66 GBCK

162 8 2
                                    

"Babe...cium sini" Rama menunjuk pipi kirinya.

Cup!

"Sini juga" Pipi kanan.

Cup!

"Sini.." keningnya.

Cup!

"Satu lagi.." hidung nya.

Cup!

"Lagi..." Dagu.

Cup!

"Terakhir.." Bibir.

Dan Rama menutup mata saat Reva mendekat.Dengan jantung berdebar-debar, layaknya pasangan yang sedang kasmaran.Debaran jantung mereka beradu begitu dua sisi wajah saling berhadapan.Terpaan hembusan nafas saling mereka rasakan.Hingga terjadilah benturan..

Dug!

"AW!!"

"Rasain!! Cari kesempatan Mulu sih!"

Rama meringis merasakan rasa panas di kepalanya setelah Reva mengganti ciuman menjadi gilesan mematikan yang teramat menyakitkan.

"Tega banget kamu Babe.."

"Biarin,siapa suruh modus terus"

"Kan kamu pacar aku"

"Nyenyenye..."

"Babe..Aku gak suka ya kamu kayak gitu"

"Kayak gitu gimana?"

"ngeledek"

"oh,maksud kamu gini? WLEeee!!" Reva menjulurkan Lidah dan menjulingkan kedua bola matanya.

"Babe!!"

Reva segera berlari,keluar dari gazebo dengan Rama yang ikut berlari mengejarnya.

"Babe! Jangan Lari!!"

"Wlee..!!" Tidak takut,malah semakin berani Reva meledeknya sambil berlari menghindari kejaran Rama.

Para pengunjung cafe yang bernuansa gazebo itu mengalihkan perhatian mereka ke arah pasangan yang layak nya seperti anak kecil.Saling meledek,saling mengejar dan mereka hanya bisa menggelengkan kepala heran saat melihat nya.

...

"Nih minum dulu"

"Makasih"

"Cape?"

Vani mengangguk.Setelah meneguk rakus air mineral yang diberikan Abra dia juga mengusap peluh yang mengucuri wajahnya.
"Capek banget"

"Gimana? Masih mau nurunin berat badan?"
Vani langsung cemberut saat mendengar Abra berkata seperti itu.

"Ih..Lo harusnya dukung gue dong.."

Abra terkekeh geli melihatnya.
"hehe ..ya,kan gue nanya"

"Tapi, pertanyaan Lo gak berisi kata semangat tuh buat gue" Delik Vani kesal.

"Iya deh iya... Semangat Sayang!" Abra merangkul Vani dan mengacak rambutnya gemas.

"Abra ih..Rambut gue.."

"Ya udah sini gue iketin" Inisiatif Abra sambil merapihkan rambut Vani dan menjadikannya satu.

"Iket rambutnya hilang deh kayaknya"Bingung Vani sambil merogoh saku celana pendek nya.

Abra melihat sekeliling taman yang cukup ramai karena pagi ini adalah hari Minggu.
"Bentar,gue beli iket rambutnya dulu" Beritahu nya dan beranjak pergi.

"Eh..beli dimana?!" Seru Vani membuat Abra yang belum jauh berjalan segera berbalik.
"Pinggir Jalan ada Tukang Aksesoris!!"Teriaknya.

Vani mengangguk dan memperhatikan punggung Abra yang menjauh sambil bersidekap dada dan bersandar di kursi taman.
"Ck! Perhatian banget sih pacar gue..."

GENDUT,Di Bucinin Cowok Keren (GBCK S1) -TAMAT!!-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang