Adik Kecil

1.6K 156 7
                                    

⛱️

"Jadi bener kamu ada yang ngikutin?" Tanya mas Han memastikan,

"Iya mas, tadi pas Jun lagi di supermarket ada yang fotoin Jun. Jun buru-buru cari adek-adek dan ke kasir terus pergi" jelas bang Jun, sekarang hatinya sedikit tenang karena sudah bercerita kepada kedua sulung itu. Setelah kedatangannya, mas shua melaporkan apa yang terjadi dengan Jun yang tiba-tiba bersikap ketus kepada Kwan, akhirnya bang Jun di panggil oleh kedua sulung itu untuk dimintai keterangan.

"Apa ini orang yang sama saat kamu ada di kafe bang jae?" Tanya Abang, bang Jun menggeleng Karena ia pun tak tau pasti.

"Kalau masalah Kwan dan Chan kamu tau?" Tanya Abang lagi,

"Jun juga nggak tau bang, tapi mereka nggak banyak ngobrol di mobil tadi, kelihatannya Kwan yang menghindari Chan" jelas bang Jun yang juga masih bingung dengan mereka,

Tak lama bang uji berlari menghampiri ketiga saudaranya itu.

"Bang, mas! Itu Chan tadi tenggelam!" Ucapnya terburu dengan panik.

"Apa?! Tenggelam" mas Han yang kaget terbangun dari duduknya,

"Ada di mana dek sekarang?" Tanya bang Cheol,

"sekarang di tendanya bang" jawab uji sambil menunjuk ke tenda yang dihuni oleh penumpang mobil dua. Abang segera bergegas kesana, di susul oleh mas Han dan bang Jun yang tadi bersama Abang.

~~~

"Adek bangun!" Ucap kak nu, sambil memompa dada adiknya itu. Sesampainya di daratan tadi, Chan pingsan. Kak nu berusaha memberikan pertolongan pertama, Kwan sudah menangis terisak setelah melihat Chan yang tak sadarkan diri. Bang Kyeom dan bang Ochi berusaha menenangkannya, kak sol dan kak Hao bergegas mencari handuk dan jaket juga pakaian ganti untuk Chan.

Abang yang baru datang langsung menggeser badan kak nu untuk bergantian memompa dada Chan. Setelah beberapa pompaan, Chan menyemburkan air dari mulutnya.

"Ohok.. ohok.." Chan terbatuk Setelah sadar, semua orang bernafas lega melihat kesadaran Chan kembali. Setelah penglihatannya terbuka sempurna orang yang pertama kali ia lihat adalah Abang. Chan tak kuasa menahan tangisnya,

"Abang.." lirihnya, lalu terisak. Abang segera mendekap Chan erat tak peduli seberapa basah pakaian Chan.

Setelah beberapa saat Abang memutar pandangannya kepada seluruh adik-adiknya yang sudah berkumpul di depan tenda,

"Ada apa ini? Kenapa bermain-main sampai berbahaya begini?" Tanya Abang tegas, semua menunduk takut kalau sifat Abang yang seperti ini keluar. Chan mencengkram lengan Abang kuat, ia ketakutan. Tapi Abang tidak peduli dengan itu, Abang akan menanyakan hal yang sama walau bukan Chan yang jadi korban. Baginya kesehatan dan keselamatan sangat penting untuk keluarganya.

Kwan memberanikan diri untuk mengangkat tangannya,

"Abang.. ini gara-gara Kwan" ucapnya, membuat semua saudaranya mengerutkan keningnya. Chan yang masih ada di pelukan Abang menggeleng kencang,

"Bukan.. bukan Abang.. bukan kak Kwan" ucap Chan sambil berusaha mengalihkan pandangan Abang ke arahnya, "ini salah Chan" ujarnya,

Abang pun mengalihkan pandangannya ke Chan,

"Ini Chan.. ini Chan yang nakal.. Chan yang salah.. Chan kepeleset saat mau menghampiri kak Kwan tadi.. ini bukan salah Kak Kwan" ucapnya tak berhenti berupaya memberikan kepercayaan kepada abang,

"Bener Kwan begitu?" Tanya bang Cheol memastikan. Kak Kwan mengangguk pelan, Abang menarik nafas kasar.

"Kenapa dek? Kenapa nggak bisa lebih berhati-hati? Jangan kaya gini terus dek. Jangan buat Abang takut" ucap Abang sambil mengguncang pundak Chan pelan, Chan mulai tertunduk lagi, mas Han mengelus pelan pundak Abang. Meminta Abang untuk lebih tenang,

The warmth | Lee Chan Dino Seventeen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang