56

1.9K 289 24
                                    

Jaemin dan renjun telah berada di mansion dan sekarang mereka sedang berada diatas tempat tidur sembari saling memeluk satu sama lainnya.

"Lelah?"

"Sedikit Hyung, Hyung lelah?"

"Tidak, karena Hyung sangat senang sekali." Ucap jaemin sembari mengelus kepala renjun.

"Aku juga sangat senang sekali Hyung, aku ingin keluarga kita tetap utuh sampai akhir hayat."

"Pasti sayang, Hyung akan pastikan hal itu." Ucap jaemin dan renjun hanya menganggukkan kepalanya lalu diapun langsung menyamankan diri di pelukan jaemin lalu menutup matanya karena dia sangat mengantuk sekali.

Jaemin melirik istrinya yang telah tertidur dengan nafas teratur itu dan diapun mengelus kepala istrinya lalu ikut menyusul ke alam mimpi.






Di kamar chenle.

Chenle benar-benar sangat bahagia dan berharap keluarhanha akan terus utuh tanpa adanya orang yang berniat menghancurkan keluarganya. Karena dia tak ingin kehilangan siapapun, baik ibu ataupun ayahnya sama sekali.

Ting!

Chenle melihat kearah ponselnya yang tertera nama jisung lalu membuka pesan dari sahabatnya itu.

Jie.

Kau sangat dekat dengan Taehyun?

Apa maksudmu jie?

Aku melihat kalian cukup akrab di acara tadi.

Itu karena dia teman kita juga jie. Dan lagi, ayahnya bekerja dengan papa.

Kau yakin hanya sebatas itu?

Ya.

Jangan dekat-dekat dengannya. Aku tak suka berbagi sahabat. Kau mengerti?

Baiklah Lee jisung, aku tak akan mengulanginya lagi. Puas?

Hmm. Good night.

Chenle menggelengkan kepalanya melihat pesan terakhir jisung lalu diapun tanpa ambil pusing langsung meletakkan ponselnya di nakas sebelah tempat tidur lalu memutuskan untuk tidur karena sudah sampai waktunya.











Sementara itu terlihat jeno, jisung dan Haechan baru saja sampai di apartemen Haechan.

"Makasih sudah mengantarkan aku pulang Hyung, jie."

"Sama-sama sayang " Ucap jeno.

"Sama-sama mommy, mommy istirahat yang benar ya?"

"Hmm, jie juga. Dan kau juga hyung." Ucap Haechan tersenyum, jeno hanya mengangguk begitu pula dengan jisung lalu haechanpun turun dan diapun melambai pada ayah-anak itu, dan setelah mobil jeno tak terlihat, Haechan baru masuk kedalam bangunan apartemen yang dia tepati.












At. Apartemen xxx.

Taehyun dan sang ayah masuk bersamaan lalu diapun langsung duduk di depan televisi.

"Daddy yakin?" Membuat sang ayah menatap bingung pada anaknya itu.

"Chenle benar-benar bukan anak mommy dan Na Jaemin."

"Daddy benar Taehyun, chenle adalah anak Na Jaemin dengan Huang Renjun. Kau bisa melihatnya sendiri tadi bukan? Chenle sangat mirip dengan Huang Renjun."

"Aku masih tak percaya soal itu."

"Daddy juga, tapi kenyataan mengatakan seperti itu Taehyun. Dan Daddy benci mengatakan ini, tapi memang benar adanya kalau ibumu seorang brengsek. Jika saja Huang Renjun bertemu lebih dulu dengan Na Jaemin, ini semua tak akan terjadi nak."

"Lantas bagaimana caranya membuat mommy berhenti melakukan hal yang tak mungkin dan melihat aku dad! Aku ini anak kandungnya!" Kesal Taehyun.

"Kau tenang saja. Daddy janji kalau keluarga kita akan lengkap kembali. Tapi, kau juga harus berjanji satu hal. Jaga chenle."

"Aku rasa Na Jaemin sudab meminta seseorang menjaga anaknya, jadi ini tidak perlu." Ucap Taehyun.

*Ini perlu, karena Daddy tak mau berutang pada Huang Renjun."

"Maksud daddy?"

"Huang Renjun adalah anak orang kaya tapi nasib nua malang, karena suaminya mengambil semuanya darinya, tapi sebelum itu, dia menyelamatkan hidupku. Jadi, anggap saja kau menjaga anaknya karena utang daddymu ini. Mengerti Choi Taehyun?"

"Baiklah. Hanya kau harus pastikan mommy kembali pada kita."

"Hmm, aku akan pastikan hal itu." Ucap sang ayah membuat Taehyun hanya mengangguk lalu diapun masuk kedalam kamarnya.













At. Apartemen Beomgyu-jisu.

Keduanya tengah melihat berita mengenai acara pesta pernikahan Na Jaemin dan Huang Renjun yang sangat mewah dan meriah itu.

"Kurasa pernikahan yang ini lebih mewah dari pada pernikahanmu dulu. Padahal kau sudah mengandung anaknya saat itu."

"Kau mengejek ku sekarang?"

"Anio, tapi bukankah kenyataannya begitu?"

"Aku tidak perduli, tapi aku akan pastikan posisinya tak akan bertahan lama karena aku punya anak dengan Na Jaemin jadi mudah bagiku untuk kembali." Ucap beomgyu.

"Baiklah, aku akan memastikan kalau begitu." Ucap jisu.

"Presdir Lee jeno dari Lee corp mengagetkan banyak orang dengan datang keacara pesta pernikahan sang sahabat Presdir Na Jaemin dengan membawa kekasihnya yang diketahui salah satu guru di Neo hight School Lee Haechan."

"Wah, bagaimana ini Choi jisu? Kau kalah cepat." Ucap beomgyu tertawa. Sedangkan jisu mengeraskan rahangnya seketika melihat berita itu, bahkan disertai dengan potret jeno dan Haechan juga jisung disebelah haechan.

"Mereka terlihat seperti keluarga bahagia. Kau kehilangan tempatmu."

"Diamlah, aku belum kalah." Ketusnya.

"Kau kalah, karena dia adalah pemenangnya." Ucap beomgyu menunjuk kearah televisi.

"Kau ingin bertaruh denganku?" Beomgyu melihatnya lalu tersenyum.

"Apa yang akan kau berikan jika aku yang menang?"

"Apapun yang kau inginkan termasuk membunuh Huang Renjun."

"Oke deal." Ucap beomgyu tersenyum karena dia tak perlu mengotori tangannya untuk itu, dia hanya harus memastikan jika dia menang.

"Kau lihat saja. Aku akan jadi pemenangnya." Monolog jisu penuh dengan kemarahannya.






























Reader-nim😁

Kalau votenya sampai 200 dan komentarnya sampai 20 Ara bakalan triple up book ini😁



















‍👨‍👧👨‍👨‍👧👨‍👨‍👧

Never Good Bye (jaemrenle)END✔ Sudah Terbit!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang