Hari bahagia yang ditunggu oleh Haechan dan jeno akhirnya tiba, para tamu undangan yang diundang juga telah memasuki gedung acara itu, jaemren, jaeyong, chenle juga telah datang begitu pula dengan beberapa teman sekolah chenle juga jisung dan kolega kerja dari Haechan.
Acara pernikahan yang mewah dan meriah itu bahkan diliput oleh kamera wartawan saat ini. Sekarang semua tamu tengah duduk di kursi mereka masing-masing karena pengantin akan segera masuk untuk mengucapkan janji suci.
"Pengantin silahkan masuk."
Ceklek.
Pintu terbuka dan terlihat jeno yang menggunakan tuxedo berwarna hitam masuk dengan wajah datarnya dan berdiri dihadapan pendeta.
"Pengantin silahkan masuk."
Ceklek.
Pintu kembali terbuka dan terlihat Haechan yang masuk dengan menggunakan tuxedo berwarna putih dengan senyuman yang sangat indah bersama dengan taeil karena taeil sebagai pengganti orangtua haechan saat ini, khususnya ayah Haechan yang seharusnya mengantarkan Haechan di altar. Keduanyapun berjalan mendekat pada jeno bahkan taeil.membetikan tangan Haechan pada jeno hingga keduanya berhadapan dan saling menggenggam satu sama lainnya.
"Baiklah, silahkan ucapkan janji pernikahannya."
"Saya Lee jeno mengambil engkau Lee Haechan sebagai istriku, dalam suka maupun duka, sehat maupun sakit, kaya ataupun miskin, dan saling mencintai selamanya sampai maut memisahkan."
"Saya Lee Haechan menerima engkau Lee jeno sebagai suamiku, dalam suka maupun duka, sehat maupun sakit, kaya ataupun miskin. Dan saling mencintai selamanya sampai maut memisahkan."
"Baiklah kalian sudah sah sebagai suami-istri."
Prok...prok...prok...
"Silahkan mencium pengantin mu." Jeno lantas memeluk pinggang ramping Haechan hingga keduanya tak memiliki jarak sama sekali. Keduanya bahkan tersenyum bahagia sekali.
"Selamat datang nyonya Lee." Dan setelahnya jenopun mencium bibir Haechan dengan lembut yang juga dibalas oleh Haechan. Tak lupa tepukan tangan oleh para tamu yang hadir.
"Baiklah sekarang adalah acara melemparkan buket bunga, bagi yang belum memiliki pasangan, yang belum menikah silahkan berdiri dibelakang pengantin." Semua kolega Haechan, juga jeno akhirnya mendekat dan berdiri dibelakang keduanya untuk menangkap bunga itu sedangkan jaemin tak perduli sama sekali dia hanya menatap istrinya membuat renjun hanya bisa merona karena malu.
"Siap? 1...2...3!"
Jeno dan haechanpun melemparkan bunga itu lalu berbalik dan melihat somi menangkap bunga pengantin itu.
"Aaaaa haechan-ah, aku menangkapnya.' senang somi.
"Hmm, aku tunggu kau membawa kekasihmu somi." Ucap Haechan senang lalu diapun menatap suaminya begitu pula sebaliknya. Baik jeno, jaemin, Haechan dan renjun mereka sangat bersyukur karena berada ditahap ini, tahap yang sangat membahagiakan bagi mereka dan berakhir bersama orang yang mereka inginkan hingga akhir hayat. Juga bersama anak-anak mereka.
9 bulan kemudian...
Jaemin sangat cemas sekali karena menunggu istrinya yang sedang bertarung nyawa untuk melahirkan anak kembar yang mereka ketahui keberadaannya saat bulan kelima kehamilan renjun itu. Jaehyun dan taeyong hanya bisa memijat kepalanya melihat jaemin saat ini.
"Papa! Berhenti mondar-mandir begitu, chenle pusing melihatnya." Kesal chenle.
"Papa tidak bisa Chenle. Papa sangat mencemaskan Mama."
![](https://img.wattpad.com/cover/345477188-288-k531778.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Good Bye (jaemrenle)END✔ Sudah Terbit!
Fiksi PenggemarSudah terbit di Hifumi Publisher!!! Chapter masih lengkap! Start: 30 Juni 2023 End: 10 Juli 2024 "Kau bukan ibuku, bagiku ibuku hanya Huang Renjun." 330Na Chenle. "Apa aku pantas untukmu?" Huang Renjun. "Aku mencintaimu, walaupun terlambat tolong te...