🏘️🛏️🦦
"Yaudah, cup.. cup.. sekarang adek tenang ya? Nggak usah takut.. Abang, mas dan kakak akan selalu ada buat adek.." ujar bang Kyeom setelah mendengar sedikit penjelasan Chan tentang alasannya menangis,
"Tapi, mas marah sama Chan.. karena Chan nggak cerita.. nggak cerita tentang papah.." Isaknya lagi,
"Bukan marah.. mas nggak mungkin marah" ujar bang Jun menenangkan,
"Tapi, prof na pasti cerita tentang papah.. pasti mas marah.. Chan takut sama papah.. Chan nggak mau ketemu pap-"
"Chan!" Bang Ochi memanggil nama si bungsu dengan sedikit menaikkan suaranya hingga Chan terdiam dan saudaranya yang lain ikut terkejut.
"Bisa nggak sih, jangan panggil dia kayak gitu? Dia nggak pantes di panggil kaya gitu!" Omel bang Ochi, yang ternyata sejak tadi sudah berusaha menyembunyikan kekesalan. Karena Chan masih memanggil lelaki br*ngs*k itu dengan sebutan 'Papah'.
Setelah menumpahkan sedikit kekesalannya, ia pun pergi dari kamar Chan.
"Abang.." lirih Chan sambil menatap bang Kyeom, sepertinya ia kembali membuat abangnya yang lain marah.
Bang Kyeom langsung memeluk Chan, ia menenangkan si bungsu.
"Nggak dek.. itu abangnya aja yang kecapean, jadi kaya gitu.. nggak marah ke adek kok" ujarnya, tetapi Chan semakin menangis di pelukan bang Kyeom.
Bang Jun hanya menggelengkan kepalanya, Si Ochi memang anak yang tidak bisa mengontrol emosinya. Lihat kelakuan dia sekarang, membuat Chan semakin sedih. Setelah berbicara sedikit dengan bahasa isyarat tanpa suara, akhirnya bang Jun menyusul bang Ochi.
~~~
"Dek" panggil bang Jun ke bang Ochi yang terburu-buru menuruni tangga. Tapi ia tak menjawab panggilan itu,
"Dek" panggil bang Jun lagi, kali ini berhasil menarik satu tangannya.
"Apa sih bang?!" Tanya Ochi dengan suara agak tinggi,
"Hey,.. jangan kaya gitu.. jangan dibiasain ninggiin suara, nggak sopan" ujar bang Jun,
"Ya, abang sekarang maunya apa?" Tanya Ochi lagi, kali ini ia meluruskan tubuhnya ke arah bang Jun,
"Iya, Abang mau kamu jangan kaya gitu.. adek jadi takut" jawab bang Jun,
"Iya, nggak janji" ucapnya sambil beranjak meninggalkan bang jun,
"Mau ngapain?" Tanya bang Jun saat melihat Ochi mengarah ke kamar Abang,
"Abang Cheol harus tau" ujar Ochi sambil buru-buru masuk ke kamar itu, bang Jun yang melihat itu langsung bergegas menyusul, Ia Hanya ingin untuk tidak menambahkan pikiran Abang.
~~~~~
🛏️🍒
Bang Cheol, mas Han dan bang Gyu sedikit terkejut dengan dua orang yang masuk kamar Abang tanpa mengetuk pintu dan terburu-buru, dan hampir jatuh.
"Ada apa? Kok berebutan gitu" tanya Abang, berusaha tersenyum padahal ia sangat tidak suka sifat terburu-buru itu.
"Abang, cha-" mulut bang Ochi tiba-tiba di tutup oleh tangan bang Jun.
"Ada apa Jun?" Kali ini mas Han yang bertanya,
"Nggak mas, nggak ken-... Ahk" bang Jun teriak saat tangannya digigit oleh bang Ochi,
"Sakit dek" lirihnya sambil memegangi tangannya yang digigit tadi, tapi bang Ochi malah menjulurkan lidahnya meledek.
"Abang, mas.. Katanya Chan kemarin ketemu sama orang itu" ucap bang Ochi,
KAMU SEDANG MEMBACA
The warmth | Lee Chan Dino Seventeen
أدب الهواة"Terimakasih adek sudah bertahan" -Bang Cheol "Mas bangga sama adek" -Mas Han "Adek, kamu hebat" -Mas shua "Ayo kita buat kenangan indah bersama" -Bang Jun "Adek, Abang ada disini" -Bang Ochi "Jangan sakit, nanti Kaka khawatir" -Kak Nu "Adek, ayo k...