40

3K 277 2
                                    

~Double up~





Beomgyu menatap datar mantan suaminya itu bahkan dia tak berminat sama sekali.

"Kenapa kau pindah ke Korea? Kau ingin berbaikan denganku? Atau ingin memaksaku kembali padamu?"

"Memaksa. Kau juga tak bisa egois, kasihan anak kita."

"Kurasa dia hanya anakmu, sejak kau jatuh miskin dia hanya anakmu. Dan dia bukan anakku, anakku hanya Na Chenle." Mendengar itu dominan itu lantas mengepalkan tangannya. Membuat beomgyu tersenyum melihatnya.

"Kau tak pantas untukku Hyung, jadi kuharap kau mengerti, aku tak akan kembali menjadi istrimu juga jangan bahas anak itu padaku. Mengerti? Aku harap kau tak mengganggu kehidupanku."

"Na Jaemin sudah menikah dan tampak bahagia, kau tak akan bisa memisahkan mereka."

"Kau hanya tak tahu siapa aku Hyung, aku akan melakukan apapun untuk bersama dengan Na Jaemin kembali, jika aku tak bisa membuat Na Jaemin yang melepaskan renjun maka aku akan melakukan hal sebaliknya, membuat renjun melepaskan Na Jaemin, jika tak berhasil aku tinggal membunuh Huang Renjun. Kau tak mengenalku Hyung, aku akan melakukan apapun." Ucap beomgyu lalu diapun beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan mantan suaminya itu.

Dominan itu hanya diam saja dan terus mengepalkan tangannya marah.

"Tak akan aku biarkan Choi Beomgyu, kau selama hanya akan menjadi milikku. Bahkan jika itu artinya aku harus membunuhmu." Batinnya.


















At. Mansion Na.

Renjun menggeliat dalam tidurnya dan diapun membuka matanya secara perlahan lalu diapun menyadari dirinya telah bersih, dan diapun beranjak dari tempat tidur secara tertagih karena bagian belakang masih sangat sakit, lalu diapun keluar dan memilih menggunakan lift untuk turun kelantai satu mansion itu.

Ting!

Jaeyong, jaemin benar-benar sangat gemas pada renjun yang sepertinya belum menyadari ketiganya saat ini. Dia bahkan masih mengucek matanya dan berjalan kearah dapur.

"Nana hyung?" Panggilnya sembari berjalan menuju dapur, membuat jaemin tersenyum gemas.

"Mom, dad, jaemin menyusul renjun dulu." Ucapnya lalu diapun menyusul istrinya itu.

"Anak kita terlihat sangat bahagia jae. Aku ikut bahagia melihatnya." Ucap taeyong.

"Hmm, aku juga." Ucap jaehyun.

Di dapur.

Renjun mendekat pada kulkas dan diapun langsung membukanya untuk minum, saat tengah minum diapun di kejutkan dengan tangan yang melingkari pinggangnya.

"Hyung?" Ucapnya setelah selesai minum.

"Ingin makan sesuatu sayang?"

"Anio, aku belum lapar Hyung."

"Tapi ini sudah siang sayang."

"Aku kan belum lama makan Hyung, jadi aku masih kenyang." Ucap renjun.

"Bahkan setelah aktivitas kita?"

"Hmm." Angguk renjun dan jaeminpun membawa renjun menuju ruang tengah.

Setibanya di ruang tengah, renjun membulatkan matanya kaget karena orangtua jaemin sudah ada di mansion.

"Mommy dan Daddy kapan sampai? Hyung menjemput sendiri?" Bingung renjun menatap ketiganya bergantian.

"Tidak sayang, kami memang sudah sampai bahkan saat sampai jaemin baru bangun tidur." Ucap taeyong. Renjun lantas menunduk.

"Mianhe mommy, Daddy." Ucap renjun padahal dia sudah berjanji ingin menjemput mertuanya itu. Taeyong gemas pada menantunya itu lantas berdiri dan memeluknya.

"Tidak masalah sayang. Lagian mommy paham kok, sudah jangan merasa bersalah. Oke?" Ucap taeyong dan renjun hanya menganggukkan kepalanya sembari membalas pelukan taeyong. Setelahnya taeyong melonggarkan pelukannya dan menatap wajah cantik menantunya itu.

"Mommy sangat senang karena sekarang kau juga menjadi anak mommy. Mommy bosan dengan jaemin. Dia tak menyenangkan sama sekali." Ucap taeyong ketus sedangkan jaemin hanya menggelengkan kepalanya. Dan renjun hanya tersenyum canggung lalu mereka kembali duduk di sofa.

"Daddy bagaimana keadaannya?"

"Sudah lebih baik. Bahkan Daddy sangat bersemangat untuk pesta pernikahan kalian ini." Ucap jaehyun.

"Yang penting Daddy senang, aku juga ikut senang." Ucap renjun tersenyum sedangkan jaemin hanya menatap istrinya sesekali merapikan anakan rambut renjun.






















At. School.

Jam pulang telah berbunyi, jisung, chenle, chaeryoung, keluar dari kelas dan saat mereka akan turun ke lobby sekolah mewah itu, jisung berhenti membuat keduanya menatap bingung jisung.

"Kenapa jie?"

"Kalian duluan saja. Aku ada perlu dengan haechan-ssam." Ucap jisung dengan wajah datarnya.

"Kau memiliki keperluan apa dengan Haechan ssam?" Ucap chaeryoung bingung sedangkan chenle paham maksud jisung, mungkin anak itu tidak sabar ingin menyampaikan keinginannya saat ini.

"Sudahlah, kau tak perlu tahu, baiklah. Kami duluan, jika terjadi sesuatu hubungi kami." Ucap chenle tersenyum lalu merangkul chaeryoung menuju lift sedangkan jisung langsung menuju ruangan guru.

Di ruangan guru.

Jisung masuk dan melihat semua guru tapi tidak ada Haechan sama sekali.

"Mencari siapa jisung?" Ucap Han ssam.

"Haechan ssam. Apa Haechan ssam sudah pulang?"

"Haechan ssam sedang ke toilet." Ucap Han ssam.

"Kau tunggu saja disitu jisung." Ucap Shin ssam. Dan jisung hanya menganggukkan kepalanya lalu diapun menunggu sembari berdiri. Tak lama Haechan masuk dan diapun kaget melihat jisung di depan pintu masuk.

"Jie? Tidak pulang?"

"Apa Haechan ssam ada waktu?"

"Kenapa?"

"Ada yang ingin jie bicarakan. Hanya kita berdua saja." Ucap jisung.

"Baiklah, tunggu sebentar ssam ambil tas dulu. Oke?" Ucap Haechan dan jisung menganggukkan kepalanya lalu haechanpun menuju mejanya dan mengambil tasnya lalu pamit pulang pada rekannya.

"Ayo jie." Ucap Haechan dan jisungpun mengikuti hingga mereka sampai di ruangan seni yang memang sudah sepi lalu haechanpun membawa jisung masuk.

"Ada apa jie? Kau merasakan sakit pada kakimu? Ingin ssam hubungi ayahmu?"

"Jie ingin minta pendapat Haechan ssam."

"Pendapat apa jie?"

"Bagaimana jika jie ingin Haechan ssam menjadi istri Daddy?"

"Ne?"

"Jie nyaman dengan ssam. Jie ingin ssam menjadi ibu jie. Mungkin ini jawaban doa jie selama ini. Jie hanya ingin keluarga lengkap ssam. Apa itu semua terasa tak mungkin? Tapi jie tak akan memaksa Haechan ssam menjadi ibu jie. Itu adalah keputusan Haechan ssam." Ucap jisung dan Haechan benar-benar tak tahu harus menanggapi seperti apa saat ini. Dia benar-benar sangat bingung. Dia memang berdebar jika bersama dengan jeno dalam beberapa kesempatan. Tapi, apa itu cinta? Atau hanya kekaguman saja?


































👨‍👨‍👦👨‍👨‍👦👨‍👨‍👦

Never Good Bye (jaemrenle)END✔ Sudah Terbit!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang