4 GBCK

1.8K 64 0
                                    

Happy Reading...

°°°°°



"kantin gak?" tanya reva setelah lonceng istirahat berbunyi.

"Lo duluan aja,gue ke wc dulu," ucap Vani dan pergi mendahului Reva yang akan ke kantin.

Vani mematut dirinya di cermin,
"Lo emang gendut Van,tapi Lo juga cantik," pedenya mengedipkan kan sebelah matanya.

setelah selesai Vani keluar WC berjalan menuju kantin.
matanya menatap sekeliling kantin yang sudah dipadati siswa-siswi,
"mana Reva?",

saat melihat reva yang duduk di kursi pojok vani segera mendekat.
"punya gue pesenin gak?" tanya Vani langsung duduk di sebrang reva,tanpa menyadari ada tiga sosok lainnya disana.

"udah,kayak biasa kan?," balas Reva.

"iya," angguk Vani.
Vani mengambil ikat rambut di saku bajunya,lalu mengikat rambutnya asal.
setelah selesai dia minta ponselnya yang tadi Vani titip ke Reva.
"hp gue dong,"  reva memberikan nya, setelahnya Vani sibuk memainkan ponsel.

"Van?" panggil Reva.

"apa?" balas Vani tanpa mengalihkan tatapan dari ponsel,tampak fokus menonton film komedi.membuatnya sesekali tersenyum atau tertawa pelan.

"itu...lo gak papa?,"

"gue gak papa,ini gue lagi nonton komedi lanjutan samalem," masih fokus menatap ponselnya.

Reva menghela nafas .
"ck,Lo liat samping Lo," kesal Reva.

Vani merenggut kesal acara nontonnya terganggu,tapi tetap menoleh ke samping kanannya.
"apa?,gak ada apa-apa juga,gaje Lo,"

"itu,samping kiri lo Vaniii.." geram Reva.

Vani menoleh ke kiri dan menatap kaget orang yang duduk di sebelahnya,saat sadar ternyata bukan hanya Abra yang ada di situ,termasuk ke dua temannya yang dicafe kemarin pun bergabung dengan nya.

"sejak kapan lo disini?" jutek Vani.

Abra mengedikkan bahunya,bibirnya tersenyum geli melihat Vani.
"sebelum lo dateng,dan...pas Lo iket rambut gue juga liat," lirik Abra ke arah lehernya.

Vani melotot,segera melepas ikatan rambut nya.
"cabul Lo,!? gue colok tuh mata!!,"

Reva mengusap wajah nya,haduuh...mulai lagi,jangan sampe ada perang lagi kayak kemarin..'

"udah Van,mereka ikut gabung karena meja yang lain penuh,"

Vani menatap Reva kesal.
"Lo gak minta pendapat gue dulu,!!"

Reva meringis mendengar nya.
"Lo kan ke wc,barusan gue ngasih tau tapi Lo malah sibuk sama ponsel.." jelas Reva.

vani hendak membalas saat seseorang datang ke meja mereka dengan membawa nampan berisi pesanan mereka.tidak membahas lebih lanjut,Vani memilih menghabis kan makanannya yang tampak menggiurkan.

Reva makan dengan sesekali tampak mengobrol santai dengan Rama,Bayu makan sambil memainkan ponselnya. sementara abra hanya memesan es jeruk sambil matanya fokus menatapi Vani yang sedang makan,sesekali Vani melihat sekelilingnya.memperhatikan siswa-siswi lain yang sibuk bergosip atau makan seperti dirinya.

saat akan menyuapkan satu sendok nasi goreng,sebuah tangan mengusap sudut bibirnya.membuat Vani mematung sesaat.

"ada nasi jadi gue bersihin,baik kan gue?!", jelas Abra enteng sambil menatap Vani yang menatapnya kesal.

"jaga tangan lo,gue kotor atau pun nggak Lo gak usah sok perhatian," omel Vani.

"iya deh,gue nurut aja,". balas Abra tenang.

Vani yang sudah terlanjur kesal menyudahi makannya,menyisakan nasi goreng yang tersisa setengahnya.

"gue duluan," Vani beranjak,tanpa menunggu balasan reva dia pergi meninggalkan kantin .

Abra menghela nafas melihatnya.
"Lo terlalu gercep ab," beritahu bayu.

Abra menatapnya sekilas.
"gue tau," lalu beranjak meninggalkan mereka.

"Lo habisin dulu aja makan nya Rev,gue temenin," tahan Rama saat melihat reva berdiri,Reva kembali duduk dan melanjutkan makannya yang masih tersisa banyak.maklum...dari tadi reva diajakin ngobrol terus sama rama.

Vani berjalan cepat dengan wajah tegang.
"sialan banget tuh cowok,ganggu gue terus perasaan,"

setelah sampai di wc Vani menatap wajah merah nya di cermin .
"sial,setiap ada dia bawaan nya pengen marah terus,"
Vani membasuh mukanya agar dingin nya air bisa meredakan amarahnya.

menghela nafas kasar dia meraih tisu di saku rok dan melap wajahnya yang basah.

cklekk!
Suara pintu tertutup disusul suara kunci membuat vani mengalihkan pandangannya ke asal suara,sesaat matanya melotot kaget.
"Lo!,ngapain Lo disini ?,ini WC siswi ya,!"

Abra yang telah mengunci pintu berjalan mendekat.matanya meneliti setiap inci wajah Vani dengan sorot mata aneh,menurut Vani.

"mau ngapain Lo,?" Vani memepetkan tubuhnya ke wastafel dibelakangnya,langkah Abra berhenti tepat didepannya dengan ujung sepatu mereka saling bersentuhan dan kedua tangan Vani yang menahan dada Abra agar tidak mendekat.

Abra menatap kedua mata kecoklatan Vani dengan lembut, suasana sepi dengan Abra yang tidak bersuara,membuat Vani semakin waspada.

"ini salah lo.." lirih Abra,Vani menatapnya bingung.
"gak jelas Lo, minggir!!,"

"salah lo,karena..lo buat gue gak berhenti mikirin lo Vani..."
Vani menahan nafas nya,ucapan Abra entah kenapa membuat perutnya terasa tergelitik.

"waras Lo?!,itu urusan lo,jangan bawa-bawa gue,"

Abra menunduk sebentar,lalu kembali mengangkat wajah nya menatap mata Vani,kedua tangan nya menyentuh pinggiran wastafel,tepat di kedua sisi pinggang Vani,mengurungnya dalam kungkungan nuansa aneh yang dirasakan Vani.

"bisa gak,Lo..jangan jutekin gue terus,"

"lah...terserah gue lah,!"

Abra tersenyum,matanya terpaku pada kedua bola mata kecoklatan Vani,mata yang membuatnya tidak pernah bisa tidur nyenyak,mata yang selalu memenuhi pikirannya.dan mata yang membuatnya tidak bisa berhenti untuk terus menatapnya.

"Lo cantik,"

Vani memutar matanya jengah.
"gue tau,dan..."

".. terimakasih,"

Abra tersenyum.
"tapi,kenapa Lo selalu jutek sama gue,"

Vani mendengus menatap kearah lain.
"pikir aja sendiri ," ketusnya.

sudut mata Abra terasa berkedut saat mendengar nya.senyuman geli terukir di bibirnya.
"Lo lucu banget sih," jujur Abra .

"...."

"senang rasanya, ngobrol sama Lo,"

"gue nggak tuh," masih dengan nada ketus.

"gak papa,nanti juga lo terbiasa ngobrol Ama gue," pedenya

"pede banget lo,cepet minggir..pegel tangan gue nahan dada lo terus," kini Vani menatap Abra,membuat Abra tersenyum jahil.

"ya udah lepas aja," enteng Abra.

Vani melotot lucu,di mata Abra.
"dan biarin lo nempel sama gue gitu?,sorry gue gak mau."

tiba-tiba tawa Abra memenuhi ruangan.
"dih..gila lo,cepet minggir,Abra...minggir." Vani mendorong-dorong dada Abra agar menjauh,meski tidak berhasil.
'sial,gak geser-geser lagi,dadanya juga bagus keras,..sial Vani ..mikir apa Lo,'

"oke oke gue lepas,bentar lagi bel masuk kelas sana."

setelah terlepas dari Abra,diam-diam Vani menghela nafas lega.dan bergegas keluar WC.
"awas Lo,!" peringat Vani sambil menunjuk wajah Abra sebelum keluar.meninggalkan Abra yang tersenyum di belakangnya.

"ck,tuh kan gue malah seneng ngeliat berbagai emosi yang lo tunjukkin."  decaknya senang.



°°°°°

Vote & Coment


GENDUT,Di Bucinin Cowok Keren (GBCK S1) -TAMAT!!-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang