🏘️
🎥 flashback 🎥
🌼
"Adek ngapain di sana?" Tanya kak hao saat melihat Chan masih memandangi bunga-bunga di taman belakang rumah.
"Eh, kakak" Chan lalu segera menghampiri kak hao yang baru saja datang untuk menyiram tanaman.
"Kamu lagi lihat apa?" Kak hao bertanya sambil menyiapkan barang-barang untuk berkebun,
"Uhm.. Chan lagi lihat bunga"
"Adek sesuka itu sama bunga?" Chan lalu tersenyum lebar,
"Mamah itu suka bunga.. jadi Chan jadi suka bunga" jawaban Chan membuat kak hao menghentikan kegiatannya, ia menatap si bungsu
"Adek lagi kangen mamah?" Tanyanya lagi to the point, yang di tanya senyumnya memudar. Ia berusaha menghindar dari pertanyaan itu dengan membalikkan badannya dan hendak pergi.
"Adek.." kak hao menahan tangannya, Chan menatap mata kakaknya itu.
"Kakak..."
"Jangan bilang siapa-siapa.." ujarnya,
"Lho, kenapa memangnya? Bukannya bagus kalau bilang? Nanti kita bisa ke sana" Chan menggeleng cepat,
"Nggak boleh.. mas Han pasti nggak izinin" Saat itu chan masih Takut dengan mas Han,
"Pasti boleh dek, kan perginya nggak akan sendiri.. bisa sama Abang yang lain, atau sama kakak" Chan kembali menggeleng,
"Nggak mau.. chan takut.. kakak jangan bilang yaa.. Chan mohon.." Chan lalu menggenggam erat tangan kak hao, ia memohon dengan sangat.
"Dek..."
"Kakak" Chan kembali memelas, ia hampir saja menangis. Kak hao tak mau menyembunyikan hal ini, tapi ia juga tak tega kalau chan kembali mendapat penolakan dari mas Han.
"Oke, pokoknya nanti kalau adek benar-benar kangen dan pengen banget ke sana jangan takut, adek harus belajar jujur Sama perasaan adek sendiri" kak hao menghadap ke arah Chan, Chan lalu mengangguk mengerti.
"Sekarang, adek bantu kakak siram bunga yuk" kak hao berusaha menghibur si bungsu, senyum Chan lalu kembali mengembang. Ia kembali mengangguk, kali ini dengan semangat.
Lalu keduanya di sibukkan dengan urusan berkebun hingga menjelang sore.
🎥 flashback off 🎥
🛋️
"Jadi karena itu kamu langsung pergi ke kebun tadi?" Tanya mas shua, kak hao lalu mengangguk. Sekarang semua orang selain bang uji dan Chan sedang ada di ruang keluarga untuk mendengarkan kisah kak hao.
"Abang.. mas.. Hao mohon, bisa izinin adek ke tempat mamah? Kalau memang nggak ada yang anter nanti bisa sama hao deh.. hao bisa jagain adek" ucapnya sangat memohon,
Mas shua yang melihat itu tidak bisa langsung memberi izin, ia lalu melihat ke arah mas Han dan bang cheol bergantian.
"Oke, Abang izinin" ucap Abang memecah keheningan, mata mas Han terbelalak mendengar itu. Seperti menunjukkan penolakan atas izin Abang.
"Besok jadwal ketemu sama prof na Kan?" Mas Han yang masih terkejut itu mengangguk.
"Besok Abang sama shua akan nganter adek ke prof na"
KAMU SEDANG MEMBACA
The warmth | Lee Chan Dino Seventeen
Fanfiction"Terimakasih adek sudah bertahan" -Bang Cheol "Mas bangga sama adek" -Mas Han "Adek, kamu hebat" -Mas shua "Ayo kita buat kenangan indah bersama" -Bang Jun "Adek, Abang ada disini" -Bang Ochi "Jangan sakit, nanti Kaka khawatir" -Kak Nu "Adek, ayo k...