Kenyataan

1.8K 174 1
                                    

🏘️

Dek chan
"Abang, Kaka, yang ada di rumah nggak usah masak. Nanti mas Han mau beli makan di luar"

Bang Ochi masih memandang pesan yang di kirim Chan, ia sudah merebahkan dirinya di sofa ruang keluarga untuk menunggu kedatangan Abang dan adik-adiknya, eh.. Makanannya.

"Ngapa Lo bang?" Tanya bang Gyu yang baru turun itu,

"Diem Gyu, jangan berisik.. gue udah laper nih.. nungguin mas pulang" jawabnya dengan memelas, bang Gyu tertawa melihat tingkah abangnya itu

Tak lama pintu terbuka,
"Kita pulang!!" Teriak chan sambil membawa beberapa bungkus makanan di tangan nya. Padahal Abang sudah melarang, tapi Chan terus merengek dengan alasan ingin membantu.

"Makanan gue..." bang Ochi langsung menutup mulutnya, "adek guee.." dia meralat ucapannya, berlari menuju Chan dan memeluk Chan sebentar lalu mengambil bungkusan itu. Chan hanya terkekeh melihat satu abangnya itu,

"Makannya di meja makan chi.." tegur mas Han,

"Sini aja mas, kita duduk bareng-bareng sambil nonton film" ucap bang Ochi yang sedang membuka bungkusan itu dan mengambil remote untuk menyalakan tv.

Mas Han menggeleng ringan lalu pergi ke kamarnya,

"Adek makan dulu sana" ucap bang Cheol ke Chan, Chan mengangguk semangat ia menyusul bang Ochi yang sudah menyuap satu potong ayam. Bang Cheol langsung masuk ke kamar setelah Chan bergabung dengan bang Ochi.

"Kwan mau ke atas dulu ya.." ucap Kwan, sol tidak mengatakan apapun tapi ia juga beranjak pergi ke kamarnya.

"Gimana sekolahnya dek?" Tanya bang Gyu setelah bergabung dengan keduanya dan memperhatikan wajah Chan yang seperti habis menangis, Chan mengangkat keningnya.

"Hmm.. tadi Abang sama mas Han ke sekolah.." ucap Chan,

"Terus?" bang Gyu memancing Chan untuk terus bercerita,

"Chan di panggil di ruang guru" kedua abangnya itu kaget,

"Terus?" ucap keduanya bersamaan,

"Abang Sama kak kwan yang ngobrol sama guru dan .. orang yang ganggu Chan di sekolah" ceritanya sedikit ragu

"Ya ampun dek, kamu diganggu?" Tanya bang Ochi memastikan, Chan mengangguk kecil,

"Tapi nggak apa-apa Abang, mereka udah diskors seminggu" senyum Chan berusaha menenangkan Abang nya,

"Terus?" bang Gyu masih penasaran dengan wajah Chan yang habis menangis, Chan menatap bang Gyu yang menginterogasi dengan matanya. Chan menarik nafas panjang,

"Terus Chan mampir ke tempat mamah.. dan ternyata selama ini ada bunda di samping mamah.." ucap nya sambil menundukkan pandangan,

"Chan jadi sedih, seandainya Chan tau dari awal kalau bunda dan ayah juga disana.. Chan nggak akan ngobrol sama mamah aja..." bang Ochi menepuk pelan punggung Chan,

"Yang penting sekarang Chan bisa cerita apapun bukan cuma ke mamah, bunda, ayah.. tapi Abang-abang di sini juga.."

Bang Gyu yang merasa bersalah karena membuat Chan bercerita hal sedihnya langsung memberikan segelas es miliknya,

"Adek.. ini buat adek" ucap bang Gyu, Chan dan bang Ochi langsung memandang ke arah Gyu,

"Abang.. Chan nggak suka kopi" jawab Chan, bang Ochi dan bang Gyu pun tertawa melihat si bungsu yang menjatuhkan bibirnya.

Di tempat lain, ada orang yang hendak keluar dari kamarnya tapi tertahan setelah mendengar cerita itu, Mas shua. Ia tak dapat menahan air matanya, terduduk dengan bersandar di belakang pintu.

The warmth | Lee Chan Dino Seventeen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang