Dari awal

929 122 31
                                    

🏥🛏️🩺

"Kalian.. Siapa?"

Satu pertanyaan yang mampu membuat semua orang tercengang. Mereka mematung karena pertanyaan itu.

Tiba-tiba rasa khawatir mereka semua menghilang. Bukan karena mereka kecewa, tapi rasa sesak di dada menghampiri mereka.

"Dek.. adek kok ngomongnya gitu? Ini Abang, mas sama kakaknya adek.." ujar bang Jun, Chan menggeleng.

Bang cheol kembali merengkuh Chan dalam pelukannya, memejamkan matanya erat-erat. Bibirnya bergetar tak mampu mengucap sesuatu.

Chan masih tidak mengerti situasi saat ini, ia kebingungan.

Ia sekali lagi mengedarkan pandangannya ke semua orang di ruangan itu, dengan mata bergetar. Ia takut, ia tidak mengenal satu orang pun di sini. Hingga terhenti pada satu orang,

"Bang.. Abang.. bang jae" panggil Chan, dengan mata yang mulai berair.

Kini semua tatapan mengarah kepada bang jae,

"I.. iya Chan.." jawab bang jae sedikit gugup dengan pandangan semua orang ke arahnya.

Bang jae lalu mendekat, Abang yang sudah melepaskan pelukannya lagi setelah Chan memanggil bang jae pun bergeser.

"Kenapa Chan?" Bang jae mengusap wajah Chan yang sudah hampir menangis,

"Abang.. Ayo pulang.. Chan takut, Chan nggak kenal mereka semua"

Bagai di sambar petir, seluruh keluarga Winata kembali merasakan getir di dadanya.

"Abang.. Chan kenapa?? Kenapa Chan nggak ngenalin kita?.." Kak Kwan menarik-narik lengan Abang, ia menangis saat melihat Chan yang tidak mengenalinya dan menangis saat melihat mereka.

Abang, belum bisa mengucapkan sesuatu untuk memberi pembelaan. Abang masih tak sanggup.

Mas Han dan kak nu menundukkan kepalanya, mereka tak kalah kalut dari Abang. benar apa yang di sampaikan dokter, dan saat ini mereka hanya harus bertahan sampai Chan kembali.

🎥 flashback 🎥

🧑‍⚕️

"Bagaimana dokter?" Tanya Abang sesaat setelah masuk ke ruang dokter,

Dokter yang di tanya tersenyum kecil, ia memandang bergantian kepada Abang, mas Han dan kak nu.

"Luka yang dimiliki pasien Chan tidak banyak"

"Tapi seperti yang sudah anda lihat keadaan saat datang dokter nu, ada bekas-bekas ikatan di pergelangan tangan dan kaki Chan"

"Dan dari pemeriksaan saya, kepala menjadi salah satu yang memiliki luka.. parah"

"Luka di kepala pasien ada yang sudah hampir kering, tapi sepertinya kembali terluka saat kecelakaan"

"Apakah pasien Chan sudah mengalami benturan di kepala sebelumnya?"

Mas Han dan kak nu saling memandang, setelah itu mereka menatap Abang bersamaan. Lalu Abang menganggukan kepalanya.

"Benturan yang cukup keras sepertinya membuat efek yang besar juga" ujar dokter menjeda kalimatnya..

"Untuk sementara waktu, pasien akan mengalami lupa ingatan karena benturan itu"

"Saya juga belum tau pasti, sejauh mana pasien memiliki ingatannya. Untuk pemeriksaan selanjutnya, akan dilakukan setelah pasien sudah cukup beristirahat" ucap dokter menutup pembicaraan saat itu.

🎥 flashback off 🎥

"Tunggu, jadi maksud mas sama Abang Chan Nggak kenal sama kita?" tanya bang Gyu yang masih memproses penjelasan dari bang cheol dan mas Han,

The warmth | Lee Chan Dino Seventeen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang