36

2.7K 293 4
                                    


Chenle memasuki mansion keluarga Lee itu, lalu diapun langsung menemui jisung di kamar dominan itu tanpa mengetuk sama sekali tidak perduli jika jisung mungkin dalam keadaan tak pantas untuk dilihat olehnya.

Ceklek.

Jisung hanya menatap datar pada chenle yang membuka pintu kamarnya lalu menutupnya bahkan menguncinya.

"Kau tak bertemu daddyku di luar?'

"Tidak, kata bibi Han. Daddymu ada di ruang kerjanya. Kenapa?" Datar chenle.

"Tidak ada, hanya saja aku takut Daddy ku akan memikirkan hal yang tidak-tidak. Memangnya kau ingin aku membantu apa?"

"Menangkap sih brengsek itu." Jisung menatap bingung submissive itu.

"Maksudmu? Siapa?"

"Pria yang meninggalkanku sejak lahir, dan datang untuk menghancurkan kehidupan ku yang sangat indah."

"Bagaimana caranya? Kau tahu wajahnya?"

"Tidak, tapi itu gunanya aku mrminta bantuanmu." Ucap chenle dan jisung langsung membuka laptopnya lalu diapun melihat chenle kembali.

"Namanya?"

"Aku juga tidak tahu. Aku tidak sempat bertanya pada mama karena aku sangat marah, juga aku tak bertanya pada Daddy " Ucap chenle. Jisung lantas menutup laptopnya begitu saja.

"Lalu bagaimana caranya aku bisa mencari tahu?"

"Mianhe, sepertinya aku terlalu marah sampai melupakan hal penting." Ucap chenle lalu tertawa pelan.

"Kau memang tak ingat dunia jika sudah berada dalam keadaan marah." Ucap jisung.

"Aku pasti akan mencaritahu kau tenang saja." Ucap chenle lalu duduk ditempat tidur jisung.

"Lantas kau mau apa disini?"

"Biarkan aku tetap disini, jika aku pulang sekarang maka akan ketahuan kalau aku tidak belajar kelompok denganmu." Ucap chenle.

"Lalu kau akan tetap disini?"

"Ne, pinjamkan aku komikmu." Ucap chenle dan jisungpun melempar satu buku komik pada chenle lalu chenle langsung telungkup seperti berada di atas tempat tidur dan kamarnya sendiri. Sedangkan jisung hanya menggelengkan kepalanya.

Jeno mendengar semua percakapan anaknya dan anak jaemin itu lalu diapun mengirimkan pesan pada jaemin dan pergi kekamarnya sendiri.










At. Mansion keluarga Na.

Jaemin membawa renjun ke ruang keluarga karena renjun ingin menonton televisi, jaemin juga akhirnya melihat rajutan belum selesai diatas sofa lalu diapun mengambilnya dan memberikan pada renjun.

"Apa kau tadi sedang merajut sayang?"

"Hmm." Angguk renjun lalu mengambilnya dan diapun meletakkan disebelahnya lalu menyandarkan kepalanya pada bahu suaminya itu.

"Apa kau lelah? Ingin istirahat dikamar saja?"

"Anio, aku ingin begini saja hyung, aku benar-benar tak bisa tidur lagi, kau tahu aku baru saja bangun tidur."

"Hmm. Sekarang apapun yang sedang kau pikirkan, kau harus ingat kalau semua ini baik-baik saja. Mengerti?"

"Hmm." Angguk renjun.

"Ingat kau punya aku dan chenle."

"Hmm." Angguk renjun.

Ting!

Jaemin melihat pesan dari jeno dan diapun langsung membukanya seketika sedangkan renjun hanya menonton saja.

Jeno.

Sepertinya chenle tahu mengenai apa yang terjadi jaemin, dia meminta tolong pada anakku untuk mencari mantan istrimu itu.

Jaemin langsung mematikan ponselnya dan diapun merasa kalau chenle tahu, itu berarti saat dia bicara dengan renjun tadi anak itu hanya pura-pura tertidur, jaemin benar-benar semakin cemas, dia tak mau sampai kehilangan renjun ataupun chenle sama sekali. Tidak satupun, karena keduanya adalah dunianya saat ini. Dia tak akan mengijinkan siapapun menyentuh kebahagiaannya saat ini.

"Nana hyung?" Jaemin lantas melihat kearah istrinya itu.

"Kalau Tuhan berbaik hati dan menitipkan anak kembali, kau ingin anak perempuan atau laki-laki?"

"Apapun jenis kelaminnya, aku tak perduli sayang, yang penting kau dan calon anak kita itu lahir dengan selamat. Itu semua sudah lebih dari cukup."

"Apa kau pikir Tuhan akan percaya padaku dan menitipkan anak kembali Hyung? Aku saja tak bisa menjaga anakku saat itu."

"Hei dengarkan Hyung, kau mampu hanya saja takdir saat itu memang lebih menyayangi anakmu. Semua yang terjadi itu karena kesalahan dominan brengsek itu, bukan kesalahanmu sama sekali. Kau mengerti kan?"

"Hmm, tapi, jika aku tak bisa memberikan anak untukmu, apa kau akan kembali pada beomgyu Hyung?"

"Pemikiran dari mana itu sayang? Tidak akan aku lakukan sama sekali sayang, karena sampai akhir nafasku kau adalah satu-satunya rumah tempatku berpulang, jadi jangan berpikiran aneh-aneh mengerti?"

"Hmm. Aku sangat mencintaimu Hyung."

"Aku juga. Melebihi rasa cintamu padaku sayang." Ucap jaemin lalu menyandarkan kepalanya diatas kepala istrinya itu dan menggenggam tangan lembut istrinya itu.
































👨‍👨‍👦👨‍👨‍👦👨‍👨‍👦

Never Good Bye (jaemrenle)END✔ Sudah Terbit!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang