62

1.6K 197 0
                                    

"Aku benar ternyata kau ada disini." Jisung lantas melihat kearah chenle yang baru saja membuka pintu rooftop lalu diapun melihat chenle berjalan mendekat padanya hingga berada di sebelahnya.

"Apa jisu ssam adalah kembaran dari mendiang ibumu jie?" Jisung hanya melihat chenle dan menganggukkan kepalanya, karena chenle sangat tahu wajah dari ibu kandungnya yang telah tiada karena selalu ada didalam kamar jisung sejak lama.

"Lantas bagaimana perasaanmu? Apa kau merasa kalau jisu ssam bisa saja mengambil alih posisi yang saat ini ditepati oleh Haechan ssam?"

"Apa maksudmu Na Chenle?" Datar jisung.

"Kau tahulah jie, dia berkemungkinan besar bisa menggantikan posisi Haechan ssam, apalagi dia adalah kembaran mendiang ibumu."

"Itu tak akan pernah terjadi chenle. Dan lagi, aku tak pernah mengenal seperti apa ibuku karena aku hanya mendengar cerita dari Daddy. Dan dia tak akan bisa menggantikannya karena aku tak merasakan kenyamanan itu padanya. Kalaupun daddyku harus menikah maka hanya Haechan ssam yang boleh menjadi istri dan ibu untukku."

"Yeoksi. Kau memang Lee Jisung yang sangat aku kenal. Tapi, kurasa Haechan ssam sedikit merasa cemas dan kecewa padamu." Ucap chenle melihat pemandangan dari atas rooftop.

"Apa maksudmu?" Bingubg jisung bahkan sampai melihat kearah chenle.

"Tadi aku ingin kembali ke kelas dan melihat Haechan ssam. Sepertinya dia sangat kaget mebdengar kau memanggil jisu ssam mommy, bahkan memeluknya. Lalu Haechan ssam pergi begitu saja." Ucap chenle.

Jisung terdiam, berarti Haechan yang mendadak tidak enak badan karena ini.

"Ada apa?" Ucap chenle kembali sembari melihat jisung yang terdiam.

"Sepertinya aku akan ke apartemen mommy nanti."

"Itu baru sahabatku." Ucap chenle sembari mengelus kepala jisung membuat sang empu terpesona seketika.












At. Apartemen Haechan.

Jeno memberikan segelas air pada haechan yang mulai tenang lalu diapun duduk sebelahnya.

"Ada apa haechan-ah? Apa kau sangat sakit? Apa perlu kita ke dokter?"

"Anio, aku baik-baik saja hyung."

"Kau berbohong, ada apa sayang?"

"Hyung tidak akan meninggalkan ku bukan?"

"Apa yang kau katakan sayang? Aku tak akan meninggalkanmu." Ucap jeno sembari mengelus kepala Haechan.

"Janji?" Ucap Haechan sembari mengulurkan kelingkingnya untuk melakukan janji kelingking dan jenopun menautkan kelingkingnya.

"Janji sayang " Ucap jeno dan haechanpun kembali memeluk jeno bahkan sangat erat seakan-akan jeno bisa pergi jika dia melepaskan pelukan ini.
















At. Na corp.

Renjun makan siang bersama dengan jaemin, bahkan jaemin hanya menggelengkan kepalanya karena renjun makan dengan sangat lahap sekali.

"Yaampun sayang, jangan terburu-buru tak akan ada yang mengambil makanan mu kok." Ucap jaemin sembari membersihkan noda di bibir renjun.

"Ini sangat enak Hyung." Ucap renjun tersenyum.

"Tentu saja. Ini makanan kesukaan istriku. Jadi, makan secara perlahan. Mengerti?" Ucap jaemin tersenyum dan renjunpun menganggukkan kepalanya. Lalu jaeminpun mengeluarkan ponselnya.

"Sayang?" Renjun lantas melihat jaemin dengan pipi menggembung dab sangat lucu itu.

Cekrek.

Renjun membulatkan matanya seketika karena tahu suaminya baru saja memotret nya.

"Hyung! Pasti aku sangat jelek, hapus Hyung." Ucap renjun.

"Tidak, kau sangat menggemaskan. Lihat." Ucap jaemin memperlihatkan.

"Itu jelek Hyung, hapus." Rengek renjun.

"Tidak mau, aku akan jadikan layar utama."

"Hyung! Aku membencimu" ketus renjun membuat jaemin tersenyum lalu diapun meletakkan ponselnya diatas meja dan diapun memeluk istri mungilnya itu.

*Jangan marah dong sayang, lagian kau itu menggemaskan sayang. Hyung bahkan sangat mencintaimu."

"Sana jangan peluk-peluk." Ucap renjun melepaskan pelukan jaemin tapi gagal karena jaemin memeluknya erat.

"Maafkan Hyung hmm? Jangan marah dong sayang." Rengek jaemin.

"Hyung menyebalkan. Malam ini Hyung tidur sendiri saja. Aku tidur dengan chenle. Aku pulang " ketusnya lalu melepaskan pelukan jaemin dan pergi. Jaemin hanya menggelengkan kepalanya lalu mengirimkan pesan pada soobin.

Soobin.

Antar istri saya pulang dengan selamat. Jika dia ingin sesuatu langsung berikan. Mengerti?

Baik Presdir.

Setelah melihat balasan itu jaeminpun kembali mengerjakan pekerjaannya agar bisa cepat pulang dan membujuk secara langsung istri mungilnya yang menggemaskan itu.









































👨‍👨‍👦👨‍👨‍👦👨‍👨‍👦

Never Good Bye (jaemrenle)END✔ Sudah Terbit!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang