Selalu ada alasan bagi setiap orang untuk melarang orang lain melakukan suatu hal. Apalagi kalau orang lain itu adalah orang terdekatnya.
Begitu juga bang jae, Dia memiliki banyak alasan saat mengetahui kalau Chan mengambil pekerjaan part time di toserba. Chan beralasan agar ia tidak merepotkan bang jae, dan memiliki uang jajan sendiri tanpa lagi-lagi bergantung pada bang jae.
Tapi sebagai orang yang sudah menyanggupi sebagai wali Chan. Bang jae tidak menerima Alasan itu. Bang jae sudah melarang Chan tapi tak di dengar olehnya.
Selain khawatir dengan kondisi kesehatan dan fokus Chan dalam belajar, sebenarnya bang jae curiga dengan orang yang bekerja di toserba itu. Walau seperti itu, bang jae tidak bisa mengatakan langsung kepada Chan. Karena dari cerita Chan dia adalah orang baik, tak jarang juga Chan mengatakan bahwa dia sudah makan malam, dan makanan itu dari bang John.
Hingga suatu hari, kecurigaan bang jae menjadi kenyataan. Saat bang jae lewat toserba dimana Chan bekerja dan berniat mampir untuk mengajaknya pulang bersama, bang jae melihat bang John tengah berbicara dengan orang-orang yang mencurigakan. Mereka berbicara obrolan rahasia di pojok depan toserba. Dan saat bang John menyadari keberadaan bang jae, ia langsung membubarkan orang-orang itu. Dan berlari kecil ke arah bang jae untuk menyambutnya.
Tapi alih-alih menerima sambutan itu, bang joe lebih memilih masuk ke dalam toserba dan menarik paksa Chan untuk segera pulang.
Setelah sampai di kafe bang jae, Chan dimarahi habis-habisan oleh bang jae, Chan di paksa untuk berhenti. Chan berusaha melawan, tapi bang jae benar-benar terlihat marah malam itu.
"Abang jahat!" Ucap Chan waktu itu, lalu ia meraih tasnya di atas meja dan berlari pulang kerumahnya.
Sampai saat ini kejadian itu sangat diingat oleh bang jae, bukan karena orang mencurigakan itu. Tapi itu adalah dimana pertama kalinya ia dan Chan bertengkar hebat.
Dan saat mendengar nama yang di sebutkan bang cheol juga kenyataannya bahwa Chan mengenal orang itu, tidak salah lagi. Orang itu adalah Pekerja toserba waktu itu.
Hari ini bang jae tak peduli apabila ia akan kembali bertengkar dengan chan, karena faktanya apa yang di perkirakannya benar. Dan keselamatan Chan adalah yang paling utama.
"Bang semuanya Udah di urus" ucap bang cheol menghampiri bang jae yang duduk di lorong rumah sakit.
"Oke" ujarnya, lalu keduanya beranjak untuk kembali ke kamar Chan.
~~~~~~~
🏥🛏️🦦
"Chan, ayo pulang" ucap bang jae sesampainya di kamar Chan dan mendapat Chan yang duduk memeluk lututnya dengan wajah sendu habis menangis.
"Bang" panggil mas Han terkejut dengan pernyataan itu, bang cheol yang menyadari kalau adiknya itu kebingungan segera memberikan surat pernyataan dokter yang sudah di dapatnya, tidak lupa sekantong obat-obatan untuk perawatan Chan selama di rumah.
Ya, bang jae memutuskan untuk membawa Chan pulang. Untuk menghindari komunikasi diantara Chan dan bang John. Jadi setelah menceritakan tentang bang John ke bang cheol, bang cheol kemudian setuju dan segera menghampiri dokter untuk meminta izin.
"Beneran.. Chan boleh pulang?" Tanya Chan pelan, ada sedikit rasa senang saat mendengar itu. Tapi rasa sedihnya saat bang jae meninggalkannya tadi masih ada. Chan tau pasti kenapa bang jae langsung pergi tadi, ia ingat kalau bang jae sangat tidak menyukai bang John.
"Iya.. kalau kamu nggak mau pulang nggak apa-apa, di sini aja" bang jae sebenarnya sedikit meledek, tapi masih dengan wajah datarnya.
"Ih.. iyaa.. Chan mau pulang" ujar Chan sambil menarik tangan bang jae,
KAMU SEDANG MEMBACA
The warmth | Lee Chan Dino Seventeen
Fanfiction"Terimakasih adek sudah bertahan" -Bang Cheol "Mas bangga sama adek" -Mas Han "Adek, kamu hebat" -Mas shua "Ayo kita buat kenangan indah bersama" -Bang Jun "Adek, Abang ada disini" -Bang Ochi "Jangan sakit, nanti Kaka khawatir" -Kak Nu "Adek, ayo k...