"Abra! Liat ! "Sontak Abra yang sedang selonjoran di sofa ruang tamu apartemen nya Vani terlonjak kaget .
"Kenapa Yang?!"
Dengan malas dia bangun dan mendekati kamar Vani yang pintu kamarnya terbuka.
"Ini liat! Masa berat badan gue gak turun?! Padahal kan tadi gue joging dua jam lebih! Apa timbangan nya rusak ya?" Kesal Vani menunjuk timbangan yang sedang dia injak.
"Coba liat" Abra mendekat dan melihat angka yang tertera di timbangan.
"65 kilo... Terakhir kali Lo timbang berapa?"
"Emm...63 deh...eh? Berat Badan Gue Naik Lagi?" Syok Vani.
Abra menggaruk belakang telinga nya bingung harus bereaksi seperti apa.
"Itu yang,Lo kan... makannya banyak terus.."
Melihat Vani melotot garang,Abra langsung kicep.
"Itu...mungkin karena Lo baru sekali olahraga yang...iya itu..."
Dan setelahnya Abra dapat melihat Vani mengangguk setuju.
"Oke, kalau gitu besok kita joging lagi!"
"Besok sekolah yang..."
"Oh iya...Terus kapan?"
"Entar aja kalau libur lagi.Minggu depan deh.."
"Masih lama.Nanti...berat badan gue nambah lagi gak ya,Ab?" Keringat dingin membasahi tubuhnya saat membicarakan hal sensitif yang bersangkutan dengan berat badannya.Tapi,di sisi lain dia pun memilih sedikit menekan rasa malu nya.
"Kalau gitu Lo kurangin aja makan nya yang"
"Abra! Lo mau gue kelaparan?" Protes Vani.
"Loh...tadi katanya mau diet.." Ingat Abra.
"Iya,tapi..."
"Ya udah kalau gitu gak usah lah turunin berat badan segala.Gue gak masalah kok Lo mau gini juga"
"Tapi Ab.."
Abra membuang nafas kesal.Kesal Karena Vani bersikeras ingin diet, padahal untuk mengurangi sedikit makanan berlemak pun dia tidak mau.Jadi, bagaimana dia akan diet?
Mencoba tenang,Abra memegang kedua bahu Vani.
"Van.. Dengerin gue ya? Dari awal gue udah bilang,gak perlu lah Lo capek-capek diet segala.Toh,gue gak permasalahin Lo kayak gimana"
"Ini diri Lo.Gue lebih suka Lo yang sebenarnya, daripada Lo yang maksain diri kayak gini"
"Tapi gue...takut Lo nanti malu,punya pacar kayak.."
"Vani.." Vani terdiam dan menunduk dalam.
"Gue udah bilang.Gue gak permasalahin itu,itu urusan gue.Urusan Lo cukup senengin diri Lo aja"
"Tapi kalau badan gue tambah bengkak gimana? Terus nanti gue obesitas,penyaki.."
"Kalau gitu,gue yang atur pola makan Lo,gimana? Lo masih bisa makan sepuas Lo kalau Lo masih ngeyel.Tapi, gue yang atur pola makan Lo,hm?" Sela Abra.
Keningnya mengerut, memikirkan perkataan Abra.
"Ya udah, kalau gitu Lo aja yang atur.Tapi sama olahraga juga ya? Gak papa deh meskipun setiap hari Minggu juga"
Putus Vani.
Dan Abra mengangguk,cukup puas.
'Hah... perempuan seribet ini juga ya?'
KAMU SEDANG MEMBACA
GENDUT,Di Bucinin Cowok Keren (GBCK S1) -TAMAT!!-
Teen FictionHidup tenang seorang Vani Oktavia harus di singkirkan setelah kedatangan seorang Abraham Isyraf,siswa baru di sekolah SMA PELITA yang kerap mengikutinya hanya karena satu kali pandangan,Vani siswi SMA yang terbilang cukup gendut dengan kepribadian a...