🏘️💻
"Huuh..." Abang membuang nafas kasar, ia saat ini sudah sangat pusing sekali.
Gyu Baru saja mendatanginya, dan menceritakan kalau dia mengatakan hal yang sebenarnya. Tentang Chan adalah adik mereka.
Abang bukannya tak ingin, tapi Abang terlalu khawatir kalau Chan akan kembali sakit saat mengingat semuanya. Ia tak siap dengan hal itu.
"Abang.. gue tau apa yang Lo takutin kedepannya, tapi gue mohon.. Lo nggak sendirian buat ngadepin ini semua, masih ada gue sama shua.."
"Kalau pun nantinya ada hal buruk, kita laluin bareng-bareng ya bang" ujar mas Han berusaha menenangkan Abang,
"Terimakasih mas" ucap Abang,
"Santai Abang, Chan juga adik kita bang" mas Han mengelus-elus pundak Abang,
"Iya mas.. Abang nggak tau, kenapa Abang jadi lemah banget kalau soal adek"
"Nggak apa-apa Abang, Kita belum lama ini baru ketemu sama adek setelah sekian lama, dan ketika ngeliat dia kenapa-napa wajar kalau kita khawatir" mas shua ikut menenangkan,
~~~~~
🏘️🍽️
"Hari ini kalian di anter sama bang Ochi dulu ya dek" ucap bang cheol saat sarapan kepada kak Kwan dan kak sol, yang di respon dengan anggukan oleh keduanya.
"Mas shua kemana bang?" Tanya bang jun,
"Tadi pagi mas han sama mas shua udah berangkat ke kantor, ada kerjaan. Kalau kamu Jun? Hari ini ada kerjaan kah?"
"Nggak Abang, dua hari ke depan Jun libur"
"Oke, bagus deh. Biar bisa istirahat di rumah" ujar Abang,
Lalu semua orang kembali menikmati sarapan mereka hingga habis. Setelah itu satu persatu dari mereka pamit untuk berangkat.
"Mau ngapain?" Tanya bang Jun kepada bang kyeom dan kak hao yang sedang turun menuntun si bungsu perlahan.
"Ini bang, Chan bosen di kamar terus. Jadi mau keluar kamar" jawab kak hao, Chan tersenyum dan mengangguk bersemangat membenarkan perkataan kak hao,
"Emangnya kalian nggak kuliah dek?"
"Kalau hao libur, nggak ada matkul hari ini bang"
"Kalau kyeom, sekarang udah mau berangkat kok bang" ujar bang kyeom sambil menunjukkan pakaiannya yang sudah rapih,
"Oh, yaudah hati-hati kyeom.. dan kamu dek, hati-hati juga. Abang nggak mau sampai kena semprot sama bang cheol atau mas Han ya" bang Jun memperingatkan kak hao lalu beranjak ke sofa untuk membaca-baca majalah di Sana.
"Adek, Abang pergi dulu ya.. jadi anak baik, jangan susah minum obat. Nanti kalau Abang pulang, Abang beliin roti coklat enak di tempat biasa Abang beli. Kamu harus coba" pesan bang kyeom kepada Chan,
Chan yang menatap bang kyeom dengan mata berbinar merasa senang,
"Siap Abang, Terimakasih" ucap Chan riang, bang kyeom kemudian menggusak rambut Chan pelan.
"Abang pergi dulu, Dadah"
"Dadah Abang, hati-hati di jalan" Chan membalas bang kyeom yang melambaikan tangannya, hingga bang kyeom hilang dari pandangannya.
"Sudah? Yuk kita ke belakang" ajak kak hao, lalu Chan kembali mengangguk senang.
Sementara bang kyeom pergi meninggalkan rumah untuk kuliah, Chan dan kak hao berjalan ke taman belakang untuk mencari udara segar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The warmth | Lee Chan Dino Seventeen
Fanfiction"Terimakasih adek sudah bertahan" -Bang Cheol "Mas bangga sama adek" -Mas Han "Adek, kamu hebat" -Mas shua "Ayo kita buat kenangan indah bersama" -Bang Jun "Adek, Abang ada disini" -Bang Ochi "Jangan sakit, nanti Kaka khawatir" -Kak Nu "Adek, ayo k...