Jaemin, renjun dan chenle saat ini tengah berada di meja makan untuk makan malam bersama.
"Selamat makan bunbun, Daddy." Ucap chenle semangat dan diapun langsung memakan semua makanan buatan renjun yang baginya tak ada duanya sama sekali. Renjun tersenyum karena chenle makan dengan sangat lahap bahkan jaemin juga tersenyum kecil melihat hal itu.
"Hyung makanlah." Ucap renjun memberikan sup ayam pada jaemin.
"Ne, kau juga." Ucap jaemin dan renjun hanya menganggukkan kepalanya. Chenle tersenyum senang melihat keduanya.
"Tuhan, chenle hanya ingin merasakan keluarga lengkap seperti ini, bisakah kau mengabulkan Tuhan?" Batin chenle.
"Ini sangat lezat bunbun. Yeoksi, makanan buatan bunbun tidak ada duanya."
"Makasih, makan yang banyak chenle. Dan makan dengan tenang mengerti?"
"Hmm." Angguk chenle lalu makan dengan semangat saat ini.
Beberapa menit kemudian, mereka bertiga telah selesai makan malam bersama. Chenle langsung menuju ruang tengah untuk menonton televisi sedangkan jaemin masih duduk dengan tenang di meja makan dengan renjun yang membersihkan piring kotor.
"Ada yang hyung butuhkan?"
"Tidak, saya akan menunggu di taman belakang " Ucap jaemin datar lalu diapun beranjak dari duduknya dan pergi ke taman belakang. Renjun lantas mempercepat acara bersih-bersih nya saat ini. Dan setelahnya diapun menyusul jaemin ke taman belakang mansion itu.
Di taman belakang.
Renjun mendekat pada jaemin yang duduk disalah satu bangku panjang yang ada di taman belakang itu.
"Ada apa hyung?" Ucap renjun mendadak merasakan deg-degan saat ini.
"Duduklah." Ucap jaemin menepuk tempat kosong disebelahnya. Renjun langsung menurut dan duduk disebelah jaemin.
"Apa ada pekerjaan yang sangat penting hyung? Atau ada masalah?'
"Ini bukan soal pekerjaan renjun." Sang empu lantas menatap bingung jaemin.
"Ini tentang saya juga kamu." Ucap jaemin.
"Maksud Hyung?"
"Saya tau semua tentang kamu, semua penderitaan dan masa lalumu, dan kau juga tau mengenai hal yang sama tentang saya, bahkan sampai tau dengan kedatangan mantan istri saya."
"Kenapa Hyung mengungkitnya? Bagaimana jika chenle dengar?'
"Aku bukan ingin mengungkit soalnya, dan lagi aku tak ingin anakku bertemu dengan pria brengsek itu." Renjun hanya diam menunggu perkataan jaemin selanjutnya.
"Tapi ini mengenai apa yang aku rasakan setelah 15 tahun bersama dan mengenalmu renjun."
"Ne?"
"Saya ingin jujur, kalau sejak 10 tahun yang lalu debaran yang selalu saya sangkal itu semakin menjadi bahkan sampai saat ini, saya tak bodoh untuk mengetahui maksud dari debaran ini renjun. Saya jatuh cinta padamu. Dan saya tau kalau kau tak ingin memiliki siapapun dalam hidupmu karena hal itu, tapi saya ingin jujur kali ini, saya bahkan berusaha menahan semua hal saat kita bersama." Ucap jaemin dan renjun benar-benar tak bisa mengatakan apapun karena mendengar pengakuan yang tak pernah dibayangkan olehnya.
"Tapi apa aku pantas menerima perasan itu hyung?" Ucap renjun begitu saja karena dia merasa sangat tak pantas, sangat. Dia bahkan merasa kalau dia adalah benda rusak saat ini.
"Kau pantas renjun, karena kau tak pantas disakiti sama sekali. Apa kau tak ingin berdamai dengan masa lalu renjun, dan mencoba percaya pada sosok dominan lagi, seperti aku yang mencoba berdamai pada masa lalu dan percaya lagi pada sosok submissive. Bisakah? Kau mulai percaya padaku dan hubungan baru renjun?"
"Tapi aku benda rusak Hyung, aku tak pantas." Ucap renjun mulai menangis, melihat hal itu jaemin kaget dan diapun langsung membawa renjun kedalam dekapannya.
"Kau bukan benda rusak renjun, kau pantas. Kau sangat pantas untuk dicintai, kau bahkan tak pantas disakiti sama sekali renjun. Kau adalah orang yang sangat berharga."
"Kau terlalu baik untukku Hyung." Ucap renjun sesegukan di pelukan jaemin.
"Tidak Renjun, aku justru tidak terlalu baik untukmu yang sangat baik. Tapi, aku janji akan membahagiakan mu dan tak akan melukai mu sama sekali. Aku juga tau kalau ini sangat terlambat renjun, tapi maukah kau menjadi istriku dan ibu untuk chenle? Maukah kau memulai semuanya denganku? Maaf aku tidak romantis tapi aku tak ingin berbohong kalau aku sangat mencintaimu." Renjun hanya diam saja karena dia tak tau akan menjawab apa saat ini, semuanya terlalu tiba-tiba untuknya.
"Kau tak perlu menjawab terlalu terburu-buru renjun, aku akan menunggumu. Karena aku tau semuanya berat untukmu renjun. Bahkan sangat berat." Ucap jaemin kembali sembari mengelus kepala submissive itu.
At. Korea, mansion Lee.
Jeno menatap jisung yang berada di hadapannya saat ini. Bahkan anaknya tak mau menatapnya sama sekali saat ini.
"Jisung. Maafkan Daddy."
"Memangnya Daddy salah apa?" Ucap jisung datar.
"Maaf karena Daddy menuruti permintaan halmonie dan membawa wanita itu. Daddy hanya ingin berdamai dengan masa lalu jisung. Daddy hanya mau memberikan keluarga lengkap untukmu."
"Aku memang ingin keluarga lengkap Daddy. Mungkin selama ini aku menyembunyikannya darimu, tapi aku tak mau orang pilihan halmonie. Aku ingin itu menjadi pilihanku dan pilihan Daddy, aku tau halmonie ingin anaknya bahagia tapi bisakah itu menjadi pilihan kita?"
"Hmm, Daddy akan mengatakan pada halmonie. Sekarang jangan marah pada daddy dan jangan kabur seperti tadi lagi, Daddy tak bisa kehilangan anak Daddy."
"Hmm. Jisung juga minta maaf."
"Jisung tidak salah, ini salah Daddy.' Ucap jeno tersenyum.
"Daddy?"
"Hmm?"
"Bisakah jisung juga ikut mencari dan menentukan calon ibu jisung? Jika Daddy tidak suka nantinya Daddy bisa menolak kok."
"Hmm, apapun yang diinginkan jagoan Daddy." Ucap jeno tersenyum dan jisungpun langsung beranjak dari duduknya lalu memeluk sang ayah.
"Makasih Daddy."
"Apapun untuk jagoan Daddy." Ucap jeno membalas pelukan anak sematawayang nya itu.
👨👨👦👨👨👦👨👨👦
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Good Bye (jaemrenle)END✔ Sudah Terbit!
FanfictionSudah terbit di Hifumi Publisher!!! Chapter masih lengkap! Start: 30 Juni 2023 End: 10 Juli 2024 "Kau bukan ibuku, bagiku ibuku hanya Huang Renjun." 330Na Chenle. "Apa aku pantas untukmu?" Huang Renjun. "Aku mencintaimu, walaupun terlambat tolong te...