2

5.9K 545 16
                                    

Renjun dan chenle masuk kedalam mansion itu dan disambut oleh bibi kwon yang tersenyum.

"Sore bibi kwon." Ucap chenle tersenyum ramah.

"Sore tuan muda." Ucap bibi kwon tersenyum, sebenarnya dia senang karena tuan mudanya memiliki sifat ramah renjun, bibi kwon tak pernah berhenti berharap kalau renjun akan menjadi istri dari tuannya. Pasti mansion ini akan sangat hangat sekali.

"Bibi dimana daddy?" Ucap chenle bingung.

"Tuan Na belum pulang tuan muda.' Ucap bibi kwon lalu chenle pun melihat renjun.

"Apa asisten Huang tau Daddy ada dimana?" Ucap chenle.

"Aaa tuan na, sedang pergi dengan tuan Lee. Mungkin akan kembali menjelang malam." Ucap renjun.

"Aaaa, asisten Huang temani aku makan malam dulu ya nanti."Ucap chenle dan renjun hanya menganggukkan kepalanya.

"Bisakah aku memakan hotpot buatan asisten Huang? Aku merindukannya." Ucap chenle tersenyum.

"Hmm, sekarang tuan muda harus segera bersih-bersih lalu kita akan makan malam bersama dan saya akan membantu membuatkan tugas tuan muda. Oke?" Ucap renjun sembari tersenyum dan mengelus kepala chenle.

"Ne." Ucap chenle mengangguk dengan semangat lalu pergi kelantai dua dimana kamarnya berada.

"Ingin bibi bantu asisten Huang?"

"Tidak perlu bibi, saya bisa sendiri." Ucap renjun lalu diapun segera menuju dapur karena dia sudah sangat hafal tata letak mansion ini. Maklumlah dia sudah bekerja bersama dengan jaemin saat usia 22 tahun dan umur chenle saat itu dua tahun.

Di dapur.

Bibi kwon memperhatikan renjun yang sedang memasak hotpoy agar dia bisa memasaknya jika chenle menginginkannya.

"Asisten Huang? Umur mu sudah 37 tahun kan?"

"Hmm." Angguk renjun.

"Apa kau sudah punya kekasih?"

"Aku tidak tertarik bi." Ucap renjun tersenyum.

"Aaa, asisten Huang tau, saya selalu berharap kalau suatu saat nanti asisten Huang akan menikahi tuan Na. Saya yakin kalau tuan muda pasti akan senang dan mansion ini akan jadi sangat hangat." Ucap bibi kwon. Pernyataan itu sontak membuat renjun menghentikan acara memotongnya seketika.

"Apa saya salah bicara asisten Huang?" Ucap bibi kwon.

"Anio. Tapi, jangan mengharapkan hal yang tak mungkin bi." Ucap renjun tersenyum.

Setelah beberapa menit, chenle telah turun dan diapun langsung duduk dimeja makan untuk bersiap makan hotpot buatan renjun yang sangat lezat itu.

"Selamat makan." Ucap chenle senang lalu makan dengan lahap dan renjun hanya tersenyum, dia sangat senang melihat chenle makan lahap, karena bagaimanapun dia sudah menganggap chenle sebagai anaknya. Dia sangat menyayanginya melebihi apapun. Juga kontak batin mereka sangat terikat.













At. Club.

Sahabat dari jaemin, Lee jeno hanya menatap datar sahabatnya yang minum sejak tadi.

"Sekarang apa masalahnya Na Jaemin?" Datarnya.

"Dia datang lagi setelah 17 tahun jen."

"Maksudmu mantan istrimu?" Ucap jeno kaget.

"Ya, dan dia mengatakan hal yang sangat tak masuk akal sekali." Ucap jaemin.

"Apa dia ingin bertemu chenle?"

"Itu salah satnya, tapi aku tak akan membiarkan dia bertemu dengan anakku, dia telah mencampakkannya dan aku tak akan membiarkan dia menyakiti anakku. Chenle hanya anakku."

"Ya aku mengerti. Lalu apa ada hal yang lainnya?"

"Dia mengatakan kalau dia ingin kembali padaku. Aku jelas tak mau jeno, perasaanku telah mati dan hilang untuknya." Ucap jaemin.

"Kau benar, tapi aku salut karena kau tak ingin menikah lagi setelah 17 tahun, aku yakin chenle pasti bertanya-tanya soal ibunya jaem, tapi kau menggantikannya dengan asistenmu. Kurasa sekarang chenle lebih mirip asistenmu. Bahkan sikapnya. Itu sih bagus menurutku. Tapi, apa kau tak merasakan perasaan lebih padanya?"

"Aku tak percaya pada submissive manapun lagi jeno." Ucap jaemin meminum winenya.

"Memang, aku juga sama. Tapi, aku yakin dia berbeda jaemin." Ucap jeno. tapi sang empu hanya diam saja.

"Apa tak ada sedikit saja debaran atau rasa nyaman saat bersama dengannya jaem? Apalagi dia selalu bersama denganmu dan chenle sejak chenle berumur 2 tahun, kasarnya dia menggantikan posisi sebagai ibu chenle tapi tidak sebagai istrimu." Ucap jeno.

"Aku takut untuk jatuh cinta lagi jen, aku akui aku memang nyaman dan aku merasakan debaran menyenangkan saat bersamanya. Ada terpaan hangat di hatiku karenanya. Tapi, aku tak mau masa lalu terulang lagi." Ucap jaemin.

"Ini sudah saatnya kau berdamai dengan masa lalu jaem, lupakan semuanya dan mulai hal baru, aku yakin kau akan bahagia dengan renjun dari pada kau kembali pada mantan istrimu itu." Ucap jeno.

"Bagaimana denganmu?" Ucap jaemin sembari meminum winenya.

"Aku sudah berdamai dengan masa lalu. Mungkin kematian lia karena takdir, dan aku mungkin akan memutuskan membuka hati kembali tapi tidak tau kapan, aku hanya berusaha mencari yang terbaik dan tak ingin salah pilih. Karena ini bukan hanya menyangkut kebahagiaanku tapi juga anakku." Ucap jeno lalu meminum winenya.


Kembali lagi ke mansion Na, renjun terlihat mengajarkan chenle tapi chenle hanya menatapnya karena dia juga sudah mengerti materi itu, dia hanya ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan renjun.

"Apa sudah mengerti tuan muda?' Ucap renjun.

"Hmm." Angguk chenle lalu diapun mengerjakan tugasnya segera dan renjun hanya tersenyum lalu diapun beranjak dari duduknya menuju dapur. Beberapa menit kemudian, renjun kembali dengan segelas susu lalu duduk kembali disebelah chenle.

"Makasih asisten Huang." Ucap chenle tersenyum.

"Sama-sama." Ucap renjun tersenyum lalu chenlepun meminum susu itu sedikit dan melanjutkan mengerjakan tugasnya.

Beberapa menit kemudian, renjun telah berada di kamar chenle karena dia ingin untuk hari ini saja renjun menemaninya sampai tidur. Renjun saat ini tengah mengelus kepala chenle yang bahkan belum tidur.

"Asisten Huang?"

"Hmm?"

"Bisakah aku memanggil asisten Huang dengan sebutan mama?" Renjun terdiam seketika. Chenle lantas mengerti keterdiaman renjun lalu diapun memegang tangan renjun yang ada di kepalanya membawanya ke dadanya.

"Tak usah dipikirkan asisten Huang. Kalau tak nyaman tak perlu. Selamat malam asisten Huang." Ucap chenle lalu menutup matanya dan renjun hanya bisa menatap chenle yang menutup matanya untuk tidur.


























👨‍👨‍👦👨‍👨‍👦👨‍👨‍👦

Never Good Bye (jaemrenle)END✔ Sudah Terbit!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang