Keesokan harinya, terlihat chenle yang turun dari lantai dua kamarnya dengan pakaian rapi, lalu diapun menuju meja makan dan terkejut karena bibi kwon memasak sup pengar.
"Bibi memasak sup pengar? Apa Daddy mabuk tadi malam?" Kaget chenle.
"Ya, tuan Na mabuk tadi malam dan diantarkan oleh tuan Lee, tuan muda." Ucap bibi kwon. Chenle lantas hanya menganggukkan kepalanya dan diapun melihat ponselnya lalu mendeal nomor renjun.
At. Apartemen renjun & Haechan.
Haechan menyiapkan sarapan untuk mereka berdua, Haechan sudah siap-siap sejak awal dan renjun sedang mandi.
Drrtt...Drrtt...drrrtt....
Haechan melihat nama yang tertera dan diapun langsung mengangkatnya.
"Hallo?"
"Asisten Huang?"
"Aaa, chenle kan? Ini Haechan ssam. Asisten Huang sedang mandi. Ada yang ingin disampaikan nanti Haechan ssam akan sampaikan pada asisten Huang."
"Tolong sampaikan pada asisten Huang untuk datang ke mansion ya ssam. Dan katakan pada asisten Huang untuk sarapan disini saja. Bisa?"
"Aaa baiklah." Lalu panggilan terputus disaat bersamaan renjun yang keluar dari kamar dengan pakaian rapi.
"Kenapa kau menatapku seperti itu? Apa ada hal yang aneh?" Bingung renjun.
"Anakmu menghubungi dan menyuruhmu ke mansionnya." Ucap Haechan.
*Maksudmu apa Chan?"
"Chenle menghubungimu, dan menyuruh mu kesana, dia tak memberikan alasan apapun."
"Aaa, aku akan kesana setelah sarapan."
"Tidak bisa Huang Renjun, aku membuat sarapan ini untuk diriku sendiri." Ucap Haechan.
"Haechan, tapi itu dua porsi. Lagian kenapa kau terlihat sangat suka menjodohkan ku dengan tuan Na." Ucap renjun kesal.
"Oke kau benar, ini memang untukmu tadinya tapi tak jadi, karena tadi chenle mengatakan agar kau sarapan disana. Dan mengenai aku terlihat seperti menjodohkanmu dengan tuan Na, itu tak benar sama sekali. Karena aku tau kau tak mau berada didalam hubungan baru dan tak percaya pada dominan." Ucap Haechan. Dan renjun terdiam seketika.
"Sudah sekarang berangkat cepat. Aku sudah memesankan taxi. Dan taxinya sudah menunggu dibawah." Ucap Haechan dan renjun langsung berjalan tanpa semangat sama sekali.
Kembali lagi ke mansion Na, terlihat jaemin yang baru saja membuka matanya dan diapun kaget melihat jam yang telah menunjukkan pukul 07:30, hingga dia duduk dan merasakan kepalanya sakit.
"Akh! Aku benar-benar teledor sampai minum sangat banyak." Ucap jaemin memegangi kepalanya. Dan diapun teringat kejadian tadi malam.
"Apa aku bermimpi tadi malam?" Monolog jaemin tapi dia mengabaikannya dan diapun langsung beranjak ke toilet agar anaknya tak terlambat.
Setelah beberapa menit, jaemin turun dari lantai dua dan menuju meja makan.
"Pagi chenle. Mian karena Daddy terlambat." Ucap jaemin lalu duduk..
"Hmm, lagian chenle juga mengerti Daddy pasti sedang banyak pikiran sampai mabuk tadi malam kata bibi." Ucap chenle dan jaemin hanya menganggukkan kepalanya. Disaat bersamaan renjun datang dan mendekat ke meja makan.
"Pagi tuan Na, tuan muda." Ucap renjun membungkuk.
"Apa ada hal yang mendesak? Sampai kau datang kemari asisten Huang?"
"A—"
"Aku yang menyuruh asisten Huang datang dad, lagian aku tak mau kita kenapa-napa karena Daddy menyetir dalam keadaan masih pengar." Potong chenle.
"Tapi ada supir kang bukan chenle?" Ucap jaemin menatap anaknya itu.
"Memang benar, tapi kata bibi kwon tadi supir kang minta izin untuk ke rumah sakit kardna istrinya akan melahirkan Daddy. Dia juga sempat pamit pada ku, makanya aku izinkan dan meminta asisten Huang datang agar asisten Huang saja yang mengendarai nanti." Ucap chenle dan jaemin hanya diam saja dengan wajah datarnya. Sedangkan renjun hanya menunduk.
"Asisten Huang sudah sarapan?" Ucap chenle kembali.
"S—"
"Pasti belum bukan? Tadi aku mengatakan pada Haechan ssam agar tak membiarkan asisten Huang sarapan." Ucap chenle memotong dan jaemin benar-benar tak menyangka pada anaknya itu. Lalu diapun menatap renjun.
"Kalau begitu duduk, dan sarapan bersama renjun." Ucap jaemin dan renjun hanya mengangguk karena tau atasannya itu tak suka dibantah. Dia bahkan langsung mengambilkan sup untuk jaemin juga sarapan untuk chenle baru untuk dirinya. Jaemin hanya diam saja dan menatap asisten yang sudah bekerja bersama dengannya 15 tahun lamanya juga terngiang-ngiang kata-kata jeno tadi malam.
Drrtt...Drrtt...Drrtt...
Jaemin langsung tersadar dan diapun melihat nama sang ibu yang tertera dan diapun menjauh dari renjun juga chenle.
"Asisten Huang sarapan yang kenyang." Ucap chenle tersenyum.
"Hmm, makasih tuan muda." Ucap renjun tersenyum walaupun dia masih bisa melihat tatapan kecewa dari chenle karena tadi malam.
Jaemin berada di ruang tengah mansion dan mengangkat telpon dari ibunya itu.
"Iya mom? Ada apa?"
"...."
"Lalu sekarang bagaimana keadaan Daddy mom?"
"...."
"Hmm jaemin akan datang ke sana."
"...."
"Hmm, jaemin akan datang bersama dengan chenle. Mommy yang tenang ya."
"...."
"Hmm." Lalu jaeminpun mendekat kearah meja makan.
"Ada apa dad?"
"Chenle, sepertinya kau tak bisa berangkat sekolah hari ini dan beberapa hari kedepan."
"Kenapa dad? Aku ada kuis hari ini."
"Halbojie sakit di LA, kita harus segera berangkat kesana sekarang."
"Ne?! Baik Daddy " Ucap chenle yang takut Kakek nya kenapa-napa.
"Asisten Huang tolong handle semuanya selama saya pergi." Ucap jaemin dan renjun hanya menganggukkan kepalanya.
"Dad, bisakah asisten Huang ikut dengan kita?" Renjun menatap kaget chenle bahkan jaemin juga menatap anaknya tak percaya.
"Chenle?"
"Chenle mohon dad. Chenle tak bisa pergi tanpa asisten Huang." Ucap chenle memohon pada jaemin.
"Tidak perlu tuan muda, kan sudah ada tuan Na." Ucap renjun.
"Tak mau, kalau begitu Daddy pergi sendiri saja. Chenle akan tetap disini sama asisten Huang. Lagian chenle sudah besar." Ucap chenle ketus.
"Baiklah, kau ikut dengan kami asisten Huang. Sekarang cepat bersiap chenle, dan tolong hubungi Jay untuk segera kesini." Ucap jaemin lalu pergi kekamarnya.
"Ayo asisten Huang, temani aku membereskan pakaianku." Ucap chenle menarik renjun yang hanya diam saja mengikuti tuan mudanya itu.
👨👨👦👨👨👦👨👨👦
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Good Bye (jaemrenle)END✔ Sudah Terbit!
FanficSudah terbit di Hifumi Publisher!!! Chapter masih lengkap! Start: 30 Juni 2023 End: 10 Juli 2024 "Kau bukan ibuku, bagiku ibuku hanya Huang Renjun." 330Na Chenle. "Apa aku pantas untukmu?" Huang Renjun. "Aku mencintaimu, walaupun terlambat tolong te...