🏫
Esoknya, Chan mengambil sekolah setengah hari. Ia izin dari pelajaran setelah makan siang, kak sol dan kak Kwan sudah tau itu. Chan menghampiri mobil yang sudah menunggunya di depan gerbang sekolah.
"Adek udah makan siang?" Tanya bang Ochi, Chan mengangguk semangat. Lalu mobil melaju meninggalkan sekolah.
~~~~~
🏬
"Prof na!" panggil Chan saat baru memasuki gedung, dan melihat prof na yang sedang berjalan di lorong gedung itu.
"Lho, Chan sudah datang?" Ucap prof na dan mengalihkan pandangannya kepada anak muda itu. Chan tersenyum dan mengangguk semangat, hari ini entah kenapa mood nya sangat baik.
"Chan datang dengan siapa?" Tanya prof na saat melihat lelaki lainnya di belakang Chan. Chan lalu menarik bang Ochi mendekat.
"Chan kesini sama bang Ochi" Chan mengenalkan bang Ochi, bang Ochi pun menjulurkan tangannya.
"Salam kenal, saya ochi, anak kelima dari keluarga winata" ucapnya,
"Saya na, profesor yang menemani Chan dalam terapi ini.. owh, ternyata abangnya nu juga ya" ucap prof na sambil membalas jabatan tangan itu. Bang Ochi tersenyum malu,
"Tumben tidak bersama mas? Mas nya kemana?" Tanya prof na,
"Mas nya lagi sibuk prof, jadi Chan pergi sama Abang aja" jawab Chan,
"Ya sudah, mari kita langsung masuk" ucap prof na kepada Chan dan bang Ochi. Keduanya pun masuk ke dalam ruangan yang telah dipersilahkan.
~~~~~
🏢
"Adek..!!" Teriak mas shua saat membaca pesan singkat dari bang ochi, mas Han yang mendengar itu sedikit kaget.
"Kenapa shua?" Tanyanya khawatir,
"Mas.. adek ubah jadwal terapi jadi hari ini, dan nggak bilang ke shua" jawabnya sedikit kesal.
"Lah, terus sama siapa sekarang dia?"
"Sama Ochi sih.. ini Ochi baru bilang, karena adek bilang untuk nggak kasih tau mas shua kemarin"
"Yaudah, nggak apa-apa.. selama masih sama Abang nya aman.. nggak usah khawatir, adek akan baik-baik aja kok" mas Han berusaha menenangkan,
"Tapi mas.. perasaan shua nggak enak dari pagi.." ucapnya khawatir,
"Sssttt.. nggak boleh berfikir negatif, sekarang kita cepet selesain berkas-berkas ini... kalau sempat, nanti kita susul mereka yaa.." ucap mas Han sambil mengusap pundaknya, mas shua masih berusaha tenang tapi sejujurnya ia tidak benar-benar tenang.
~~~~~
🏬
Setelah beberapa waktu, Chan sudah selesai. Tidak memakan waktu lama. Chan dalam kondisi baik, dan apa yang hari Chan ceritakan juga bukan sesuatu yang berat. Chan menghampiri bang Ochi yang sudah menunggunya sedari tadi.
"Abang" panggilnya,
"Adek udah selesai?" Chan pun mengangguk,
"Terimakasih prof na, untuk hari ini" ucap bang Ochi kepada prof na yang datang bersama Chan.
"Iya, dengan senang hati.." ucap prof na, lalu keduanya berpamitan untuk pulang.
~~~
Agak lama setelah mereka keluar, bang Ochi kembali lagi.
"Permisi prof" ucapnya sambil tersenyum malu-malu,
"Iya, ada apa nak Ochi?" Prof na menyambut kembali kedatangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The warmth | Lee Chan Dino Seventeen
Fanfiction"Terimakasih adek sudah bertahan" -Bang Cheol "Mas bangga sama adek" -Mas Han "Adek, kamu hebat" -Mas shua "Ayo kita buat kenangan indah bersama" -Bang Jun "Adek, Abang ada disini" -Bang Ochi "Jangan sakit, nanti Kaka khawatir" -Kak Nu "Adek, ayo k...