29 GBCK

541 23 0
                                    

Happy Reading

°°°°°°


Brukk!!

Abra menatap langit-langit kamar nya dengan lelah, menghela nafas kasar dan duduk dari rebahan nya di atas ranjang yang berada di apartemen nya.

Ting!

Abra mengambil hp nya,dan melihat pesan yang di kirim Vani pada nya.

Vani
"besok pagi jemput gue."

senyuman terbit di kedua sudut bibir Abra. .

Abra
"siap sayang..."

Ting!

Vani
"iya,'babu' ku sayang.."

saat itu juga senyuman Abra memudar,tapi hanya cukup beberapa detik senyuman kembali menghiasi bibir Abra. saat melihat kata sayang',yah..meskipun ada 'babu' nya juga.

Abra
"baik, tuan putri..😉"

....

pagi hari cerah tapi tidak secerah hari Vani. pagi-pagi sekali Vani menelpon Abra tapi tidak mendapat balasan apapun,maka dari itu Vani menelpon Reza dan berangkat dengan nya .

di tengah perjalanan,Vani mengajak Reza untuk sarapan dahulu dan langsung di turuti oleh Reza.

"tumben Lo,pagi-pagi gini udah mau berangkat aja." komentar Reza sambil memakan nasi uduk nya.

"gue lagi pengen sarapan nasi uduk,kalo agak siangan berangkat nya..gue gak bisa menikmati sarapan gue dengan puas."

Reza menatap dua piring nasi uduk milik Vani,yang satu masih utuh dan satu nya lagi sedang di makan oleh Vani.

"pagi-pagi kebanyakan makan bisa mules nanti Lo."

Vani mengedikkan bahu nya.
"bodo amat,yang penting gue kenyang."

"Lo,lagi pms ya?" selidik Reza.

Vani yang akan menyuapkan nasi uduk berhenti,lalu menatap Reza heran.
"kok, Lo tau?"

Reza tersenyum tipis mendengar nya.
"tau lah,dulu Lo juga pernah ngajakin gue sarapan pagi-pagi gini.dan..lo juga keceplosan bilang,kalau Lo lagi pms..setiap pagi bawaan nya pengen sarapan lebih awal aja.udah kayak orang ngidam." jelas Reza sambil tersenyum geli.

Vani tersenyum malu mendengar nya,tidak lagi membahas Vani kembali memakan sarapan milik nya.

diam-diam Reza memperhatikan Vani, sesekali mengusap sudut bibir Vani yang terdapat sebutir nasi.senyum Reza semakin lebar saat tidak mendapat kan penolakan atas perlakuan nya.

"udah makan nya? mau nambah gak?." tanya Reza setelah Vani menghabiskan dua piring nasi uduk plus teh manis hangat satu gelas besar.

"Lo bilang,kalau kebanyakan makan pas pagi bikin mules.eh, sekarang Lo malah nawarin gue?"

Reza mendengus geli.
"Lo pikir,dua piring nasi uduk itu sedikit?,sekalian aja gue tawarin biar Lo mules karena kekenyangan."

"sialan Lo!,udah sana Lo yang bayar..gue males jalan, jauh."

Reza menatap Vani,lalu menatap tukang nasi uduk yang berjarak dua langkah dari nya.
"ck, bilang aja Lo lagi kere." dumel nya,tapi tetap berdiri mendekati tukang nasi uduk yang sedang melayani pembeli lain nya.

Vani memalingkan wajahnya,lalu diam-diam tersenyum malu.
"bukan kere,tapi duit gue ketinggalan..." gumam nya pelan.

"udah kan? habis ini mau kemana?" tanya Reza yang sudah selesai membayar.

"emm.. langsung ke sekolah aja lah."

"ya udah,ayo."

motor Reza berhenti di depan gerbang sekolah Vani,Vani turun dan akan pergi tanpa berucap terimakasih.
"eh..mau kemana Lo?"

Vani berbalik menatap Reza bingung.
"apa?."

"oh,gitu ya Lo..udah numpang plus gue bayarin sarapan lo juga.sekarang Lo tinggalin gue tanpa ada kata,udah kayak pepatah habis manis sepah nya di buang."

"ck, cerewet amat si Lo, biasanya juga kayak gini kok."

Reza menggeleng kan kepalanya.
"iya,tapi hari ini gue mau minta imbalan."

membuat Vani bertambah kesal
"imbalan? kayaknya bukan gue deh yang lagi kere,tapi Lo."

"ck,duit gue banyak.gue gak minta imbalan berupa uang,gue cuma mau nanti pulang sekolah Lo temenin gue jalan.impas kan?."

Vani menghela nafas kasar.
"hahh...!! serah Lo lah,tapi gue gak mau keluar duit.lo yang ajak, berarti Lo juga yang bayarin.titik ! gue gak terima penolakan!."
lalu,Vani berbalik dan bergegas pergi.jaga-jaga kalau Reza protes dan malah ingin Vani keluar duit juga.oh ayolah,Vani bukan nya pelit.tapi lagi males narik duit dari dompet,toh dompet nya juga ketinggalan kan?.

jam baru menunjukkan pukul 6 lewat 10 menit, saat Vani baru masuk kelas dan melihat jam dinding di ruangan kelasnya.
kelas masih sepi,baru ada beberapa murid yang hadir.itu pun yang bagian piket bersihin kelas.

dengan santai Vani duduk di bangku nya.
"eh eh..enak amat Lo duduk-duduk santai kayak gitu? bangun Lo,ambil sapu bersihin."

Vani menoleh dengan kaku, meringis malu saat Caca temen sekelas nya menegur.oke,Vani akui hari ini dirinya juga bagian piket.hehe..

Vani berdiri dan mengambil sapu.
"lain kali, Lo datang pagi kayak gini lagi.kalau bagian piket jangan telat datang mulu." semprot Caca.

"ck,iya iya..bawel.udah sana sana,Lo juga piket kan."

Caca cemberut,lalu kembali menyapu barisan bangku lainnya.

"oke,vani.itung-itung Lo lagi bakar lemak, lumayan bisa bikin kurusan ..."

"gak bakal kurus,kalau piket nya cuma sebulan sekali doang!." teriak Caca yang ternyata mendengar ucapan Vani.

"perasaan gue ngomong pelan." lalu menyapu lantai barisan bangku tempatnya duduk.

"habis ini Lo buang sampah, balasan! karena Lo jarang piket!!" seru Caca tiba-tiba.

"ck,iya iya bawel!."

"mana habis ini upacara lagi,gini amat nasib gue.udah capek piket,harus berdiri pula di bawah teriknya matahari.ck!"

...

setelah upacara hari Senin bubar,Vani berjalan ke arah kelas nya bersama murid lainnya.reva? noh,tidak jauh di depan vani.sedang bergandengan tangan sama Rama.

'ck, jomblo kayak gue emang beda..'

"Vani!!"

Vani berhenti,dan berbalik melihat orang yang memanggil nya.

"Lo berangkat sama siapa tadi? gue jemput, Lo udah gak ada."

'oh iya,gue lupa.gue kan sekarang gak jomblo..'

"gue bareng Reza,Lo lama..udah gue telpon juga gak di angkat-angkat." kesal Vani

sementara Abra tiba-tiba merasakan denyutan sakit di dadanya,saat tau Vani berangkat dengan cowok lain.

"harus nya Lo tunggu gue,kan semalem gue udah bilang iya bakalan jemput Lo."

"ck,lama.lo kelamaan.siapa suruh pas gue telpon,Lo gak angkat."

Abra menghela nafas " sorry,gue baru mandi.."

"tuh kan,Lo aja kesiangan..gue kan semalem udah bilang jam setengah 6 harus udah ada di rumah gue.salah Lo sendiri,udahlah..gue mau masuk kelas."

Abra menengadah menatap langit-langit koridor,lalu mengusap wajah nya untuk meredakan rasa kesal yang menghampiri.
"lo juga salah..udah tau punya pacar,tapi malah berangkat sama cowok lain.harus nya Lo tunggu gue bentar..hahh..!"

sayangnya,Vani tidak mendengar karena sudah pergi ke kelas.meninggalkan Abra yang kini memegangi perutnya yang keroncongan.

"gue bela-belain gak sarapan malah,nasib nasib.."

....

....

°°°°°

GENDUT,Di Bucinin Cowok Keren (GBCK S1) -TAMAT!!-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang