Keluarga

892 101 3
                                    

🏘️

Semua keluarga winata sudah berkumpul di ruang makan, menikmati hidangan yang telah disajikan dan sesekali bercerita sambil tertawa bersama. Menggoda si bungsu yang sedang bermanja kepada para sulung,

"Dek, itu tangan Abang di lepas dulu dong.. Abang nya di biarin makan dulu" rayu kak nu,

Chan menggelengkan kepalanya, ia malah semakin mengeratkan pelukannya ke lengan kiri Abang.

"Nggak apa-apa nu" ujar Abang menengahi keduanya,

"Salah kakak juga sih, Chan di isengin" celetuk kak Kwan,

"Lho, adek di isengin siapa?" Tanya mas Han sambil menyodorkan suapan selanjutnya kepada Chan,

Chan menerima suapan itu, tapi tidak Ingin menjawab pertanyaan mas.

"Itu mas, bang Gyu, bang kyeom sama bang uji isengin Chan tadi" adu kak Kwan kepada para sulung, orang-orang yang namanya di sebut pun terkejut, bahkan ada yang hampir tersedak makanannya sendiri.

"Uji nggak ngapa-ngapain bang, sumpah" bang uji membela diri karena ia sudah mendapatkan tatapan yang menyeramkan dari Abang.

"Kyeom juga nggak ngapa-ngapain, kita cuma cium Chan doang bang. Kan itu tandanya kita sayang sama adek" jelas bang kyeom, meluruskan kesalahpahaman.

"Tapi kan nyebelin.. perut Chan kan lagi sakit" Chan mulai bersuara,

"Kenapa perut adek sakit?" Tanya bang cheol seraya memeriksa keadaan Chan,

"E-eh.. nggak Abang... Tadi Chan nggak sengaja nabrak meja.." jawab Chan,

"Kalau itu mah, adeknya yang kurang hati-hati juga" mas shua menimpali,

Chan hanya cemberut mendengar ucapan mas shua,

"Lain kali hati-hati ya dek" nasihat bang cheol, dan Chan mengangguk mengerti

"Mas shua juga sama tuh mas, isengin Chan waktu di rumah sakit" kak Kwan kembali mengadu,

"Dek" ucap mas shua sambil melotot kearah kak Kwan, tapi di balas dengan juluran lidah oleh kak Kwan

"Shua" panggil mas Han dengan tatapan tajamnya,

"Ma-Mas.. gue nggak iseng-iseng banget kok" mas shua membela diri,

"Sstt.. udah-udah, sekarang kita selesaikan makannya.. katanya tadi kita mau nonton bareng" bang cheol menyudahi pertikaian mereka yang seperti anak kecil itu,

"Oh iya, bener.. tadi kyeom juga udah buat cemilan lho" seru bang kyeom,

"Okey, nanti kita siapin bareng-bareng yaa" ucap bang Gyu,

~~~~~~

🛋️

Selama film di putar, Abang mas dan kakak duduk di bawah. Mereka membiarkan si bungsu berada di atas sofa, agar lukanya tidak kembali tersenggol.

Chan yang memperhatikan semua orang dari belakang, tersenyum tipis. Ia merasa sangat bersyukur, ia bisa kembali berada di rumah ini. Dan tidak khawatir lagi tentang apapun,

"Adek" bisik seseorang yang menghampirinya dan duduk di sampingnya,

"Abang" balas Chan yang langsung memeluknya,

"Ini Abang beliin roti kesukaan kamu.. mau di makan sekarang nggak?"

"Nggak usah Abang, Chan masih kenyang"

Bang Jun lalu mengangguk mengerti,

"Terimakasih Abang" ujar Chan yang semakin mengeratkan pelukannya,

The warmth | Lee Chan Dino Seventeen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang