Jangan Sakit

2K 171 0
                                    

🏘️

"Mas shua" teriak Chan saat memasuki rumah, dan mendapati mas shua yang sedang menata makanan di meja makan.
Mas shua yang merasa terpanggil menoleh lalu tersenyum cerah,

"Wah.. gimana nih? Adek-adeknya mas udah selesai ujiannya?" Tanya mas shua,

"Seneng banget mas.. akhirnya Kwan bisa tidur nyenyak, di tambah lagi kita Bentar lagi liburan.. waah.. makin nggak sabar deh" mas shua mengelus rambut adik-adiknya bergantian.

"Ya sudah sekarang kalian ganti baju ya, nanti kita makan malam bareng" lalu kak Kwan dan kak sol beranjak mengikuti perintah mas shua, berbeda dengan Chan. Ia malah berlari ke depan pintu rumah saat mendengar suara mobil bang Gyu datang.

"Adek mau kemana? Jangan lari-larian" bang Jun yang duduk di sofa ruang keluarga memperingati Chan. Tapi ia tidak dihiraukan oleh si bungsu.

Tak lama Chan sudah masuk kembali dia sudah terlihat menempel dengan bang Gyu,

"Ada apa nih adek?" Tanya bang Gyu sambil menggiring chan duduk di sofa keluarga samping bang Jun, Chan tidak menjawab pertanyaan bang Gyu. Sebenarnya ia hanya ingin manja kepada abangnya yang satu itu, karena selama sepekan ujian Chan tidak bisa bermain bersama bang Gyu. Bang Kyeom yang tadi datang bersama bang Gyu langsung pergi ke kamarnya untuk bersih-bersih terlebih dahulu.

"Udah pada pulang semuanya?" Tanya bang Cheol sekeluarnya dari kamar.

"Sepertinya udah bang, tapi yang lain masih pada di atas. Kalau nu kayanya pulang nya agak malam deh" jawab bang Jun,

"Ya sudah, yuk kita makan malam. Tolong panggilkan yang lainnya ya" titah Abang sambil beranjak ke meja makan.
Lalu bang Jun pun pergi ke kamar adik-adiknya yang lain untuk mengajak makan malam.

~~~

🍽️

Semua bersemangat ketika sedang menikmati makan malam,

"Mas, Gyu mau nambah lagi ya" ucap gyu sambil menunjuk-nunjuk ayam goreng yang masih banyak di meja makan. Mas shua yang melihat itu tertawa kecil lalu mengangguk,

"Asyik" Seru bang Gyu seperti anak kecil, kak kwan tidak mau kalah ia juga berlomba mengambil makanan yang masih banyak di meja makan.

"Hati-hati Kwan" ucap mas Han mengingatkan, kak Kwan tertawa kecil

"Habisnya bang cheol tumben banget beliin banyak makanan buat kita" kak Kwan memberi alasan,

"Sepelit itukah Abang di mata kamu dek?" Ucap bang Cheol meledek,

"Bukan gitu Abang.. tapi ini banyaknya banyak banget" ucap kak Kwan sambil melahap sepotong Ayam goreng di tangannya,

"Kwan, kita kan nanti mau nonton.. jangan terlalu kenyang.. nanti ngantuk" ucap bang Kyeom mengingat rencana mereka selanjutnya.

"Tenang bang Kyeom, Kwan nggak akan tidur sebelum makanan habis" ledek sol yang di susul suara riuh tawa di ruang makan saat itu. Kwan hanya bisa cemberut, karena yang di omong sol itu benar adanya.

Di antara kebisingan itu bang Ochi memperhatikan chan yang makan dengan porsi yang sangat sedikit,

"Adek, makan nya yang banyak dong.. ini kan Abang sama mas sengaja beli makanan yang banyak buat kalian" ucap bang Ochi sedikit berbisik, dia tak ingin merusak suasana dan memojokkan Chan kalau para sulung ikut menyudutkan dan menjadikan Chan menjadi pusat perhatian.

"Abang.. Chan kenyang" jawab Chan sambil memandang bang Ochi, bang Ochi lalu tersenyum mendengar jawaban si bungsu.

"Yaudah, jangan di paksain kalau begitu" bang Ochi menepuk pundak Chan pelan.

The warmth | Lee Chan Dino Seventeen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang