Na corp dan Presdir Lee jeno dan Lee corp, silahkan maju Presdir." Jaemin lantas berdiri dan merangkul pinggang istrinya begitu pula dengan jeno yang merangkul.pinggang Haechan dan keempatnya mendapatkan tepuk tangan dari para pengusaha yang hadir.

Saat jaemin dan Jeno memberikan beberapa pidato singkat. Disaat bersamaan lampu di ruangan itu pun mati seketika.

Dor!

Jaemin melihat kearah istrinya yang kaget karena peluru itu mengenainya, syukurnya dia tak kenapa-napa. Bahkan Haechan juga merasakan peluru mengenainya tapi karena apa yang dia kenakan di balik bajunya dia baik-baik saja. Jaemin seketika mengeluarkan pistolnya begitu pula dengan jeno dan semua anak buah jeno langsung menembakkan peluru mereka dan lampu menyala seketika.

Jaemin dan jeno serentak menembak kamera wartawan agar tak ada bukti apapun yang menyebar. Lalu jaemin juga jeno memeluk pasangan mereka masing-masing agar tenang. Apalagi jaemin sangat cemas dengan keadaan istrinya saat ini, ditambah dia tengah mengandung anak kedua mereka.

Jaemin melihat sih brengsek itu melihat dari jauh, diapun mengarahkan pistolnya dan menembak tepat dibagian kedua kakinya. Membuat pria itu terjatuh dan meraung sedikit, sebelum akhirnya orang-orang jeno dan jaemin membawanya ke markas keduanya.

"Aku akan membawa renjun pulang, kau bawalah Haechan." Ucap jaemin lalu menggendong renjun ala koala.

"Tenanglah sayang, kau aman. Ada aku sayang." Ucap jaemin sembari terus berjalan keluar dari gedung itu dan memberikan kode pada beberapa orang untuk membereskan acara itu agar tak ada yang mencurigai mereka.

Jeno seketika melonggarkan pelukannya pada haechan dan melihat wajah calon istrinya sangat pucat pasi sekali.

"Sayang?"

"Hyung hikss... Aku takut hikss..."

"Tak apa sayang, ada Hyung. Kita pulang. Hyung akan membawamu ke mansion orangtua Hyung. Ayo sayang." Ucap jeno membantu Haechan berjalan tapi karena apa yang baru saja dia alami membuat kakinya tak bisa diajak kompromi sama sekali dan jenopun langsung menggendong Haechan lalu membawanya pergi dari tempat itu.








At. Apartemen xxx.

Jay dan jake sudah berada di depan plat apartemen jisu dan beomgyu keduanya lantas mematikan saklar dan membuat pintu itu dibuka oleh seseorang dan dengan secepat kilat Jay langsung memukul tengkuk beomgyu yang keluar hingga pingsan dan menggendongnya lalu pergi lebih dulu, Jake hanya menunggu di tempat itu sembari memaki soobin yang tak terlihat juga.

"Beomgyu? Bagaimana? Kenapa kau tak kunjung menghidupkan saklar lampunya? Kita harus berpesta atas kematian Haechan dan renjun." Ucap jisu sedikit keras lalu berjalan ke depan pintu.

"Dasar wanita jalang." ketus Jake lalu saat jisu mendekat diapun langsung menutup mulutnya dengan sapu tangan yang sudah dibius membuat jisu sedikit memberontak tapi akhirnya kesadarannya menghilang dan Jake langsung membawanya seketika.


Sementara di salah satu apartemen terlihat soobin dan Taehyun yang sedang berdebat hebat.

"Kenapa Daddy setuju untuk.membuat mommy lumpuh. Ini bukan cara yang baik dad."

"Dengarkan aku Choi Taehyun! Menurutmu ibumu akan tinggal diam jika dia masih bisa menggunakan kakinya. Jalan satu-satunya agar dia tak melakukan apapun lagi, dengan membuat kakinya lumpuh. Dengan begitu dia tak akan bisa lari dari kita lagi sayang, kita akan pergi jauh dari sini, dan kau tak akan kehilangan ibumu selamanya. Apa kau mengerti?'

"Apa harus seperti itu dad?' Ucap Taehyun meneteskan airmata.

"Hmm, jika kau ingin ibu bersama dengan kita selamanya. Ini adalah jalannya. Semua keputusan ada di tanganmu, karena jika aku tak pergi, maka Na Jaemin akan membunuhnya karena dia telah banyak mempermainkannya."

"Jangan! Aku tetap ingin ibuku hidup." Ucap Taehyun.

"Baiklah, tetap disini. Ayah akan pergi." Ucap soobin lalu diapun segera pergi menuju markas milik jaemin.








At. Mansion utama keluarga Na.

Jaemin pulang lalu mendudukkan renjun disofa, istrinya itu terlihat sangat ketakutan. Jaeyong dan chenle langsung mendekat. Chenle langsung memeluk ibunya.

"Mama kenapa? Ada apa ini papa?" Uvap chenle cemas.

"Jaem?" Ucap jaehyun menatap datar anaknya itu.

"Renjun sayang, tenang nak. Kau aman disini." Ucap taeyong yang duduk disebelah kirinya sedangkan jaemin masih menggenggam tangan renjun.

"Aku akan menyelesaikan semuanya dad. Titip istri dan anakku." Ucap jaemin akan pergi tapi renjun menahannya dan menatapnya dengan airmata yang masih mengalir.

"Aku hanya sebentar sayang, aku akan baik-baik saja. Tidak perlu cemas. Mengerti sayang?" Ucap jaemin lalu diapun langsung mengecup dahi renjun dan pergi seketika.

"Mommy hiksss... Aku sangat takut hiksss.." taeyong hanya memeluk menantunya itu, karena dia sudah tahu rencana anak sematawayang nya itu dari suaminya.

"Mama kenapa ma? Apa yang terjadi sebenarnya? Apa yang akan dibereskan oleh papa?" Bingung chenle.

"Chenle, tolong suruh bibi kwon membuatkan tea untuk Mama." Ucap jaehyun.

"Baik halbojie." Ucap chenle lalu pergi ke dapur

"Injunie, tenang saja nak. Jaemin tidak akan kenapa-napa, dia akan kembali dalam keadaan baik-baik saja." Ucap jaehyun mengelus kepala menantunya itu.








Jeno sampai di mansion utama keluarga lee, diapun langsung membawa Haechan masuk dan membuat ilyoung juga jisung kaget.

"Apa yang terjadi pada mommy Daddy!' cemas jisung tapi jeno hanya diam saja dan meletakkan Haechan di sofa. Doyoung langsung duduk disebelah calon menantunya itu.

"Nak. Tenanglah. Kau aman." Ucap Doyoung memeluk Haechan.

"Ayah, bunda. Aku titip Haechan, aku akan mengurus sesuatu dulu." Ucap jeno dan taeil hanya menganggukkan kepalanya.

"Bunda menunggu penjelasanmu Lee jeno." Datar Doyoung dan jeno hanya menganggukkan kepalanya lalu akan pergi tapi ditahan oleh Haechan.

"Jangan Hyung?" Ucap Haechan sangat ketakutan.

"Tak masalah sayang, aku akan kembali dalam keadaan baik. Aku pergi dulu, jie jaga mommy." Ucap jeno lalu diapun pergi begitu saja.











































👨‍❤‍💋‍👨👨‍❤‍💋‍👨👨‍❤‍💋‍👨


Reader-nim😁
Beberapa chap lagi bakalan end dan segera terbit ya😁

Never Good Bye (jaemrenle)END✔ Sudah Terbit!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang