Cerita Masa Lalu

1.6K 175 4
                                    

🏘️

"Mas shua.. main yuk sama Chan.." rengek Chan kepada mas yang satu itu. Mas shua masih mendiamkan Chan karena kejadian tadi pagi, bukannya Chan yang tidak mau mendengarkan mas shua. Tapi Abang yang tidak mendengarkan mas shua, akhirnya Chan harus merengek ke mas shua agar mas shua tidak marah lagi.

"Mas.. nanti Chan pijitin deh.." Chan masih mengekor di belakang mas shua. Mas shua juga sebenarnya hanya meledek Chan saja, dia menyilangkan tangannya berjalan ke segala penjuru rumah tanpa tujuan yang jelas. Ia senang Chan merengek dan mengikutinya seperti anak ayam.

"Mas.. Aduh" rintih chan. Saat mas shua sudah duduk di sofa, Chan berniat mengikuti juga tapi lututnya menabrak meja di samping sofa. Alhasil ia jatuh dan memegangi lututnya.

Mas shua yang melihat itu segera bangkit untuk memeriksa adiknya itu,

"Adek.. hati-hati dong.." omel pelan mas shua, mukanya sedikit panik tapi Chan hanya terkekeh pelan.

"Oh iya.. mas lupa, Chan kan nggak mau dengerin omongan mas" ucap mas shua yang beranjak bangkit untuk pergi lagi, tapi Chan berusaha menarik tangan mas shua dan membuatnya terduduk kembali di hadapannya. Chan mengelus pelan tangan mas shua,

"Mas, Chan mohon maaf yaa.. Chan janji akan selalu dengerin ucapan mas.." ucap Chan dengan muka sedikit memelas dan menjulurkan kelingking nya ke mas shua, mas shua akhirnya menyerah ia kemudian membalas uluran kelingking itu dan tersenyum cerah.

"Owh, jadi mau nurut nya sama mas aja nih?" Ucap bang Gyu yang turun ke bawah bareng sama kak nu yang sudah rapih. Keduanya sedikit cemberut mendengar Chan yang mau nurut sama mas doang.

Chan segera bangun dari duduknya lalu menggeleng keras, ia sekali lagi khawatir membuat Abang dan kakaknya ini salah paham.

"Nggak kok, Chan akan dengerin ucapan Abang dan kakak juga.. semuanya.. semua orang yang ada di sini" ucap Chan sedikit panik, lalu ketiga orang itu langsung tertawa keras melihat Chan. Bang Gyu langsung duduk di sofa, menarik Chan duduk disampingnya dan menepuk-nepuk pelan kepalanya.

"Mau kemana dek?" Ucap mas shua ke kak nu yang sudah rapih di Minggu pagi ini.

"Ini mas, mau ketemu teman" ucap kak nu sambil tersenyum, mas shua mengangguk.

"nu berangkat ya" kak nu beranjak pergi, dan terhenti ketika mendengar panggilan Chan.

"Kak nu, Chan anter sampai depan pintu" ucap Chan seraya berlari kecil ke arah kak nu, kak nu tersenyum ceria melihat adiknya itu. Lalu keduanya menuju ke depan rumah.

~~~

"Hati-hati kak nu" ucap Chan sambil melambaikan tangannya ke arah mobil kak nu yang sudah pergi keluar gerbang. Ketika Chan ingin masuk ke dalam, tiba-tiba ada mobil lain yang memasuki halaman rumahnya. Chan menunggu karena ingin tau siapa yang datang itu.

Ketika pintu dibuka, ia teriak kegirangan,

"Bang Jun!" Pekiknya, bang Jun tersenyum tipis melihat Chan. Ia segera memeluk Chan dengan erat. Seakan-akan itu adalah kali pertamanya mereka bertemu. Chan yang dipeluk bang Jun awalnya kaget juga, tapi setelah itu dia memutuskan untuk membalas pelukannya.

"Adek... kedepannya ayo kita buat kenangan indah bersama" ucap bang Jun, Chan mengangguk keras dalam pelukan bang Jun.

Bang Jun tak dapat menahan rasa sakitnya itu saat mendengar cerita semalam dari kak Hao. Ia bahkan memutuskan untuk segera pulang di pagi hari untuk dapat segera bertemu dengan si bungsu.

Chan hari ini paham, bahwa Abang, mas dan kakaknya sudah mengetahui tentang dirinya di masa lalu. Mungkin karena pertemuan mas Han dan bang jae, dan kemungkinan juga dari pertemuan mas shua dan ibu panti.

The warmth | Lee Chan Dino Seventeen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang