30 GBCK

709 23 0
                                    

Happy Reading

°°°°°


"pacaran teruuus,...!!" sindir Vani saat duduk di bangku kantin yang sudah ada Rama dan Reva di sana.

Reva menatap nya kesal,sedangkan Rama hanya mengelus rambut Reva dengan sayang.
"iri? bilang bos..!"

dan di balas Vani dengan memutar matanya jengah.lalu Vani melihat sekeliling nya heran.
"mana Abra?"

"gue disini,kenapa..kangen?" sahut Abra sambil duduk di sebelah Vani.

"idih,gue nyari Lo karena laper ya.kalau bukan Lo,siapa yang pesenin gue makan? Reva sekarang udah ada pawang nya." sanggah nya .

"alah...sok sok an Lo mau Abra pesenin, pacarin aja sekalian biar kayak gue.sekalin juga di bayarin."

Tak!

"aduh,Rama..sakit." ringis Reva saat mendapat sentilan di dahinya yang dilakukan oleh Rama sendiri.

"haha..rasain!!"

Rama menatap nya sekilas,lalu mengusap dahi Reva menyesal.
"sorry, kelepasan.habis nya Lo gemesin sih.."

"HUEe...basii!!"
dan saat itu juga,Vani membisu saat mendapat kan dua pasang mata yang menatapnya tajam.

"ehm,Abra..ngapain Lo masih disini?,sana pesen." ingat Vani yang hampir lupa jika dirinya belum pesan apapun.

di sebrang mereka,Rama dan Reva saling melirik heran mendengar nya.

"udah gue pesenin tadi,sebelum kesini."

Vani tersenyum puas mendengar nya.
"ck,perhatian banget sih pacar ba..eh? maksud gue,makasih Abra.."  'hampir..aja keceplosan,ssh...jangan sampai mereka tau.bisa habis gue ngerjain temen nya Rama plus cokap kesukaan nya Reva.uuu..takut nya...'  pikir Vani dramatis.

"pacar?lo,sama abra..."

Vani melotot kaget
"eh apa Rev? Lo ngomong apa? gua gak denger nih.." sela Vani cepat.

"Lo sama Abra.."

"eh pesanan kita udah dateng, makasih bang.wah,enak nih..waktunya makaaan.."
Vani dengan heboh berseru dan dengan lahap memakan makanan yang telah diantar bang Budi si penjual,bahkan bang Budi pun sampai melongo menatap nya.

sementara Reva meringis malu melihat sikap Vani, untung nya bang Budi telah pergi kembali ke warung nya.
"apaan sih Lo Van, malu-malu in aja."

"apa?,gue gak denger..gue lagi menikmati bakso seenak buatan nya bang Budi,wah..enak banget pokoknya.!"

"ck,itu emang buatan nya bang Budi kali!"

Vani menggaruk pipi nya malu,tapi tidak lama kemudian kembali fokus pada makanan nya setelah berdehem canggung.
"ehm..!!"

di sebelah nya,Abra mendengus geli lalu memakan satu bakso kecil ke dalam mulutnya sendiri.
"oh iya,udah Lo bayar belum ab?" tanya Vani tiba-tiba.

Abra menelan baksonya yang baru di kunyah.
"udah."

Vani tersenyum puas mendengar nya.
'ck,pacar gue ini peka juga.gak kayak Reza yang banyak tanya.'

"pelan-pelan makan nya yang..aw!!".
Abra melihat ke bawah meja,dan mendapati kaki ber sepatu milik Vani yang telah menginjak kakinya.

saat tatapannya terangkat,Abra dapat melihat Vani yang menatapnya tajam juga sesekali melirik ke arah dua orang di depan mereka .

"ehm!!maksud gue, pelan-pelan makan nya,yang banyak juga gak papa sekalian nambah..entar gue yang bayarin."
Abra tidak mengerti, kenapa juga harus menjelaskan se detail ini.toh Reva maupun Rama hanya melirik nya sekilas dan kembali sibuk dengan kemesraan mereka.

GENDUT,Di Bucinin Cowok Keren (GBCK S1) -TAMAT!!-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang