🏘️
Sore menjelang malam Chan kembali di sibukkan dengan agenda barunya, yaitu membantu bang Jun memasak di dapur. Bang cheol sudah berapa di sofa ruang keluarga katanya bosan berada di kamar, di sisi lain ia ingin menyambut adik-adiknya yang akan segera pulang.
"Kita pulaaang!!" Ucap kak Kwan semangat, ia segera masuk disusul oleh Kak sol, bang Gyu, bang Kyeom dan kak hao.
Abang yang mendengar itu tersenyum senang,
"Waah.. Kwan bawa apa nih?"
"Lho, Abang di sini?? Hehehe.. ini Kwan bawa minuman kesukaan Chan.. Chaan ini minuman kesukaan kamu"
Chan yang namanya disebut tersenyum ceria,
"Iya kak" jawabnya, saat ini ia sedang sibuk membantu bang Jun memotong sayuran.
Tak lama bang Ochi dan bang uji datang. Berbeda dengan rombongan pertama yang sudah berkumpul di ruang keluarga, keduanya kini menuju meja makan. Bang Ochi segera mengambil gelas untuk minum, sementara bang uji sudah duduk di meja makan memainkan ponselnya.
"Waduh masak apa nih?" Tanya bang Ochi saat melihat Chan sedang memotong sayuran.
"Ini bang Jun mau masak sayur sop bang" jawab Chan sambil tersenyum.
"Oke, hati-hati ya dek" ucap bang Ochi sambil mengelus surai Chan Pelang, Chan pun mengangguk mengerti.
Rumah winata sore ini riuh oleh tawa dan canda semua orang. Mereka berbagi cerita bersama.
"Ramai banget sih kaya pasar" ujar mas Han yang baru datang, sedikit ketus.
"Maas" panggil Kak Kwan, ia beranjak lalu menarik tangan mas nya itu untuk duduk di sofa ruang keluarga.
"Ayoo.. sini kumpul bareng.. mas udah lama nggak main sama kita"
Mas Han yang awalnya enggan mendapatkan tatapan mata dari abang, Abang memberikan sinyal agar mas Han duduk, jadi mau tidak mau mas Han duduk mengikuti titah dalam diamnya si sulung.
Mas shua yang datang bersama mas Han tadi, kini tengah mengedarkan pandangannya ke seisi rumah. Seakan mencari seseorang. Dan pandangannya tepat berhenti ke arah meja dapur. Ia menangkap Chan yang sedang menatap ke arahnya.
Chan yang panik bertatap mata dengan mas shua segera membalikkan tubuhnya. Ia menggenggam erat gelas berisi air di tangannya, mas shua menarik nafas panjang. Sejak pagi awalnya ia ingin menghampiri Chan, tapi mendadak jadwal meeting di majukan. Alhasil dia belum bisa bertemu Chan untuk meminta maaf perihal omelette keju kemarin.
Mas shua melangkahkan kakinya ke arah dapur, ia meletakkan jas dan tas kantor nya di atas meja makan.
"Adek" panggil mas shua lembut, tapi siapa sangka suara lembut itu membuat si bungsu terkejut?
'PRAANG"
Gelas di tangan Chan terlepas, semua orang di ruang keluarga refleks untuk melihat ke arah sumber suara.
"Adek!!" Panggil bang kyeom panik,
Chan seketika berjongkok, berusaha membereskan kekacauan yang ia buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The warmth | Lee Chan Dino Seventeen
Fanfiction"Terimakasih adek sudah bertahan" -Bang Cheol "Mas bangga sama adek" -Mas Han "Adek, kamu hebat" -Mas shua "Ayo kita buat kenangan indah bersama" -Bang Jun "Adek, Abang ada disini" -Bang Ochi "Jangan sakit, nanti Kaka khawatir" -Kak Nu "Adek, ayo k...