🏘️'tok.. tok.. tok..'
Suara pintu di ketuk lalu pintu terbuka,
"Mas masuk ya chi.." ucap mas Han pelan, ia lalu duduk di samping kasur. Mengelus lembut tubuh dibalik selimut yang juga menyembunyikan wajahnya.
"Ochi.. mas mohon maaf ya, nggak mikirin perasaan Ochi.. dan ngeluarin kata-kata yang nyakitin hati Ochi.." ucap mas Han tulus dari hatinya, ia tidak bisa menunggu besok untuk melepaskan kegundahan hatinya, makanya ia segera mendatangi kamar Ochi untuk meminta maaf.
Tak lama, di balik selimut itu ada suara isakan tangis. Mas Han menarik pelan selimut yang menutupi kepala si pemilik suara,
"Dek.." ucap mas Han,
"Mas..." lirihnya disela tangisannya, "Ochi capek.." ia mengeluh sedih..
"Kenapa dek? Coba cerita sama mas" bujuk mas Han, bang Ochi lalu bangun dan duduk,
"Hari ini di tempat kerja juga Ochi habis diomelin,.. Ochi capek di omelin terus.." Ochi semakin terisak, mas Han langsung menarik tubuh Ochi untuk memeluknya,
"Maaf.. mas mohon maaf ya chi.. mas bukannya menghibur kamu, mas malah buat kamu jadi makin sedih.." mas Han jadi menangis juga, ia sangat menyesal..
"Mas nggak salah.. Ochi tau kok mas juga khawatir sama kita.." ochi berusaha menenangkan mas Han, sejujurnya yang membuat Ochi semakin menangis karena mas Yang Dateng buat minta maaf sama dia, padahal di sisi lain Ochi juga salah udah bentak mas Han.
"Ochi juga mohon maaf ya mas, udah bentak mas" Ochi melepas pelukan mas lalu meraih tangan mas, "nggak seharusnya Ochi teriak-teriak ke mas, dan buat mas sakit hati" ucapnya.
"Iya.. iya.. mas maafin kok, Ochi juga maafin mas Han yaa" bang Ochi mengangguk pelan, setelah itu mereka berusaha menghentikan tangisan mereka.
"Aaahkkk..!!"
Tiba-tiba mereka mendengar suara teriakan dari kamar si bungsu,
"Chan!" Ucap mas Han sambil menatap Ochi, setelah itu keduanya beranjak keluar kamar, menuju kamar Chan.
~~~~~
🛏️🦦
"Dek.. bangun dek.." ucap mas Han yang menepuk-nepuk pundak dan pipi Chan yang sudah berkeringat, tak lama Chan membuka matanya, pandangan nya kosong ia berusaha menyadarkan dirinya,
"Dek, Mas di sini.. ada apa dek" jujur mas Han panik, ini pertama kalinya ia melihat langsung sisi Chan yang seperti ini. Setelah mendengar suara mas Han Chan tersadar dan menatap mata mas Han,
"Mas.. Chan mohon maaf.." lirih yang dibarengi dengan air mata yang mengalir,
"Chan nggak akan nakal lagi... Chan mohon maaf.." Chan benar-benar merasa bersalah membuat mas Han marah, mas han segera memeluk Chan.
"Nggak dek,.. mas yang salah.. mas yang salah ngomelin adek.. mas mohon maaf ya dek" ucap mas Han yang juga mengalirkan air mata, bang Ochi pun mulai menangis lagi.
Air mata di keluarga winata hari ini sungguh tak terhitung, semuanya merasakan kesedihan yang sama. Bang Jun di tempat lain pun menangis, hingga membuat orang-orang di sekitarnya di buat heran oleh tangisan nya.
Kwan dan sol yang sedang mendengar cerita bang Kyeom tentang Chan di ruangan lain pun tak kalah dibuat sedih.
Winata hari ini sedang berduka, atas luka lama si bungsu yang baru mereka ketahui.
KAMU SEDANG MEMBACA
The warmth | Lee Chan Dino Seventeen
Fanfiction"Terimakasih adek sudah bertahan" -Bang Cheol "Mas bangga sama adek" -Mas Han "Adek, kamu hebat" -Mas shua "Ayo kita buat kenangan indah bersama" -Bang Jun "Adek, Abang ada disini" -Bang Ochi "Jangan sakit, nanti Kaka khawatir" -Kak Nu "Adek, ayo k...