"eh eh..mau kemana Lo?" Lily menarik tangan Sindi yang tiba-tiba berdiri setelah gerombolan Vani dkk plus pacar nya lewat.
"Samperin gebetan gue lah.."
"Jangan Ngehalu Lo,jangan malu-malu in gue ya, dia udah punya pacar.Udah,mending Lo duduk temenin gue"
"Lily! Kok Lo gitu sih, lepasin tangan gue ah,gue mau deketin ayang beb gue!"
"ck!" Berdecak kesal,Lily melepaskan tangan Sindi.Dan bagaikan ayam yang di buka kan pintu kandang nya,Sindi langsung ngacir mencari makana..eh cowok sang pujaan maksud nya.
Lily hanya bisa menghela nafas malas dan lebih memilih duduk di kursi lapangan Voli.
"Biarin aja dia malu sendiri ditolak lagi.Heran,punya sahabat kok ganjen banget ya" Monolognya dengan mata menelusuri area lapangan Voli yang bersebelahan dengan lapangan Bola.
Tiba-tiba Lily merasa ada yang kurang dengan hari ini.Tapi apa.. dirinya sendiri pun merasa ada sesuatu yang mengganjal di dalam dirinya.
Memilih beranjak dan berjalan santai menuju kelasnya,Lily tanpa sengaja melihat Sindi yang tengah berdiri di depan Vani dkk dan pacarnya.
"Udah gue duga.Apa susahnya cari cowok lain sih? Kayak stok cowok di dunia ini udah abis aja"
Mendengus jengkel, terpaksa Lily harus berjalan melewati mereka.Niatnya hanya ingin lewat,tapi na'as nya...
"Eh Lily!"
"Ck!" Berdecak kesal, Lily berbalik dan menatap Abra yang memanggil ya.
Abra? Ya, Abra.Maka dari itu Lily kesal,karena kini tatapan tajam Sindi mengarah padanya penuh permusuhan.
"Bayu gak masuk"
Dan kata selanjutnya yang keluar dari mulut Abra membuat Lily untuk sesaat terdiam.Bahkan Sindi pun terlihat mengerutkan jidat lebarnya.
Lily berdehem singkat sebelum mengeluarkan suara.
"Bukan urusan gue" Balasnya jutek.Membuat Vani dan Reva yang menyaksikan mengerutkan hidung gatal ingin berkomentar.
"Bukan urusan Lo!? Hellooo,gue tau kali Lo Sama dia.."
"Bukan urusan Lo! Udah kan? Gue pergi" Setelah memotong ucapan Vani,Lily segera berbalik dan melanjutkan langkahnya.
"Yakin Lo Gak Mau Tau Kenapa Bayu Gak Masuk?"
Lily menghentikan langkahnya.Sempat terdiam,namun beberapa detik kemudian dia bersuara.
"Ya,kita gak ada hubungan apa-apa.Gak penting juga kan gue tau"
Dan setelahnya Lily pergi dari sana meninggalkan lima orang di belakangnya yang terdiam.
"Kayaknya Bayu masih belum berhasil" Buka suara Reva.
Vani mengangguk setuju.
"Ya udah, mending kita ke kelas aja jam istirahat tinggal dua menit lagi" Beritahu Rama setelah melihat jam ditangan nya.
Mereka lalu kembali melanjutkan langkah meninggalkan Sindi yang terdiam mencerna semua yang dia dengar hari ini.
"Bayu? Lily?"
..
Kedua tangan nya saling menggenggam dengan keringat dingin mulai mengaliri sekitaran dahinya.Rasa cemas itu ada,rasa ingin tahu itu terasa nyata.Tapi,ego nya terlalu tinggi jika harus terus terang jika dia memang perduli.Di balik tembok itu Lily merapatkan punggung nya saat Vani dan yang lainnya mendekat.
Hingga empat punggung itu menjauh darinya barulah Lily bisa merasa lega.
Menghela nafas kasar,Lily segera pergi dari sana menuju kelasnya dengan berbagai pertanyaan yang memenuhi isi kepala nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENDUT,Di Bucinin Cowok Keren (GBCK S1) -TAMAT!!-
Teen FictionHidup tenang seorang Vani Oktavia harus di singkirkan setelah kedatangan seorang Abraham Isyraf,siswa baru di sekolah SMA PELITA yang kerap mengikutinya hanya karena satu kali pandangan,Vani siswi SMA yang terbilang cukup gendut dengan kepribadian a...