Menoreh Luka

735 108 11
                                    

🏘️🛋️

"Hahaha... hahaha... hahaha..."
Suara tawa memenuhi ruang keluarga,

"Abang.. itu kenapa lucu banget.. haha" Chan tertawa sambil memegangi perutnya karena ia hampir sakit perut karena tertawa terus menerus,

Bang kyeom dan Chan hari ini sedang menonton televisi, sebenarnya bang Jun juga ada di sana. Tapi bang Jun sedang membaca buku, sesekali bang Jun melirik televisi, menayangkan film kartun yang sedang di tonton adik-adiknya.

Dan sesekali juga bang Jun tersenyum melihat tingkah si bungsu.

Tak lama pintu masuk terbuka, menampilkan wajah bang uji dan bang Ochi yang terlihat kelelahan. Yap, semalam mereka tak pulang.

"Bang uji" panggil Chan dan ia terburu untuk bangun dari duduknya. Bang uji yang mendengar panggilan si bungsu tersenyum lalu mengelus surainya lembut.

"Adek udah minum obat?" Tanya bang uji, Chan mengangguk Semangat.

"Ya sudah, kalau gitu Abang istirahat dulu ya dek" ujar bang uji, kemudian berlalu meninggalkan Chan.

Selanjutnya Chan berhadapan dengan bang Ochi,

"Abang.." ucapan Chan tiba-tiba terhenti, saat ini ia tidak mengetahui nama Abangnya yang satu ini. Rasanya ia hanya pernah melihatnya sekali di rumah sakit.

Bang Ochi menatap Chan, entah atas dasar apa ia menaruh harapan besar Chan bisa mengenalinya.

"Bang Ochi namanya" bang kyeom membantu Chan saat melihat Chan berhenti berbicara, ia membisikan nama yang seharusnya Chan sebut.

Bang Ochi lalu melirik ke arah bang kyeom, dan bang kyeom hanya tersenyum lebar. Setelah itu bang Ochi kembali melihat Chan, dan Chan pun tersenyum senang saat berhasil menyebutkan nama yang benar.

"Ck.." bang Ochi lalu memalingkan muka dari keduanya, tanpa membalas sapaan Chan. Membuat raut Chan yang tadinya senang lalu berubah sendu.

Bang Jun yang melihat kejadian itu mengikuti Ochi yang menuju dapur. Setelah menawarkan beberapa makanan ke bang Ochi akhirnya bang Jun memasak pesanan untuk adiknya itu.

"Lho kenapa adek?" Tanya kak nu saat melihat Chan yang matanya sudah merah menahan tangisannya.

Chan menggeleng pelan, kak nu lalu bertanya dalam diam kepada bang kyeom. Dan bang kyeom memberi isyarat dengan melihat ke meja makan, di mana Ochi sedang duduk manis membuka ponsel, menunggu makanannya jadi.

Kak nu lalu duduk di samping Chan, mengelus surainya.

"Adek udah makan?" Chan mengangguk pelan,

"Sudah minum obat juga?" Chan kembali mengangguk,

"Oke, karena Chan udah jadi anak baik. Kak nu akan bilang ke bang jae" ucap kak nu sambil mengeluarkan ponsel dari sakunya,

Chan yang mendengar nama itu lalu menatap kak nu,

"Bang jae? Bang jae boleh main ke sini" tanya Chan penasaran,

"Why not? Kan adek udah jadi anak baik. Bang jae juga sering main ke sini kok" jawab kak nu,

"Mau.. mau.. Chan mau ketemu bang jae.. asyiik, terimakasih kak nu" Chan yang tadi sedang sedih kini sudah kembali ceria, sangking senangnya ia lalu memeluk-meluk kak nu,

"Terimakasih kakak.." ucapnya sesekali terkekeh, ia membayangkan bang jae yang akan main ke rumah ini besok.

~~~~~

🏢🍒

Suara dering telepon mengalihkan perhatian Abang yang sejak tadi terfokus ke layar laptop, ke arah ponsel di sampingnya.

The warmth | Lee Chan Dino Seventeen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang