7 GBCK

1.5K 53 0
                                    

Happy Reading

°°°°°




"huaa...akhirnya pulang,"
Vani meregangkan kedua tangannya ke atas,pelajaran terakhir telah selesai,bel pulang juga telah berbunyi.

membereskan peralatan belajar nya dan memasukkan nya ke dalam tas,setelah selesai Vani menyusul teman kelas lainnya yang berbondong-bondong keluar kelas.
sambil berjalan di antara kerumunan siswa-siswi lainnya,Vani melihat ke sekitarnya dari celah-celah kosong para siswa-siswi.

waspada kalau-kalau Abra ada si sekitarnya,karena alasan itu juga lah Vani berjalan di antara kerumunan .

saat beberapa langkah lagi menuju tempat parkir,Vani segera berlari kecil mendekati mobilnya yang sudah selesai di benarkan oleh orang suruhan om nya.

saat akan membuka pintu mobil, seseorang memanggil nya.
"Vani tunggu,"

tapi bukannya mendengar kan,Vani dengan segera memasuki mobilnya,bertepatan dengan seseorang yang mengetuk kaca di sampingnya.

tok tok tok!!!

"Van..buka dulu gue mau ngomong,"

Vani memutar matanya tidak perduli,'emang gue perduli?,'

"Van...hey buka dulu bentar aja."

tapi kalau di pikir-pikir..Abra kan tidak tau kalo sebenarnya Vani telah mengetahui siasat nya tadi pagi.
'hmm...gimana kalo gue pura-pura gak tau aja?,tapi males banget deket-deket sama cowok playboy cap ganteng kayak dia,iuuh,"

meskipun begitu Vani membuka kaca mobilnya, sedikit nya dia penasaran apa yang ingin di bicarakan Abra .
"apa?,cepetan gue buru-buru."

Abra menunduk kan kepalanya agar bisa lebih jelas menatap Vani yang bahkan tidak melihat nya .
"tadi istirahat lo kemana?"

'oh bahas yang tadi..seperduli itu dia sama incerannya.oh iya, mungkin ini salah satu taktik dia kan,?'.

"bukan urusan lo,udah kan,? gue pergi.."

"tunggu dulu Van,lo kenapa sih.. perasaan kemarin lo lucu tapi sekarang lo kok nyebelin," refleks Abra

"apa?,barusan lo bilang gue nyebelin ??..nah sadar kan Lo !! makanya gak usah targetin gue jadi inceran lo selanjutnya,!!"

"gue gak maksud bilang lo gitu,dan nargetin?,inceran? gue gak paham maksud Lo.." Abra menatap nya penuh kebingungan,kemana Abra  yang di lihatnya tempo hari?.
yang sekarang dilihatnya hanya Abra yang terlihat bingung?,heh pura-pura bingung.panik,? panik takut ketahuan eh..

"banyak omong lo,gak usah pura-pura.mending lo singkirin tuh muka kebanggaan Lo.." dan setelah nya Vani menyalakan mobilnya,berniat pergi .

"Van bentar dulu,jangan dulu pergi,lo jelasin dulu apa maksud perkataan lo barusan..Van  Van..."

"aargghh...sial,".  Abra menatap mobil Vani yang menjauh.

"targetin inceran?,apa maksud nya gue aja gak paham.."

"mungkin dia tau lo mau jadiin dia mainan.."
ucapan seseorang di belakang nya membuat Abra menatap nya tajam.

"apa maksud lo ?,"

"maybe,dia tau lo cuma main-main."

"gue gak pernah jadiin dia mainan,dari sudut mananya gue terlihat mainin dia..!!" sanggah Abra tegas,membuat bayu di belakangnya hanya mengangkat bahu acuh.

"mungkin kejadian tadi pagi,"

Abra mengerutkan alis nya bingung.
"kejadian tadi pagi?,apa?."

Bayu juga menatapnya heran .
"lah,lo gak sadar.. bukannya lo juga liat Vani pergi pas liat lo lagi berduaan duduk sama adek kelas.."
bahkan bayu pun satu pemikiran dengan Vani saat melihatnya.
sementara Abra merasa yang mendengarnya langsung tersentak kaget,hingga keringat dingin mengucur dari keningnya.
"sial,kalo iya dia pasti salah paham.tuh cewek tiba-tiba aja dateng dan meluk gue gak jelas."
Abra mengepalkan tangannya.

"ya udah lo jelasin lah,jangan jelasin ke gue."

Abra langsung mendelik tajam,lalu segera pergi dari hadapan bayu menuju motornya.

....

Abra menghentikan motornya di depan gerbang rumah Vani,turun dari motor dan mendekati tembok menekan bel yang tersedia di samping gerbang.

tidak lama kemudian seorang satpam datang menghampiri nya.
"ya kenapa den? nyari siapa.?"

"pak permisi..saya nyari Vani,Vani nya ada?,"

satpam itu tampak mengerutkan dahinya.
"loh..non Vani nya belum pulang dari sekolah den,gak papa kalo ada yang mau di sampein nanti saya sampein."

Abra berpikir keras,tadi dia liat sendiri Vani pulang dengan mengendarai mobil nya.
'jadi dia gak langsung pulang?,terus kemana ?,'

"gak usah pak makasih,kalo boleh tau biasanya Vani pergi kemana?"

"wah..kalau itu saya tidak tau..."

Abra mengangguk mengerti,dan kembali ke motornya.
'*gue omongin besok aja kali..."

sementara di tempat lain*...

"woow..gila keren banget mobil Lo!,tapi sayang gak sekeren badan yang punya tuh mobil,hahaha..."

Vani mendelik,dia baru saja turun dari mobil nya,para pria itu sudah meledek nya.

"gue tonjok Lo baru tau rasa!!," tajam Vani.

membuat beberapa pria di depannya meringis ngilu.bagaimana tidak ngilu..setiap Vani memberikan pelajaran karena sudah meledek nya,balasan nya gak main-main.masa depan lo jadi taruhannya, pikir mereka.

"hehe, bercanda kali Van..udah lama lo gak main,kalo lo dateng kesini berarti nanti malem lo mau ikut main kan.."
tebak pria berkulit kecoklatan menatapnya dengan percaya diri.

"gak sekarang,besok malem aja..dan untuk Lo regan..gue mau nih mobil kalian modif.awas !! jangan sampe kaya seminggu lalu lo bikin kesalahan dan gara-gara kesalahan lo juga gue gak menang.!!"
kesal Vani saat mengingat permainan nya di arena balap seminggu lalu membuat nya kalah telak, karena tiba-tiba rem mobil nya blong..dan itu semua karena pria berkulit kecoklatan didepannya yang bernama Regan.karena ke tidak telitian nya saat membongkar mesin mobilnya.untung saja di arena balapnya tersedia jalur khusus untuk mobil yang bermasalah,sehingga dirinya tidak terluka.

dan sial nya lagi,pas permainan balap itu juga mobil nya yang jadi taruhan..untung nya om nya dengan sukarela memberikan nya mobil meski harus menjaga anak nya yang super duper nakal,sampai kesabaran Vani hampir habis cuma untuk meladeni Dea..anak om nya.

"iya iya Van... sorry lah,tenang aja kita gak bakalan ulangi kesalahan untuk yang ke dua kalinya.gue juga bakal selau ngecek setiap sudut dari mobil Lo kalo perlu,biar Lo puas,!" tegas regan.

"oke,Reza anterin gue pulang." pinta nya ,meskipun lebih terdengar seperti perintah di pendengaran mereka.meskipun begitu..Reza yang berdiri di sebelah Regan tetap menurut.

lalu mereka mendekati motor sport Reza yang terparkir di depan bengkel yang pemiliknya adalah Regan.

"Van...mau gue ganti gak warna mobil nya,?!" tanya Regan sebelum Vani menaiki motornya.

Vani menoleh.
"ganti aja warna blue navy.."

"oke."

setelah nya Reza melajukan motornya dengan kecepatan sedang dengan Vani di belakang nya .
"gimana kabar Lo Van,udah seminggu kita gak liat Lo, tau tau aja Lo datang.itupun karena mau ikut balap lagi.". ucap Reza dengan memelankan laju motornya.

Vani memegang kedua bahu Reza dan mendekatkan kepalanya di atas tangannya yang berada di atas pundak Reza.

"baik gue,cuma akhir-akhir ini gue lagi sebel aja.."

"sebel kenapa?,"

"ah kepo Lo,! cepetin motornya,capek gue pengen cepet-cepet rebahan."

"oke"





°°°°°

Jangan lupa Vote nya,harap mengerti.😉

GENDUT,Di Bucinin Cowok Keren (GBCK S1) -TAMAT!!-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang