Mimpi buruk lagi

1.1K 142 6
                                    

🏠

"Iya halo shua" suara bang Cheol menyapa orang di seberang sana,

"Tunggu,.. Lo tenang dulu.. coba ngomong baik-baik ada apa?" Bang Cheol mencoba menenangkan suara panik dari sana, mas Han, bang jae dan Chan semuanya memandang Abang. Setelah beberapa saat, bang Cheol menatap Chan lalu memejamkan mata dan menarik nafas panjang.

"Shua.. Lo tenang dulu.. adek ada sama Abang, di ada di rumah bang jae" jawab Abang,

"Iya udah, sekarang Lo mending istirahat deh... nanti biar adek sama Abang pulangnya" lalu bang Cheol menutup telepon nya. Belum sempat bang Cheol berucap ke Chan, Chan sudah melangkah pergi ke dapur bang jae, lalu ia bergegas mencari kesibukan dengan mencuci piring-piring kotor yang sedikit menumpuk.

Bang Cheol menggelengkan kepalanya,

"Kenapa bang?" Tanya mas Han,

"Di rumah pada panik, katanya Chan hilang. Soalnya hari ini kan Chan lagi pergi sama uji, tapi tiba-tiba nggak ada.. juga ada bang Joo di rumah" jelas Abang,

Bang jae yang mendengar satu nama itu disebut segera meraih ponsel nya, ia langsung menghubungi nama yang di sebut Abang tadi dan memberi kabar kalau Chan ada di rumahnya. Lalu menutup sambungan setelah ia selesai berbicara. Ia melempar pelan ponselnya.

"Kemungkinan Chan liat pesen yang gue kirim ke Joo kalau gitu" ucap bang jae sambil menatap bang Cheol dan mas Han bergantian.

Mas Han memejamkan matanya, setelah itu ia mengambil langkah berani untuk mendekat kepada Chan.

"Adek.." panggil nya, tidak ada jawaban

"Ayo kita pulang.. ini udah malam" bujuk mas Han, masih belum ada respon dari adiknya itu. Ia mencoba memegang tangan adiknya. Chan menarik nafas kesal,

"Mas kalau mau pulang.. pulang aja sama Abang" jawab Chan ketus, tanpa mengalihkan pandangannya dari tumpukan piring di depannya.

"Chan" suara berat itu memanggil namanya, suara yang biasanya tak membiarkan si pemilik nama untuk menolak ucapan nya. Yap, suara Abang.

Tetapi mas Han menoleh lebih dulu dan memberi isyarat kepada Abang untuk tidak ikut campur. Mas Han berfikir bagaimana pun ini kesalahan mereka karena menyembunyikan fakta bahwa bang jae sakit,

"Adek mau nginep di sini?" Mas Han mengalihkan pembicaraan, tapi Chan hanya diam dan melanjutkan tugas cuci piringnya.

"Oke, mas kasih izin.. tapi jangan lupa besok adek harus tetap pergi ketempat prof na, mas shua akan jemput kamu pagi-pagi" ucap mas Han sambil mengelus rambut adiknya itu,

"Mas Han titip bang jae ya" ucap mas Han kepada Chan, lalu berpamitan ke bang jae dan menarik bang Cheol untuk segera pulang.

Setelah keduanya hilang di balik pintu, suasana hening menyelimuti ruangan itu. Hanya terdengar sesekali suara dentingan piring bertabrakan.

Tapi, tak lama bang jae mendengar suara lain. Suara lama yang hari ini baru saja ia dengar dan muncul kembali. Bang jae segera beranjak ke dapur, menarik pelan pundak pemuda yang tengah mencuci piring di rumahnya itu. Dan mendapati dirinya sedang terisak.

Bang jae meraih pundaknya dan memeluknya erat,

"Abang di sini.. maaf Abang nggak kabarin kamu, kalau Abang sakit.. Maaf" lirih bang jae yang tak lain hanya membuat isakan itu semakin keras, dan air mata semakin deras.

~~~~~

🏘️

"lho, kwan kamu belum tidur?" Tanya mas Han sesampainya di rumah dan mendapati kak kwan masih duduk sendiri di ruang tamu. Setelah mendengar sapaan mas Han, ia melonjak bangun dan memeluk mas Han.

The warmth | Lee Chan Dino Seventeen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang