Cafe Book's

999 130 3
                                    

🍨

"Chan!" Panggil Rin sambil melambaikan tangan, memberikan sinyal untuk keberadaannya. Chan menoleh dan tersenyum cerah. Ia berjalan ke arah Rin.

Rin sedikit terkejut karena Chan tidak datang sendirian, ada satu orang yang mengikuti langkah Chan di belakangnya.

"Kamu udah lama?" Tanya Chan,

"Eh, nggak kok.. Rin baru sampai" jawab Rin sedikit tertunduk karena orang itu ternyata ikut duduk dengan mereka, Chan melihat hal itu menyadari kalau kehadiran satu abangnya itu membuat Rin tidak nyaman.

"Abang.. kan tadi Chan udah bilang.. tunggu di mobil ajaa" rengek Chan sedikit berbisik,

"Nggak bisa dek, bang Cheol pasti marah kalau tau begitu. Udah sih Abang di sini aja" jawab bang uji, tanpa mengecilkan suaranya hingga Rin mendengar hal itu. Chan sedikit kikuk mendengar itu dan memukul pelan paha bang uji.

Kemarin Chan memohon-mohon kepada Abang dan mas buat izin keluar, pergi ke Cafe Book's yang Rin bilang. Awalnya pasti mendapat Larangan keras, setelah beberapa lama Chan merengek, bang uji lewat depan kamar Chan dan tidak tega melihat itu. Akhirnya bang uji menawarkan diri untuk menemani Chan, kebetulan juga ia sedang libur. Chan pun menghadiahi pelukan untuk bang uji dan ungkapan rasa sayang, sementara bang uji tersenyum menang di hadapan para sulung. Mereka terlihat tersenyum miring melihat itu.

"Rin, maaf, Ini bang uji. Abangnya Chan" Chan mengenalkan bang uji pada akhirnya, Rin mengangkat kepalanya dan tersenyum.

"Salam kenal abang, saya Rin" ucap Rin,

"Iya, panggil aja bang uji. Biar sama kaya Chan" balas bang uji,

Setelah itu Chan dan bang uji memesan beberapa cemilan untuk menemani mereka sambil membaca buku-buku di sana.

~~~~

Setengah jam berlalu, bang uji masih duduk di meja yang sama bersama Chan dan Rin. Sebenarnya bang uji bukan tidak sepenuhnya paham dengan situasi saat ini. Melihat rin yang saat berbicara mencicit, benar-benar ada keheningan dan kecanggungan ketika sesekali mereka berbincang. Tidak lain karena rasa tidak nyaman Rin dengan kehadiran bang uji.

"Dek, Abang kesana dulu ya. Jangan kemana-mana" ucap bang uji sambil menunjuk ke rak buku di pojok kafe.

"Iya Abang" jawab Chan, setelah itu bang uji pergi. Setelah mengambil buku, bang uji tidak kembali lagi ke tempat Chan, melainkan mencari tempat lain di pojok kafe.

"Huuuh.. waah..." Rin membuang nafas lega dengan kepergian bang uji, Chan tertawa kecil melihat itu.

"Kenapa Rin?" Tanya Chan dengan nada meledek,

"Ih.. kamu nih.. Rin dari tadi gugup tau" jawab Rin sambil memukul pelan lengan Chan, Chan tertawa mendengar itu.

"Takut-takut salah ngomong, nanti Rin kena pukul lagi.. Abang kamu kecil tapi keliatan kuatnya"

"Nggak kok.. bang uji baik" jawab Chan, berusaha menenangkan Rin.

Setelah itu mereka melanjutkan aktivitas membaca buku mereka.

"Chan, kamu ikut tour perpisahan sekolah kah?" Tanya Rin. Chan teringat, ia belum membicarakan apapun kepada abang, mas atau pun kakaknya tentang tour itu.

"Rin, nanti Chan kabarin lagi ya.." jawab Chan lalu menundukkan pandangannya,

"It's okey Chan, masih ada satu semester lagi kok" Rin tersenyum kepada Chan, dan memegang pundak Chan. Chan mengangkat pandangannya lalu membalas senyuman itu.

The warmth | Lee Chan Dino Seventeen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang