Terimakasih

755 87 21
                                    

🏘️

Matahari pagi sudah menyinari kediaman Winata di hari libur ini. Seperti biasa, mereka akan menghabiskan lebih banyak waktu di rumah saat libur. Walau ada yang kurang tanpa kehadiran si bungsu.

"Bau gosong apa ini?" Tanya Abang sambil berjalan menuju dapur,

Pemandangan pertama yang ia lihat adalah wajan berisi bahan makanan yang tidak berwarna lagi dengan api yang menyala di bawahnya.

Abang segera mematikan kompor, ini bukan sekali dua kali. Tapi beberapa hari terakhir, kejadian ini beberapa kali terulang.

"Eh, maaf bang.. Gyu lupa" ucap pelaku yang sedang memegang pisau di tangannya untuk memotong bahan makanan lainnya.

Abang menatapnya dengan tangan terlipat di dadanya, berusaha menahan amarahnya di pagi yang cerah ini.

"Gyu, udah sini Abang aja yang siapin sarapan" ucap anak keempat keluarga Winata itu,

Ia segera meraih pisau di tangan bang Gyu, membuat si pemegang sebelumnya menunduk dalam merasa bersalah.

Tetapi, tidak jauh berbeda dari orang sebelumnya. Orang selanjutnya malah membuat kesalahan lainnya, dengan tidak sengaja mengiris tangannya.

"Ahk.."

"Abang.. hati-hati" ucap bang Gyu sambil meraih tangan yang terluka itu,

"Sebentar, Gyu ambilin kotak P3K nya dulu" bang Gyu segera beranjak,

"Haah.." Abang membuang nafas panjang, sedikit kesal dengan keributan di pagi hari itu.

Ia menarik tangan bang Jun dan menggiringnya ke sofa, tak lama bang Gyu menyusul dan segera mengobati bang Jun.

"Biar Abang aja yang masak" ucap bang cheol sambil beranjak meninggalkan keduanya.

Hal pertama yang Abang lakukan adalah membereskan kekacauan yang sebelumnya di lakukan oleh kedua adiknya.

"Abang kenapa?" Tanya bang kyeom yang baru saja turun,

"Nggak dek.. nggak apa-apa" jawab bang Jun santai,

Abang yang mendengar itu hanya menggelengkan kepalanya kecil, Ia beranjak ke kulkas untuk mengambil bahan makanan.

Tetapi, lagi-lagi Abang menemukan kekacauan lainnya. Ia tau dan paham kalau adik-adiknya suka makan hingga terbiasa menyetok makanan ringan yang beragam macam dan rasanya.

Lain hal nya dengan kali ini. Makanan yang ada di dalam kulkas hanya satu rasa saja, dan jumlahnya terbilang banyak untuk beberapa macam jajanan.

"Kali ini kerjaan siapa?" Tanya Abang sambil membuka kulkas lebih lebar agar ketiga adiknya itu dapat melihat keadaan isi kulkas.

Bang Jun dan bang Gyu tentu saja menggeleng, karena pekan ini bukan jadwal mereka berbelanja. Tapi, satu lainnya seketika gugup.

Ia mengangkat tangannya, mengaku sebagai pelaku perbuatan itu.

Abang memejamkan matanya dan berusaha menahan amarahnya.

"Maaf Abang" lirih bang kyeom sambil menundukkan kepalanya.

~~~~

🛏️🍊

'Tok.. Tok.. Tok..'

"Adek.. mas izin masuk ya" ucap mas shua,

Tapi berapa terkejutnya mas shua saat memasuki kamar adiknya itu.

Beberapa susun buku-buku bacaan komiknya bertebaran di setiap sudut ruangan, beberapa mainan yang biasa di mainkan bersama pun sama berantakannya.

The warmth | Lee Chan Dino Seventeen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang