22

3.9K 388 6
                                    


Sudah dua hari berlalu pasca jisung yang terjatuh dari tangga sekolah mereka itu, Haechan merasa ada yang kurang pada harinya, padahal biasanya juga dia tak akan seperti ini. Haechan lantas meminta data jisung pada pihak kesiswaan karena dia sangat merindukan anak itu tanpa sebab sama sekali.

Sesampai nya didalam ruangan kesiswaan itu.

"Ada apa Lee ssam?"

"Ssam, saya mau meminta data murid atas nama Lee jisung "

"Untuk apa?" Bingung guru itu pasalnya dia tak mungkin memberikan data dua orang yaitu anak dari Presdir Lee jeno dan anak Presdir Na Jaemin sembarangan.

"Saya ada perlu dengan Lee jisung juga orangtuanya, dan Presdir Lee mengatakan saya bisa meminta data jisung jika di perlukan." bohong Haechan demi bisa bertemu dengan jisung.

"Baiklah, tunggu sebentar Lee ssam." Ucap nya lalu diapun mencarinya di komputer dan memprint data milik jisung.

"Ini."

"Makasih ssam. Saya duluan." Ucap Haechan senang lalu diapun segera pergi untuk menemui murid yang awalnya mereka tak dekat tapi jadi dekat tanpa sebab.







At. Mansion Lee.

Jisung hanya diam mendengarkan ceramah dari neneknya sedangkan sang Kakek malah asyik menonton televisi di sebelahnya dan sang ayah yang berada di kantornya.

"Halmonie, sudahlah. Lagian aku sudah mengatakan kalau aku tak sengaja terjatuh kan?" Ucap jisung ketus.

"Itu karena ketelodoranmu Lee jisung. Lagian kenapa kau tidak menerima wanita yang akan menjadi ibumu dan kabur?" Ucao sang nenek, Kim Doyoung.

"Aku tidak suka halmonie, lagian aku tak mau cepat-cepat memiliki ibu " ketus jisung

"Kau benar-benar sama keras kepalanya dengan daddymu." Kesal Doyoung pada cucunya itu.

"Sudahlah sayang, jangan memarahi jisung lagi, bukankah seharusnya kau memperhatikannya?" Ucap sang kakek, Lee Taeil.

"Kau selalu membelah anak dan cucumu memang." Ketua Doyoung lalu diapun pergi menuju dapur, karena mau semarah apapun Doyoung dia tetap akan memperhatikan suami, anak dan cucunya bahkan mendiang menantunya saat itu.

Ding! Dong!

Ceklek.

Salah satu maid membukakan pintu dan diapun menatap bingung karena belum pernah melihat sang tamu sama sekali.

"Maaf tuan mencari siapa?"

"Saya mencari jisung, saya guru di sekolahnya. Ini buktinya." Ucap Haechan yang tak sabar untuk bertemu sembari memperlihatkan tanda pengenalnya sebagai guru.

"Baiklah tuan, silahkan ikuti saya.' Ucap maid itu lalu haechanpun mengikutinya dengan perasaan kagum karena mansion itu sangat besar dan mewah.

Di ruang tengah...

Maid itu mendekat lalu membungkuk.

"Maaf pimpinan. Tuan muda." Kedua pria berbeda umur itu langsung melihat kedatangan maid itu lalu jisungpun menyadari kedatangan Haechan.

"Haechan ssam?" Kagetnya.

"Hai jisung." Ucap Haechan melambai sembari tersenyum membuat jisung ikut tersenyum bahkan taeil menyadari kalau sang cucu mudah tersenyum pada guru bernama Haechan itu.

"Kau bisa pergi." Ucap taeil pada salah satu maid yang langsung pergi itu.

"Selamat siang pimpinan.' Ucap Haechan karena mau bagaimanapun dia sangat tau siapa yang sedang bersama jisung, dia adalah ayah dari seorang lee jeno.

Never Good Bye (jaemrenle)END✔ Sudah Terbit!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang