Vani memperhatikan tubuh nya yang terpancar di cermin meja rias milik nya.Balutan seragam sekolah miliknya tidak terlihat terlalu ketat seperti sebelumnya,tentu saja itu berkat kerja kerasnya dan bantuan kekasih nya yang selalu mendukung nya.
Bukan hanya itu,hari ini ada perbedaan dalam wajah cerah yang lebih berwarna menghiasi senyuman manis Vani .Bibir pink pucatnya telah terpoles liptin warna bibir yang membuat nya semakin ber'aura cerah.
Wajah nya pun hari ini dia poles dengan bedak tipis dan sedikit perona merah di bawah mata. Terlihat sangat segar dan membuat Vani lebih percaya diri.
Debaran jantung di dadanya bergemuruh membayangkan ekspresi Abra saat melihat penampilan nya hari ini.
Begitu dia keluar apartemen, tiba-tiba Vani teringat.
"Apa? hari ini kan hari..."
"Aargh... percuma dong gue dandan kalau nanti luntur lagi?"
Vani berdecak keras, tiba-tiba moodnya menurun drastis.
Dengan malas Vani memasuki lift menuju lantai bawah apartemen nya.Saat sampai di loby,terlihat Abra yang sudah menunggu nya dengan sebelah tangan yang di masukkan ke saku celana,dan satu tangan lainnya bergerak ke depan seakan menyuruh Vani agar cepat mendekat.
"Males banget..."
Mendengar suara rengekan nya membuat sudut bibir kirinya terasa berkedut menahan gemas. Dengan gemas meraih Vani ke dalam pelukannya.
"Kamu bisa gak setiap harinya gak gemesin kayak gini"
"Aw aw AW,sakit..."
Tangannya dengan refleks memegang pipi kanannya yang baru saja mendapat tarikan gemas.
"Kenapa?Semalem begadang lagi?" Dengan penuh perhatian tangan nya terulur menarik bahu Vani agar mendekat.
"Gak,gue..eh aku cuma lagi mager"
"kamu beda hari ini" cetus Abra begitu melonggarkan pelukannya.
Seketika itu senyuman Vani mengembang.
"Apa? Apa yang beda dari aku? apa kamu suka?"
Abra terpaku melihat ekspresi Vani yang cerah dan terlihat bersemangat.Sebelum tawa kecil mengudara menghiasi bibirnya.
"kenapa ketawa?apa yang lucu? katakan,apa Abra...Abra katakan"
Abra berdehem singkat untuk menetralkan suaranya yang masih ingin tertawa gemas.
"Kamu lucu"Senyum Abra.
Namun raut wajah Vani berubah murung setelah mendengar nya.
"Kenapa?"
Vani memalingkan wajah kesal dan melepas tangan Abra yang melingkari pinggangnya.Saat Abra akan meraih nya kembali,Vani segera menghindar dan berjalan meninggalkan Abra yang kebingungan.
"Yang..."
Dengan wajah pias Abra segera menyusul dan meraih pinggang Vani yang sudah berdiri membelakangi nya tepat di samping motor sport milik Abra.
"Apa aku salah? Maaf...Katakan saja,aku tidak tau bagian mana dari perkataan ku yang membuat kamu kesal"
Vani berbalik dan mendengus.
"Sebaiknya kita berangkat"
"Yang.."
"Kamu gak liat penampilan ku hari ini?!" geram Vani.
Abra mengerutkan alis bingung.
"Aku liat,kamu dandan dan..."
"Apa?" Seketika itu Vani melotot dengan geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENDUT,Di Bucinin Cowok Keren (GBCK S1) -TAMAT!!-
Teen FictionHidup tenang seorang Vani Oktavia harus di singkirkan setelah kedatangan seorang Abraham Isyraf,siswa baru di sekolah SMA PELITA yang kerap mengikutinya hanya karena satu kali pandangan,Vani siswi SMA yang terbilang cukup gendut dengan kepribadian a...