🏘️
"Kwan pulaang.." ucap Kwan setelah masuk ke ruang keluarga. Yang terdapat Abang Cheol yang sedang menonton televisi dan mas Han yang membaca majalah.
"Kalian pulang nya berdua aja?" Tanya Abang yang hanya melihat kwan dan sol saja.
"Iya bang, tadi sol bilang ke mas shua, kalau sol pulang bareng Kwan aja.." jawab sol dan di anggukan oleh Kwan.
"Memangnya abang-abang yang lain belum pulang bang?" Tanya Kwan.
"Belum kayanya.. buktinya ini rumah tenangkan?" Ucap mas Han sambil tersenyum usil.
"Memang Abang-abang kemana tadi Kwan?" Tanya Abang mengintrogasi
"Nongkrong di kafe temannya mas Han.." jawab Kwan
Hao yang dari tadi sedang ada di ruang makan mendengar itu,
"Kafenya bang jae?" Tanya nya menyela. Kwan mengangguk kencang.
Hao dan mas has dibuat heran mendengar kabar tersebut.
"Betah banget kayanya di sana, mas aja belum pernah kesana" tawa mas Han keheranan. Hao sedikit terkejut dengan guyonan mas Han, "mas jangan kesana dulu, jangan sampai ketemu dulu sama anak itu. Biar semuanya pasti dulu" gumam Hao dalam hati. Sambil beranjak pergi kembali ke kamarnya.
Semua orang merasa heran melihat Hao yang tiba-tiba pergi ke kamar.
"Bang, Kwan dan sol mau ke kamar dulu yaa..."
"Yaudah sana bersih-bersih, nanti kita makan malam bareng ya.. bang Cheol lagi pesen makanan nih" jawab mas Han.
"Oke mas" jawab keduanya
Belum lama keheningan dimulai, ada suara pintu terbuka. Yap, mas shua pulang. Tapi dengan keadaan yang sedikit kusut?
"Ada apa Shu..?" Tanya Abang khawatir tanpa Basa-basi. Yang ditanya segera menjatuhkan badannya ke sofa.
"Abang, mas, ketemu..." lirihnya
Bang Cheol dan mas Han kebingungan. Apanya yang ketemu?
"Shua lihat anak dengan tanda yang sama dengan adek.." semua mata menjadi terbelalak. Belum sempat abang dan mas bertanya lebih jauh, air mata mas shua yang tadi tertahan mengalir jatuh dengan deras. Pemandangan yang sangat jarang terjadi. Abang dan mas sekarang sedang berusaha menenangkan mas shua.
Tanpa disadari mereka, Hao yang tadi keluar lagi dari kamar melihat dan mendengar pembicaraan berat itu. Dan ikut merasa sedih.
~~~~~
☕
Sampai saat ini tiga pasang mata itu masih memperhatikan bang jae dan Chan yang duduk berhadapan di pojok kafe. Setelah Gyu dan Kyeom menanyakan pertemuan bang Ochi dengan Chan, mereka yakin seratus persen bahwa saat ini Chan akan kena omel sama bang jae.
"Bang katanya Lo sama dia kena pukul Sama tuh copet?" Tanya Gyu
"Iya, nih buktinya.." sambil menunjukkan bekas luka di wajahnya.
"Tapi, ada kejadian aneh setelah dia kena pukul" lanjut bang Ochi, kedua pasang tadi beralih menatap Abang nya lekat-lekat."Setelah dia kena satu pukulan, kan dia jatuh tuh.. habis itu, pandangan nya langsung kosong.. kaya orang ketakutan gitu deh, kalau gue nggak pasang badan tuh.. pasti dia udah babak belur sama tuh copet.." bang Ochi menyeruput minumannya yang tinggal sedikit itu.
"Pas gue mau obatin lukanya dia nolak tuh,. Akhirnya gue beliin obatnya, dia langsung pergi.. mukanya kaya sedih gitu..." ucap bang Ochi mengakhiri ceritanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The warmth | Lee Chan Dino Seventeen
Fanfiction"Terimakasih adek sudah bertahan" -Bang Cheol "Mas bangga sama adek" -Mas Han "Adek, kamu hebat" -Mas shua "Ayo kita buat kenangan indah bersama" -Bang Jun "Adek, Abang ada disini" -Bang Ochi "Jangan sakit, nanti Kaka khawatir" -Kak Nu "Adek, ayo k...